Embarkasi Makassar Siap Sambut Jemaah Haji, Pelunasan Sudah 108 Persen

Rabu, 30 Apr 2025 16:05
Embarkasi Makassar Siap Sambut Jemaah Haji, Pelunasan Sudah 108 Persen
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Ali Yafid. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan pastikan kesiapan Embarkasi Makassar. Persiapan untuk penyambutan jemaah sudah mencapai 99 persen.

“Alhamdulillah, saat ini kesiapan asrama haji Embarkasi Makassar baik dari sisi sarana maupun teknis sudah 99 persen. Inspeksi juga telah dilakukan oleh pihak-pihak terkait. InsyaAllah, kami siap menerima para jemaah,” ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Ali Yafid ditemui di Asrama Haji Makassar, Rabu (30/04/2025).

Ali Yafid mengaku juga telah melaporkan kesiapan Embarkasi Makassar dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VIII DPR RI. Menurut dia, tidak ada perubahan signifikan pada penyelenggaraan ibadah haji di sisi embarkasi dibanding tahun-tahun sebelumnya karena sistem one stop service yang telah diterapkan sejak dua tahun terakhir, dinilai sangat efektif.

“Seluruh layanan jemaah haji kini dilakukan dalam satu atap, bahkan dalam satu ruangan. Dampaknya sangat positif, waktu penerimaan jemaah bisa dipangkas dari empat jam menjadi dua jam,” jelasnya.

Meski demikian, terdapat sejumlah perubahan kebijakan di Arab Saudi yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah pelaksanaan tanazul, murur, dan safari wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina yang tertuang dalam surat edaran Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Terkait pelunasan biaya haji, Kanwil Kemenag Sulsel mencatat capaian yang cukup menggembirakan. Dimana pelunasan telah mencapai 108 persen.

“Memang ada sekitar 98 orang dari kuota normal yang tidak melunasi. Tapi kita punya lebih dari 800 calon jemaah cadangan yang sudah melunasi. Jadi kuota bisa langsung diisi oleh jemaah cadangan, tidak ada yang terbuang,” paparnya.

Tahun ini, Embarkasi Makassar akan memberangkatkan sebanyak 41 kloter, masing-masing berisi 393 jemaah. Dari jumlah tersebut, sekitar 9 hingga 11 kloter akan berangkat melalui Kota Madinah dan juga akan kembali ke Indonesia melalui jalur yang sama.

Ali mengatakan bahwa perbedaan ini tidak akan memengaruhi kualitas layanan, namun berdampak pada pengalaman jemaah yang tidak lagi melewati Kota Jeddah.

“Mungkin hanya soal pengalaman saja. Biasanya ada yang ingin melihat Jeddah, tapi tahun ini mereka langsung masuk ke Madinah, kemudian ke Mekkah, lalu kembali ke Madinah sebelum pulang ke tanah air,” pungkasnya.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru