Mitigasi Bencana, PT Vale Gelar Simulasi Darurat Bendungan & Aplikasi Sistem Peringatan Dini
Kamis, 19 Jun 2025 14:34

PT Vale Indonesia melakukan simulasi implementasi RTD Bendungan Seri Sungai Larona di Malili, yang digelar pada Rabu, 18 Juni 2025. Foto/Istimewa
LUWU TIMUR - Sebagai perusahaan pertambangan nikel berkelanjutan yang berakar kuat di Indonesia dan berkomitmen pada prinsip keselamatan, PT Vale Indonesia Tbk (anggota MIND ID) menjalankan kewajiban pelaksanaan Rencana Tanggap Darurat (RTD) sebagai langkah preventif menghadapi potensi keadaan darurat.
Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui simulasi implementasi RTD Bendungan Seri Sungai Larona di Malili, yang digelar pada Rabu, 18 Juni 2025. Simulasi berlangsung pukul 07.30–12.00 WITA di beberapa titik: Lapangan Merdeka, Lapangan Verbeck, Desa Balantang, Wewangriu, dan Karebbe.
Kegiatan ini mengacu pada studi dan konsultasi penerapan RTD sesuai dengan UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, PP No. 37/2010 tentang Bendungan, Permen PUPR No. 27/PRT/M/2015, dan PP No. 21/2008 tentang Penanggulangan Bencana. RTD ini telah disahkan pada Juli 2017 bersama Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ) dan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.
Head of Mine Sorowako Operation PT Vale, Iqbal Al Farobi, menjelaskan bahwa perusahaan berkewajiban memperbarui dokumen RTD dan melakukan simulasi secara berkala untuk tiga bendungan: Batubesi (1978), Balambano (1999), dan Karebbe (2011) yang merupakan bagian dari sistem PLTA perusahaan dengan kapasitas total 365 megawatt.
“Simulasi RTD yang pertama kami lakukan pada akhir 2018, direncanakan berkala lima tahun sekali untuk mengetahui sekaligus mengevaluasi kesiapan kita dalam krisis dan kondisi darurat baik karena sebab alam atau ulah manusia,” kata Iqbal Al Farobi, mewakili Chief Operation and Infra PT Vale, Abu Ashar.
“Kami berpandangan mitigasi sangat penting. Jangan menunggu krisis terjadi, baru membuat rencana setelah kejadian. Itu sudah terlambat,” tegasnya, sambil mengapresiasi kolaborasi multipihak dalam kegiatan ini.
Dukungan Pemerintah Daerah
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, mengapresiasi langkah PT Vale. Ia bilang tidak pernah ada yang berharap adanya bencana, tetapi kalau terjadi banjir akibat kegagalan bendungan maka wilayah paling terdampak adalah Malili. Sekitar 12.000 warga berpotensi menjadi korban dan kerugian dikalkulasi bisa mencapai Rp300 miliar.
“Alhamdulillah simulasi ini menjadi mekanisme warning untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat sehingga dampak bisa diminimalisir,” lanjut Bupati.
Simulasi melibatkan personel PT Vale, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, BPBD, Koramil, Polres, Dinas Perhubungan, Kominfo, Dinkes, Basarnas, PMI, Damkar, Satpol PP, potensi SAR, dan sejumlah relawan. Pengawasan dilakukan oleh BNPB, BPBD Sulsel, dan BBWS-PJ.
Sebanyak 315 warga dari delapan desa yang berada di sepanjang aliran Sungai Larona juga berpartisipasi: Wewangriu, Baruga, Balantang, Malili, Laskap, Puncak Indah, Pongkeru, dan Pasi-pasi.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan Table Top Exercise pada Mei 2025, dilanjutkan sosialisasi 10–14 Juni dan gladi bersih pada 17 Juni.
Skenario dimulai dari informasi BMKG tentang curah hujan ekstrem. Hujan intens menyebabkan kenaikan permukaan air bendungan hingga status Waspada. Prosedur komunikasi berjalan dari hydro operator ke EMT, hingga Bupati dan instansi terkait.
Ketika kondisi memburuk dan struktur bendungan mulai rusak dengan tingkat perbaikan di bawah 50%, status meningkat ke Siaga. Anak-anak, ibu hamil, disabilitas, orang sakit, dan lansia mulai dievakuasi. Ketika perbaikan gagal dan bendungan terancam jebol, status naik ke Awas, dan evakuasi penuh dilakukan.
Beberapa insiden terjadi, seperti kecelakaan di Balantang, warga jatuh ke sungai, dan evakuasi ibu hamil serta lansia. Tim gabungan mengarahkan warga ke titik kumpul di Lapangan Merdeka dan Verbeck. Setelah cuaca membaik dan permukaan air kembali normal, status diturunkan menjadi Aman dan sirene penanda darurat dihentikan.
Peluncuran Aplikasi EWS
Dalam rangkaian kegiatan ini, PT Vale juga meluncurkan aplikasi Early Warning System (EWS), sistem peringatan dini yang memberikan informasi terkini terkait kondisi bendungan perusahaan. Aplikasi ini melengkapi sistem Flood Warning System (FWS) berbasis sirene yang telah digunakan sejak 2018.
“Aplikasi EWS dirancang untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat serta stakeholder internal dalam menghadapi potensi kondisi darurat, juga menambah pengetahuan masyarakat dan meminimalkan risiko korban jiwa dan kerugian harta benda,” ujar Anom Prasetio, Manager Hydro Dams & Surveillance.
Aplikasi EWS PTVI menampilkan beberapa menu, termasuk informasi terkini mengenai Status Bendungan: Normal, Siaga, dan Awas. Kemudian menu Jalur Evakuasi yang menginformasikan estimasi jarak dan posisi pengguna aplikasi ke muster point (tempat berkumpul dalam keadaan darurat) serta pilihan rute penyelamatan.
Selanjutnya menu Pelaporan Temuan di mana pengguna aplikasi dapat mengirimkan foto dan informasi temuan kondisi darurat di lapangan. Menu Informasi Panduan memuat infografis mengenai sistem peringatan dini banjir, peta zona bahaya, dan panduan penggunaan aplikasi. Aplikasi EWS PTVI dapat diunduh pada platform Android dan iOS.
Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui simulasi implementasi RTD Bendungan Seri Sungai Larona di Malili, yang digelar pada Rabu, 18 Juni 2025. Simulasi berlangsung pukul 07.30–12.00 WITA di beberapa titik: Lapangan Merdeka, Lapangan Verbeck, Desa Balantang, Wewangriu, dan Karebbe.
Kegiatan ini mengacu pada studi dan konsultasi penerapan RTD sesuai dengan UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, PP No. 37/2010 tentang Bendungan, Permen PUPR No. 27/PRT/M/2015, dan PP No. 21/2008 tentang Penanggulangan Bencana. RTD ini telah disahkan pada Juli 2017 bersama Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ) dan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.
Head of Mine Sorowako Operation PT Vale, Iqbal Al Farobi, menjelaskan bahwa perusahaan berkewajiban memperbarui dokumen RTD dan melakukan simulasi secara berkala untuk tiga bendungan: Batubesi (1978), Balambano (1999), dan Karebbe (2011) yang merupakan bagian dari sistem PLTA perusahaan dengan kapasitas total 365 megawatt.
“Simulasi RTD yang pertama kami lakukan pada akhir 2018, direncanakan berkala lima tahun sekali untuk mengetahui sekaligus mengevaluasi kesiapan kita dalam krisis dan kondisi darurat baik karena sebab alam atau ulah manusia,” kata Iqbal Al Farobi, mewakili Chief Operation and Infra PT Vale, Abu Ashar.
“Kami berpandangan mitigasi sangat penting. Jangan menunggu krisis terjadi, baru membuat rencana setelah kejadian. Itu sudah terlambat,” tegasnya, sambil mengapresiasi kolaborasi multipihak dalam kegiatan ini.
Dukungan Pemerintah Daerah
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, mengapresiasi langkah PT Vale. Ia bilang tidak pernah ada yang berharap adanya bencana, tetapi kalau terjadi banjir akibat kegagalan bendungan maka wilayah paling terdampak adalah Malili. Sekitar 12.000 warga berpotensi menjadi korban dan kerugian dikalkulasi bisa mencapai Rp300 miliar.
“Alhamdulillah simulasi ini menjadi mekanisme warning untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat sehingga dampak bisa diminimalisir,” lanjut Bupati.
Simulasi melibatkan personel PT Vale, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, BPBD, Koramil, Polres, Dinas Perhubungan, Kominfo, Dinkes, Basarnas, PMI, Damkar, Satpol PP, potensi SAR, dan sejumlah relawan. Pengawasan dilakukan oleh BNPB, BPBD Sulsel, dan BBWS-PJ.
Sebanyak 315 warga dari delapan desa yang berada di sepanjang aliran Sungai Larona juga berpartisipasi: Wewangriu, Baruga, Balantang, Malili, Laskap, Puncak Indah, Pongkeru, dan Pasi-pasi.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan Table Top Exercise pada Mei 2025, dilanjutkan sosialisasi 10–14 Juni dan gladi bersih pada 17 Juni.
Skenario dimulai dari informasi BMKG tentang curah hujan ekstrem. Hujan intens menyebabkan kenaikan permukaan air bendungan hingga status Waspada. Prosedur komunikasi berjalan dari hydro operator ke EMT, hingga Bupati dan instansi terkait.
Ketika kondisi memburuk dan struktur bendungan mulai rusak dengan tingkat perbaikan di bawah 50%, status meningkat ke Siaga. Anak-anak, ibu hamil, disabilitas, orang sakit, dan lansia mulai dievakuasi. Ketika perbaikan gagal dan bendungan terancam jebol, status naik ke Awas, dan evakuasi penuh dilakukan.
Beberapa insiden terjadi, seperti kecelakaan di Balantang, warga jatuh ke sungai, dan evakuasi ibu hamil serta lansia. Tim gabungan mengarahkan warga ke titik kumpul di Lapangan Merdeka dan Verbeck. Setelah cuaca membaik dan permukaan air kembali normal, status diturunkan menjadi Aman dan sirene penanda darurat dihentikan.
Peluncuran Aplikasi EWS
Dalam rangkaian kegiatan ini, PT Vale juga meluncurkan aplikasi Early Warning System (EWS), sistem peringatan dini yang memberikan informasi terkini terkait kondisi bendungan perusahaan. Aplikasi ini melengkapi sistem Flood Warning System (FWS) berbasis sirene yang telah digunakan sejak 2018.
“Aplikasi EWS dirancang untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat serta stakeholder internal dalam menghadapi potensi kondisi darurat, juga menambah pengetahuan masyarakat dan meminimalkan risiko korban jiwa dan kerugian harta benda,” ujar Anom Prasetio, Manager Hydro Dams & Surveillance.
Aplikasi EWS PTVI menampilkan beberapa menu, termasuk informasi terkini mengenai Status Bendungan: Normal, Siaga, dan Awas. Kemudian menu Jalur Evakuasi yang menginformasikan estimasi jarak dan posisi pengguna aplikasi ke muster point (tempat berkumpul dalam keadaan darurat) serta pilihan rute penyelamatan.
Selanjutnya menu Pelaporan Temuan di mana pengguna aplikasi dapat mengirimkan foto dan informasi temuan kondisi darurat di lapangan. Menu Informasi Panduan memuat infografis mengenai sistem peringatan dini banjir, peta zona bahaya, dan panduan penggunaan aplikasi. Aplikasi EWS PTVI dapat diunduh pada platform Android dan iOS.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
PT Vale Perkuat Ekonomi Lokal Lewat Program LRP di Pomalaa
PT Vale, anggota dari MIND ID—mengimplementasikan Livelihood Restoration Program (LRP) sebagai bagian dari kontribusinya terhadap agenda nasional Indonesia Emas 2045 dan pengarusutamaan prinsip ESG.
Jum'at, 11 Jul 2025 14:51

News
Gakkum Sulawesi Ingatkan Sanksi Hukum bagi Pelaku Perambahan di Kawasan PPKH
Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan Wilayah Sulawesi memperingatkan adanya sanksi hukum, baik pidana maupun perdata, bagi pelaku perambahan atau pembalakan liar di kawasan PPKH.
Jum'at, 11 Jul 2025 13:45

News
Kalla Translog Gelar Simulasi Tanggap Darurat, Upaya Perkuat Budaya K3
Simulasi tanggap darurat dari Kalla Translog kni merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam memperkuat budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Rabu, 02 Jul 2025 17:21

Sulsel
Pemkab Lutim dan PT Vale Teken MoU, Sepakat Prioritaskan Kontraktor Lokal
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur dan PT Vale Indonesia Tbk akhirnya sepakat menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) strategis, yang mencakup sembilan poin penting demi membangun kerja sama yang saling menguntungkan
Rabu, 02 Jul 2025 11:33

Sulsel
Kerja Sama Pemkab Lutim & PT Vale: Prioritaskan Pekerja-Kontraktor Lokal hingga Dongkrak PAD
Penandatangan MoU bersejarah itu dilakukan langsung oleh Bupati Lutim, Irwan Bachri Syam, bersama Plt Presiden Direktur & CEO PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto.
Selasa, 01 Jul 2025 23:11
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Gandeng UNM, Dispora Jeneponto Gelar Sport Science Siapkan Bibit Atlet
2

Menuju Zero Waste 2029, DLH Makassar-Pegadaian Optimalkan Bank Sampah
3

Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gelar Edukasi Pencegahan Pernikahan Dini di Poso
4

Pengendara Bawa Balita Kecelakaan di Borongloe Gowa, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
5

Makassar Tuan Rumah Grand Finals FFNS 2025, 12 Tim Bertarung Rebut Gelar Juara Nasional
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Gandeng UNM, Dispora Jeneponto Gelar Sport Science Siapkan Bibit Atlet
2

Menuju Zero Waste 2029, DLH Makassar-Pegadaian Optimalkan Bank Sampah
3

Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gelar Edukasi Pencegahan Pernikahan Dini di Poso
4

Pengendara Bawa Balita Kecelakaan di Borongloe Gowa, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
5

Makassar Tuan Rumah Grand Finals FFNS 2025, 12 Tim Bertarung Rebut Gelar Juara Nasional