Pemerintah Masifkan Strategi Menuju Zero Stunting
Minggu, 12 Feb 2023 15:31

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Makassar, Fatmawati Rusdi turun ke lapangan memantau langsung perkembangan stunting di setiap Puskesmas, Sabtu (11/2/23). Foto/Gusti Ridani
MAKASSAR - Strategi menuju zero stunting kian masif dilakukan oleh Pemkot maupun Pemprov. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar, Muhammad Chaidir, mengatakan angka stunting mengalami penurunan.
Di Puskesmas Kaluku Bodoa, yang menaungi 6 kelurahan mencapai 292 anak. Angka itu turun dibandingkan 2021, yang mencapai 436 anak. Sedangkan di Puskesmas Jumpangdang Baru, 39 anak yang menderita stunting. Angka itu juga turun dibandingkan 2021 yakni 49 anak.
"Februari ini akan dilakukan lagi penurunan angka stunting oleh Dinas Kesehatan Makassar. Tapi melihat angka stunting saya optimistis jumlahnya akan turun," ucap Chaidir, Minggu (12/2/23).
Sebelumnya, sebagai langkah awal di 2023, Pemkot melalui Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Makassar, Fatmawati Rusdi juga turun ke lapangan memantau langsung perkembangan stunting di setiap Puskesmas, Sabtu (11/2/23).
Di antaranya, Puskesmas Kaluku Bodoa, Jalan Butta-Butta Caddi dan Puskesmas Jumpangdang Baru, Jalan Ir Juanda, Kecamatan Tallo.
"Penanganan stunting adalah tugas kita bersama untuk memberikan gizi seimbang. Karena ketika pemenuhan gizi memenuhi Insyaallah anak-anak kita tidak akan stunting," kata Fatmawati Rusdi.
Gizi seimbang, lanjut Fatmawati Rusdi merupakan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Ia juga meminta kepada para orang tua membiasakan anaknya mengonsumsi sayur dan buah sebab di dalamnya banyak mengandung vitamin dan mineral.
"Masih banyak kasus stunting karena kenyataannya masih banyak anak-anak kita yang tidak sesuai umur perkembangannya. Tapi alhamdulillah angkanya sudah turun dan ini menjadi pertanda baik," ucap Fatmawati Rusdi.
Adapun Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman didampingi Ketua TP-PKK Sulsel, Naoemi Octarina dan Kadis Kesehatan Sulsel, Rosmini Pandin juga sebelumnya melepas 120 Tenaga Pendamping Gizi Desa (TPGD) dalam Program Aksi Stop Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Dalton, Kamis (9/2/23).
TP Gizi Desa tahun ini, akan turun ke 120 desa lokus di 24 kabupaten/kota. Adapun sejak 2020 Aksi Stop Stunting sejauh ini telah menangani di 395 desa lokus.
Mereka akan bertugas melaksanakan intervensi spesifik berupa pendampingan gizi pada keluarga dengan kelompok: 1.000 hari pertama kehidupan, anak di bawah 2 tahun, ibu hamil, remaja putri dan Pra konsensi (kondisi kesehatan orang tua sebelum terjadi pembuahan).
“Berbagai persoalan stunting di lapangan. Para pendamping menjadi agent perubahan dalam penanganan stunting di masyarakat. Ini arahan Bapak Presiden harus kita sukseskan,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Adapun berdasarkan dua indikator, yakni Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan prevalensi stunting yang menurun menjadi menjadi 27,2 persen. Sedangkan EPPGBM di tahun 2022 menjadi 8,61 persen juga turun.
Selain itu, Gubernur menekankan agar para pendamping gizi selain memberikan sosialisasi dan edukasi terkait gizi, juga agar masyarakat pro pada melahirkan normal dan 6 bulan pemberian ASI Ekslusif serta dilanjutkan dengan ASI hingga usia 2 tahun.
Para pendamping dimintanya mengenal wilayah kerja dengan baik termasuk masyarakatnya. Lebih lanjut, diharapkan dapat melakukan penelitian terkait kecenderungan penyebab terjadinya stunting.
“Stunting ini termasuk kategori darurat dan mendesak. Untuk laporan stunting silahkan, langsung kontak saya 24 jam sebutnya,” sebutnya.
Sejak 2019, stunting menjadi perhatian khusus. Dengan kebijakan memberikan bantuan keuangan kepada daerah kabupaten/kota. “1 orang anak lebih penting dari 1.000 km jalan. Karena dari 1 anak bisa lahir seorang Presiden,” imbuhnya.
Di Puskesmas Kaluku Bodoa, yang menaungi 6 kelurahan mencapai 292 anak. Angka itu turun dibandingkan 2021, yang mencapai 436 anak. Sedangkan di Puskesmas Jumpangdang Baru, 39 anak yang menderita stunting. Angka itu juga turun dibandingkan 2021 yakni 49 anak.
"Februari ini akan dilakukan lagi penurunan angka stunting oleh Dinas Kesehatan Makassar. Tapi melihat angka stunting saya optimistis jumlahnya akan turun," ucap Chaidir, Minggu (12/2/23).
Sebelumnya, sebagai langkah awal di 2023, Pemkot melalui Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Makassar, Fatmawati Rusdi juga turun ke lapangan memantau langsung perkembangan stunting di setiap Puskesmas, Sabtu (11/2/23).
Di antaranya, Puskesmas Kaluku Bodoa, Jalan Butta-Butta Caddi dan Puskesmas Jumpangdang Baru, Jalan Ir Juanda, Kecamatan Tallo.
"Penanganan stunting adalah tugas kita bersama untuk memberikan gizi seimbang. Karena ketika pemenuhan gizi memenuhi Insyaallah anak-anak kita tidak akan stunting," kata Fatmawati Rusdi.
Gizi seimbang, lanjut Fatmawati Rusdi merupakan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Ia juga meminta kepada para orang tua membiasakan anaknya mengonsumsi sayur dan buah sebab di dalamnya banyak mengandung vitamin dan mineral.
"Masih banyak kasus stunting karena kenyataannya masih banyak anak-anak kita yang tidak sesuai umur perkembangannya. Tapi alhamdulillah angkanya sudah turun dan ini menjadi pertanda baik," ucap Fatmawati Rusdi.
Adapun Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman didampingi Ketua TP-PKK Sulsel, Naoemi Octarina dan Kadis Kesehatan Sulsel, Rosmini Pandin juga sebelumnya melepas 120 Tenaga Pendamping Gizi Desa (TPGD) dalam Program Aksi Stop Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Dalton, Kamis (9/2/23).
TP Gizi Desa tahun ini, akan turun ke 120 desa lokus di 24 kabupaten/kota. Adapun sejak 2020 Aksi Stop Stunting sejauh ini telah menangani di 395 desa lokus.
Mereka akan bertugas melaksanakan intervensi spesifik berupa pendampingan gizi pada keluarga dengan kelompok: 1.000 hari pertama kehidupan, anak di bawah 2 tahun, ibu hamil, remaja putri dan Pra konsensi (kondisi kesehatan orang tua sebelum terjadi pembuahan).
“Berbagai persoalan stunting di lapangan. Para pendamping menjadi agent perubahan dalam penanganan stunting di masyarakat. Ini arahan Bapak Presiden harus kita sukseskan,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Adapun berdasarkan dua indikator, yakni Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan prevalensi stunting yang menurun menjadi menjadi 27,2 persen. Sedangkan EPPGBM di tahun 2022 menjadi 8,61 persen juga turun.
Selain itu, Gubernur menekankan agar para pendamping gizi selain memberikan sosialisasi dan edukasi terkait gizi, juga agar masyarakat pro pada melahirkan normal dan 6 bulan pemberian ASI Ekslusif serta dilanjutkan dengan ASI hingga usia 2 tahun.
Para pendamping dimintanya mengenal wilayah kerja dengan baik termasuk masyarakatnya. Lebih lanjut, diharapkan dapat melakukan penelitian terkait kecenderungan penyebab terjadinya stunting.
“Stunting ini termasuk kategori darurat dan mendesak. Untuk laporan stunting silahkan, langsung kontak saya 24 jam sebutnya,” sebutnya.
Sejak 2019, stunting menjadi perhatian khusus. Dengan kebijakan memberikan bantuan keuangan kepada daerah kabupaten/kota. “1 orang anak lebih penting dari 1.000 km jalan. Karena dari 1 anak bisa lahir seorang Presiden,” imbuhnya.
(RPL)
Berita Terkait

News
Wawali Aliyah Mustika Ajak Semua Pihak Perangi Kekerasan Seksual
Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham mengingatkan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam memerangi kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.
Jum'at, 23 Mei 2025 22:31

News
Makassar Raih Penghargaan SPM Awards, Walkot Munafri Apresiasi Kinerja SKPD
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar kembali meraih prestasi membanggakan dengan mengambil penghargaan dalam ajang SPM (Standar Pelayanan Minimal) Awards Tahun 2025.
Jum'at, 23 Mei 2025 22:23

Makassar City
Walkot Munafri Bahas Percepatan Akses Sambungan Air Bersih dengan BBPJN
Pemkot Makassar bersama BBPJN Sulawesi Selatan melakukan pertemuan strategis, membahas percepatan akses sambungan air bersih dari PDAM khususnya di wilayah utara dan timur kota.
Jum'at, 23 Mei 2025 05:39

News
Gubernur Sulsel Lepas 58 Personel Satgas Sawerigading Amankan PSU Pilkada Palopo
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman secara resmi melepas 58 personel Satuan Tugas Khusus “Sawerigading” dari Satpol PP Provinsi Sulsel untuk mengamankan jalannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo.
Rabu, 21 Mei 2025 20:09

Makassar City
DPRD Makassar Dorong Pemkot Percepat Penyusunan RPJMD
Badan Musyawarah (Bamus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar menggelar rapat pembahasan penyusunan pemuktahiran RPJMD Kota Makassar.
Rabu, 21 Mei 2025 20:00
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Resmi Dibentuk, LBH Lipang Selayar Siap Fasilitasi Warga Miskin Dapatkan Akses Keadilan
2

Kabupaten Maros Masuk 10 Daerah Termiskin di Sulsel
3

Bazaar Mobil Bekas Toyota Trust: DP Ringan, Angsuran Mulai Rp1 Jutaan
4

Bazaar Toyota Trust 2025: Mobil Bekas Berkualitas, Promo Melimpah!
5

SheInspire: Mendorong Kemandirian Perempuan di Balik Jeruji
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Resmi Dibentuk, LBH Lipang Selayar Siap Fasilitasi Warga Miskin Dapatkan Akses Keadilan
2

Kabupaten Maros Masuk 10 Daerah Termiskin di Sulsel
3

Bazaar Mobil Bekas Toyota Trust: DP Ringan, Angsuran Mulai Rp1 Jutaan
4

Bazaar Toyota Trust 2025: Mobil Bekas Berkualitas, Promo Melimpah!
5

SheInspire: Mendorong Kemandirian Perempuan di Balik Jeruji