Syahbandar Jeneponto Identifikasi 4 Kapal Diduga Penabrak KLM Asia Mulia
Sabtu, 28 Jun 2025 05:42

Proses pencarian 3 ABK KLM Asia Mulia di perairan Bantaeng-Jeneponto. Foto: Istimewa
JENEPONTO - Penyebab insiden tenggelamnya KLM Asia Mulia di Perairan Bantaeng-Jeneponto pada Kamis 19 Juni 2025 lalu, hingga kini belum diketahui secara pasti.
Namun, pihak Syahbandar Jeneponto mengungkapkan, ada empat kapal yang diduga sebagai penabrak KLM Asia Mulia berhasil diidentifikasi.
Identifikasi empat kapal tersebut merupakan hasil analisis lalu lintas pelayaran yang dikeluarkan Vessel Traffic Service (VTS) Makassar.
"Ada sekitar empat kapal, saat ini kita masih ada tahap pendalaman jadi sudah ada bahan mentah tinggal kita olah," jelas Kepala Kantor Syahbandar Jeneponto, Arman Saleh, Jumat (27/6/2025).
Arman menyampaikan, empat kapal tersebut akan disinkronkan dengan berita acara korban Anak Buah Kapal (ABK) KLM Asia Mulia yang berhasil diselamatkan.
Pihaknya meminta agar proses penyelidikan lebih lanjut segera dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
"Dari data VTS sudah ada, nantinya kan akan mengerucut tadinya ada 9 kapal mungkin jadi 4 atau 3. Setelah mengerucut kami sampaikan potensinya, nanti PPNS kamilah yang akan menindaklanjuti untuk penyelidikan," ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada kapal yang diduga melakukan tabrakan untuk segera bersikap kooperatif.
"Kami minta pelaku tabrakan segera melapor secara terbuka. Ini demi kejelasan dan keadilan bagi korban,” pintanya.
Sebelumnya diberitakan, KLM Asia Mulia dilaporkan tenggelam usai diduga ditabrak lari oleh sebuah kapal besi di perairan Kabupaten Bantaeng pada Kamis 19 Juni 2025 pukul 04.00 Wita.
Lima ABK berhasil selamat, sementara tiga orang lainnya belum ditemukan hingga saat ini. KLM Asia Mulia juga mengangkut 57 ekor kerbau dan ikut tenggelam bersama kapal.
Namun, pihak Syahbandar Jeneponto mengungkapkan, ada empat kapal yang diduga sebagai penabrak KLM Asia Mulia berhasil diidentifikasi.
Identifikasi empat kapal tersebut merupakan hasil analisis lalu lintas pelayaran yang dikeluarkan Vessel Traffic Service (VTS) Makassar.
"Ada sekitar empat kapal, saat ini kita masih ada tahap pendalaman jadi sudah ada bahan mentah tinggal kita olah," jelas Kepala Kantor Syahbandar Jeneponto, Arman Saleh, Jumat (27/6/2025).
Arman menyampaikan, empat kapal tersebut akan disinkronkan dengan berita acara korban Anak Buah Kapal (ABK) KLM Asia Mulia yang berhasil diselamatkan.
Pihaknya meminta agar proses penyelidikan lebih lanjut segera dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
"Dari data VTS sudah ada, nantinya kan akan mengerucut tadinya ada 9 kapal mungkin jadi 4 atau 3. Setelah mengerucut kami sampaikan potensinya, nanti PPNS kamilah yang akan menindaklanjuti untuk penyelidikan," ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada kapal yang diduga melakukan tabrakan untuk segera bersikap kooperatif.
"Kami minta pelaku tabrakan segera melapor secara terbuka. Ini demi kejelasan dan keadilan bagi korban,” pintanya.
Sebelumnya diberitakan, KLM Asia Mulia dilaporkan tenggelam usai diduga ditabrak lari oleh sebuah kapal besi di perairan Kabupaten Bantaeng pada Kamis 19 Juni 2025 pukul 04.00 Wita.
Lima ABK berhasil selamat, sementara tiga orang lainnya belum ditemukan hingga saat ini. KLM Asia Mulia juga mengangkut 57 ekor kerbau dan ikut tenggelam bersama kapal.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
Penabrak KLM Asia Mulia Belum Ditangkap, Keluarga Bakal Lapor ke Pusat
Penabrak KLM Asia Mulia yang tenggelam di Perairan Bantaeng-Jeneponto sampai sekarang belum terungkap.
Kamis, 10 Jul 2025 17:19

News
Pencarian Tiga ABK KLM Asia Mulia Diperpanjang Tiga Hari
Pencarian terhadap Anak Buah Kapal (ABK) KLM Asia Mulia yang hilang di perairan Jeneponto akan diperpanjang mulai hari ini, Rabu, (25/06/2025) atas permintaan keluarga di Kantor Syahbandar Jeneponto.
Rabu, 25 Jun 2025 19:35

News
Tim SAR Belum Temukan Tiga Penumpang Kapal Tenggelam di Perairan Bantaeng
Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban kecelakaan kapal KLM Asia Mulia GT 41. Tiga orang penumpang masih belum ditemukan.
Pencarian telah memasuki hari kelima sejak kecelakaan yang terjadi di perairan Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, pada Kamis, (19/6/2025) lalu.
Senin, 23 Jun 2025 16:32

News
Minibus Terguling di Bontorappo Jeneponto, Satu Penumpang Meninggal
Sebuah minibus dengan nomor polisi DD 1239 UF mengalami kecelakaan tunggal di Desa Bontorappo, Kecamatan Tarowang, Jeneponto, Sulsel, Minggu (22/06/2025).
Minggu, 22 Jun 2025 21:24

Sulsel
Insiden Kapal KLM Asia Mulia, Legislator Jeneponto Soroti Sistem Pengawasan Laut
Kapal yang diduga menabrak KLM Asia Mulia sampai tenggelam di perairan Kabupaten Bantaeng-Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Kamis 19 Juni 2025 lalu belum berhasil diidentifikasi.
Minggu, 22 Jun 2025 16:46
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Sebut Prosedurnya Keliru! Komisi D Kaget Ada Proyek Jalan Rp2,3 T yang Tak Pernah Dibahas
2

Grebek KPU Bantaeng Kolaborasi Disdik Sulsel, Dorong Pendidikan Pemilih Sejak Dini
3

Marak Pencuri di Gowa, Warga Borongloe Masifkan Ronda Malam
4

Kredivo Catat Lonjakan Pengguna & Transaksi PayLater di Makassar, Tumbuh Dua Digit
5

XLSMART Tetapkan Direksi Baru dalam RUPSLB
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Sebut Prosedurnya Keliru! Komisi D Kaget Ada Proyek Jalan Rp2,3 T yang Tak Pernah Dibahas
2

Grebek KPU Bantaeng Kolaborasi Disdik Sulsel, Dorong Pendidikan Pemilih Sejak Dini
3

Marak Pencuri di Gowa, Warga Borongloe Masifkan Ronda Malam
4

Kredivo Catat Lonjakan Pengguna & Transaksi PayLater di Makassar, Tumbuh Dua Digit
5

XLSMART Tetapkan Direksi Baru dalam RUPSLB