Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren, Bumi Karsa Hadirkan Toserba Terpadu di DDI Mangkoso

Minggu, 10 Agu 2025 19:12
Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren, Bumi Karsa Hadirkan Toserba Terpadu di DDI Mangkoso
Peresmian Toserba Terpadu DDI Mangkoso dihadiri jajaran pimpinan Yayasan Hadji Kalla, Bumi Karsa, dan DDI Mangkoso. Foto/Istimewa
Comment
Share
BARRU - Pondok Pesantren DDI Mangkoso di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, kini resmi memiliki fasilitas Toserba Terpadu. Fasilitas itu merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Hadji Kalla dan program Corporate Social Responsibility (CSR) Bumi Karsa.

Toserba terpadu ini diresmikan pada Rabu, 6 Agustus 2025, oleh Ketua Yayasan Hadji Kalla, Fatimah Kalla, bersama Imelda Jusuf Kalla selaku Finance & Legal Director Kalla Group, serta Pimpinan DDI Mangkoso, AG Prof HM Faried Wadjedy.

Acara peresmian juga dihadiri oleh Fajaruddin, Chief Operating Officer New Business Bumi Karsa, dan Syarifuddin, Chief Financial Officer Bumi Karsa, serta sejumlah tokoh daerah yang memberikan dukungan terhadap inisiatif strategis ini.

Pembangunan Toserba Terpadu ini merupakan bagian dari komitmen Bumi Karsa dalam memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren.

Sebagai salah satu pusat pendidikan Islam terkemuka di Kawasan Timur Indonesia, DDI Mangkoso dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan sumber daya manusia dan peran aktif di tengah masyarakat.

Fasilitas ini mencakup empat elemen utama: Toserba, Penginapan, Restoran, dan Aula Serbaguna. Toserba akan menjadi pusat distribusi barang kebutuhan harian bagi santri dan masyarakat sekitar.

Sementara itu, penginapan dan restoran disiapkan untuk menunjang kegiatan keagamaan serta kunjungan tamu dari berbagai daerah. Aula serbaguna dirancang untuk mendukung kegiatan akademik, pelatihan, seminar, hingga pertemuan organisasi masyarakat.

“Proyek ini adalah perpaduan antara kepedulian sosial dan prinsip bisnis berkelanjutan. Kami tidak hanya membangun fisik, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi mandiri. Toserba Terpadu ini akan menjadi pusat perputaran ekonomi yang dikelola oleh pesantren, serta mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar COO New Business Bumi Karsa, Fajaruddin.

Senada dengan itu, CFO Bumi Karsa, Syarifuddin, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bentuk investasi sosial jangka panjang.

“Investasi kami di sini bukan sekadar angka di laporan keuangan, tetapi merupakan investasi sosial dengan dampak nyata. Proyek ini membuktikan bahwa keberhasilan finansial dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab sosial,” jelasnya.

Peresmian Toserba Terpadu DDI Mangkoso menjadi simbol sinergi nyata antara dunia usaha dan lembaga pendidikan berbasis pesantren. Selain memberi manfaat langsung bagi para santri dan pengelola pesantren, kehadiran fasilitas ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, dan memperkuat pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Barru.

Langkah ini menegaskan kembali posisi Bumi Karsa sebagai perusahaan yang tak hanya unggul di sektor konstruksi dan infrastruktur, tetapi juga aktif menciptakan dampak sosial jangka panjang. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa pembangunan yang dilakukan Bumi Karsa selalu mengedepankan nilai kebermanfaatan bagi masyarakat luas.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru