Pemprov Sulsel Dukung Program Nasional Senator Peduli Ketahanan Pangan
Jum'at, 19 Sep 2025 23:22

MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menegaskan dukungan penuh terhadap program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto–Wakil Presiden Gibran Rakabuming di bidang ketahanan pangan.
Dukungan tersebut diwujudkan melalui keterlibatan aktif dalam inisiasi Senator Peduli Ketahanan Pangan yang digagas oleh DPD RI.
Program ini menjadi tindak lanjut atas aspirasi masyarakat yang banyak disampaikan kepada anggota DPD RI, sekaligus menjawab tantangan besar dalam menjaga ketersediaan pangan nasional.
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Persidangan Sekjen DPD RI, Oni Choiruddin, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Senator Peduli Ketahanan Pangan yang dilaksanakan oleh DPD RI dan Kementerian Pertanian serta Pemprov Sulsel di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 18 September 2025.
Menurut Oni, Senator Peduli Ketahanan Pangan merupakan bentuk nyata komitmen anggota DPD RI untuk hadir langsung di tengah masyarakat. Program ini didesain tidak hanya sebatas wacana, tetapi menyentuh masyarakat secara langsung melalui kegiatan yang mendukung ekosistem pangan dari hulu hingga hilir.
“Pencanangan ini direncanakan bertempat di Desa Manggalung, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan," ungkap Oni.
Ia menjelaskan, implementasi program ini akan diwujudkan dalam bentuk penanaman bibit tanaman pangan, kerja sama pengadaan pupuk, penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), pembangunan sarana dan prasarana pertanian, hingga penguatan kelembagaan ekonomi melalui koperasi tani, koperasi Merah Putih, BUMDes, serta UMKM pangan lokal.
Menurutnya, inisiasi program tersebut telah dibahas bersama Pimpinan DPD RI Tamsil Linrung dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada 2 September 2025. Pertemuan itu mendapat respon positif, bahkan disepakati menjadi program bersama antara DPD RI dan Kementerian Pertanian. Bentuk dukungan yang disiapkan antara lain penyediaan alsintan, pupuk, serta bantuan benih jagung untuk lahan seluas 5.000 hektare.
Oni menambahkan, pencanangan program ini akan dilakukan serentak pada 27 September 2025 di empat provinsi percontohan, yakni Bengkulu, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua Tengah. Untuk subwilayah timur I, Sulsel ditunjuk sebagai tuan rumah.
Subwilayah timur I meliputi 36 anggota DPD RI yang berasal dari Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Kabupaten Pangkep dipilih menjadi lokasi pencanangan karena memiliki lahan luas yang strategis untuk mendukung program pangan nasional.
“Kami berharap rapat koordinasi ini menghasilkan kejelasan teknis sehingga pencanangan di Pangkep pada 27 September nanti berjalan lancar dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat," harapnya.
Oni menuturkan, acara pencanangan akan dihadiri langsung oleh Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung, 35 anggota DPD RI dari sembilan provinsi subwilayah timur I, serta Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama jajaran. Saat ini, DPD RI masih menunggu konfirmasi Presiden RI Prabowo Subianto yang direncanakan hadir secara virtual.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menyampaikan bahwa ketahanan pangan merupakan pondasi utama kedaulatan bangsa.
Menurutnya, hal ini juga sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045 yang dituangkan dalam Asta Cita, di mana salah satu agendanya adalah membangun masyarakat produktif, inovatif, berdaya saing, dan mandiri dalam bidang pangan.
“Salah satu langkah konkret yang akan kita dukung bersama adalah penanaman benih jagung secara nasional,” kata Jufri.
Menurut Jufri, pemilihan jagung sebagai komoditas utama program ini memiliki alasan strategis. Selain memenuhi kebutuhan pangan, jagung juga menjadi bahan baku utama industri pakan ternak. Dengan demikian, keberhasilan produksi jagung akan memberikan dampak ganda, baik pada ketahanan pangan nasional maupun pada penguatan sektor peternakan.
Ia menambahkan, dalam lima tahun terakhir (2020–2024), Sulsel konsisten mencatat produksi jagung di atas 2 juta ton per tahun. Untuk 2025, luas tanam diproyeksikan mencapai 484 ribu hektare dengan luas panen sekitar 477 ribu hektare. Potensi produksi jagung tahun ini diperkirakan menembus 2,8 juta ton.
“Ini bukti komitmen kita bersama menjadikan Sulsel sebagai pilar utama ketahanan pangan Indonesia,” tegas Jufri.
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja sama multipihak. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, perguruan tinggi, kelompok tani, pelaku usaha, hingga masyarakat luas berperan penting dalam menjaga produktivitas pertanian Sulsel.
“Saya mengajak kita semua untuk memperkuat sinergi agar program Senator Peduli Ketahanan Pangan berjalan efektif dan berkelanjutan. Kita harus mengawal implementasi di lapangan, memastikan benih yang ditanam tumbuh optimal, menghasilkan panen yang melimpah, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Jufri.
Menurutnya, tujuan akhir dari program ini bukan sekadar swasembada pangan, melainkan mewujudkan kedaulatan pangan yang menyejahterakan rakyat.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan, di antaranya Staf Khusus Wakil Ketua DPD RI Brigjen Pol Dover Christian, Kepala Biro Umum DPD RI Irma Febriati, Aster Kasdam XIV Hasanuddin Kolonel Inf Hipni Maulana, Kabagbinkar Biro SDM Polda Sulsel AKBP Candra Kurnia Setiawan, Aster Kaskodau II Kolonel Lek Muh Ikhsan, Kadister Kodaeral VI Letkol Laut (KH) Jaqob Imanuel P Dami, Aspidsus Jabal Nur.
Lainnya, Wakil Bupati Pangkep Abdul Rahman Assegaf, Asisten Direktur BI Provinsi Sulsel Tri Adi Riyanto, Manajer Pengadaan Bulog Kanwil Sulsel-Sulbar Rahmatullah, serta sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulsel.
Dukungan tersebut diwujudkan melalui keterlibatan aktif dalam inisiasi Senator Peduli Ketahanan Pangan yang digagas oleh DPD RI.
Program ini menjadi tindak lanjut atas aspirasi masyarakat yang banyak disampaikan kepada anggota DPD RI, sekaligus menjawab tantangan besar dalam menjaga ketersediaan pangan nasional.
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Persidangan Sekjen DPD RI, Oni Choiruddin, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Senator Peduli Ketahanan Pangan yang dilaksanakan oleh DPD RI dan Kementerian Pertanian serta Pemprov Sulsel di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 18 September 2025.
Menurut Oni, Senator Peduli Ketahanan Pangan merupakan bentuk nyata komitmen anggota DPD RI untuk hadir langsung di tengah masyarakat. Program ini didesain tidak hanya sebatas wacana, tetapi menyentuh masyarakat secara langsung melalui kegiatan yang mendukung ekosistem pangan dari hulu hingga hilir.
“Pencanangan ini direncanakan bertempat di Desa Manggalung, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan," ungkap Oni.
Ia menjelaskan, implementasi program ini akan diwujudkan dalam bentuk penanaman bibit tanaman pangan, kerja sama pengadaan pupuk, penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), pembangunan sarana dan prasarana pertanian, hingga penguatan kelembagaan ekonomi melalui koperasi tani, koperasi Merah Putih, BUMDes, serta UMKM pangan lokal.
Menurutnya, inisiasi program tersebut telah dibahas bersama Pimpinan DPD RI Tamsil Linrung dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada 2 September 2025. Pertemuan itu mendapat respon positif, bahkan disepakati menjadi program bersama antara DPD RI dan Kementerian Pertanian. Bentuk dukungan yang disiapkan antara lain penyediaan alsintan, pupuk, serta bantuan benih jagung untuk lahan seluas 5.000 hektare.
Oni menambahkan, pencanangan program ini akan dilakukan serentak pada 27 September 2025 di empat provinsi percontohan, yakni Bengkulu, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua Tengah. Untuk subwilayah timur I, Sulsel ditunjuk sebagai tuan rumah.
Subwilayah timur I meliputi 36 anggota DPD RI yang berasal dari Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Kabupaten Pangkep dipilih menjadi lokasi pencanangan karena memiliki lahan luas yang strategis untuk mendukung program pangan nasional.
“Kami berharap rapat koordinasi ini menghasilkan kejelasan teknis sehingga pencanangan di Pangkep pada 27 September nanti berjalan lancar dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat," harapnya.
Oni menuturkan, acara pencanangan akan dihadiri langsung oleh Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung, 35 anggota DPD RI dari sembilan provinsi subwilayah timur I, serta Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama jajaran. Saat ini, DPD RI masih menunggu konfirmasi Presiden RI Prabowo Subianto yang direncanakan hadir secara virtual.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menyampaikan bahwa ketahanan pangan merupakan pondasi utama kedaulatan bangsa.
Menurutnya, hal ini juga sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045 yang dituangkan dalam Asta Cita, di mana salah satu agendanya adalah membangun masyarakat produktif, inovatif, berdaya saing, dan mandiri dalam bidang pangan.
“Salah satu langkah konkret yang akan kita dukung bersama adalah penanaman benih jagung secara nasional,” kata Jufri.
Menurut Jufri, pemilihan jagung sebagai komoditas utama program ini memiliki alasan strategis. Selain memenuhi kebutuhan pangan, jagung juga menjadi bahan baku utama industri pakan ternak. Dengan demikian, keberhasilan produksi jagung akan memberikan dampak ganda, baik pada ketahanan pangan nasional maupun pada penguatan sektor peternakan.
Ia menambahkan, dalam lima tahun terakhir (2020–2024), Sulsel konsisten mencatat produksi jagung di atas 2 juta ton per tahun. Untuk 2025, luas tanam diproyeksikan mencapai 484 ribu hektare dengan luas panen sekitar 477 ribu hektare. Potensi produksi jagung tahun ini diperkirakan menembus 2,8 juta ton.
“Ini bukti komitmen kita bersama menjadikan Sulsel sebagai pilar utama ketahanan pangan Indonesia,” tegas Jufri.
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja sama multipihak. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, perguruan tinggi, kelompok tani, pelaku usaha, hingga masyarakat luas berperan penting dalam menjaga produktivitas pertanian Sulsel.
“Saya mengajak kita semua untuk memperkuat sinergi agar program Senator Peduli Ketahanan Pangan berjalan efektif dan berkelanjutan. Kita harus mengawal implementasi di lapangan, memastikan benih yang ditanam tumbuh optimal, menghasilkan panen yang melimpah, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Jufri.
Menurutnya, tujuan akhir dari program ini bukan sekadar swasembada pangan, melainkan mewujudkan kedaulatan pangan yang menyejahterakan rakyat.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan, di antaranya Staf Khusus Wakil Ketua DPD RI Brigjen Pol Dover Christian, Kepala Biro Umum DPD RI Irma Febriati, Aster Kasdam XIV Hasanuddin Kolonel Inf Hipni Maulana, Kabagbinkar Biro SDM Polda Sulsel AKBP Candra Kurnia Setiawan, Aster Kaskodau II Kolonel Lek Muh Ikhsan, Kadister Kodaeral VI Letkol Laut (KH) Jaqob Imanuel P Dami, Aspidsus Jabal Nur.
Lainnya, Wakil Bupati Pangkep Abdul Rahman Assegaf, Asisten Direktur BI Provinsi Sulsel Tri Adi Riyanto, Manajer Pengadaan Bulog Kanwil Sulsel-Sulbar Rahmatullah, serta sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulsel.
(GUS)
Berita Terkait

Makassar City
Dukung Visi Kota Rendah Karbon, Green SM Luncurkan Layanan Taksi Listrik di Makassar
Green SM melanjutkan ekspansi dalam menghadirkan mobilitas berkelanjutan di Indonesia. Setelah Jakarta, Makassar menjadi kota berikutnya, sekaligus pertama di luar Jawa dan Indonesia Timur.
Senin, 15 Sep 2025 12:28

News
Pemprov Sulsel Dorong Ekonomi Biru Lewat Bantuan Bibit Rumput Laut di Luwu Raya
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus memperkuat pertumbuhan ekonomi biru berkelanjutan melalui program bantuan bibit rumput laut bagi petani pembudidaya di wilayah pesisir.
Jum'at, 05 Sep 2025 21:42

Ekbis
Pemprov Sulsel Dukung Pelindo Kembangkan Pelabuhan & Ekonomi Maritim
Pemprov Sulsel mendukung Pelindo memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, khususnya untuk pengembangan pelabuhan dan ekonomi maritim di Indonesia Timur.
Kamis, 04 Sep 2025 17:29

News
Politeknik BPOM Pertama di Indonesia Timur Dibangun di Sulsel
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan hibah lahan seluas 10 hektare
Kamis, 04 Sep 2025 10:27

News
Gubernur Sulsel Kunjungi Rumah Duka Korban Kebakaran Gedung DPRD Makassar
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengunjungi kediaman almarhum Muhammad Akbar Basri atau Abay, salah satu staf Humas DPRD Kota Makassar yang menjadi korban kebakaran
Selasa, 02 Sep 2025 11:18
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Pagar Pembatas Dibongkar, Warga Perumahan Demo di Kantor Camat Tamalanrea
2

Ketua Bawaslu Soppeng Selalu Hadir Dampingi Pemilihan Ketua OSIS SMAN 1 Watansoppeng
3

Inovasi Dosen FT UNM, Pompa Irigasi Bertenaga Surya Tingkatkan Hasil Pertanian di Bulukumba
4

Bukit Baruga Jadi Kawasan Percontohan Pengelolaan Sampah Mandiri di Makassar
5

Makassar Raih Penghargaan Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index Awards 2025
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Pagar Pembatas Dibongkar, Warga Perumahan Demo di Kantor Camat Tamalanrea
2

Ketua Bawaslu Soppeng Selalu Hadir Dampingi Pemilihan Ketua OSIS SMAN 1 Watansoppeng
3

Inovasi Dosen FT UNM, Pompa Irigasi Bertenaga Surya Tingkatkan Hasil Pertanian di Bulukumba
4

Bukit Baruga Jadi Kawasan Percontohan Pengelolaan Sampah Mandiri di Makassar
5

Makassar Raih Penghargaan Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index Awards 2025