Transformasi Besar! Jusuf Kalla Resmikan Pembangunan RS Faisal yang Lebih Modern
Senin, 22 Sep 2025 16:23

Ketua Dewan Pembina Yayasan RS Islam Faisal, HM Jusuf Kalla melakukan peletakan batu pertama gedung baru RS Faisal, Senin (22/9/2025). Foto/Istimewa
MAKASSAR - Manajemen Rumah Sakit Islam Faisal kini resmi berada di bawah naungan KALLA. Sejumlah pengembangan mulai dilakukan, mulai dari pembangunan gedung baru, renovasi bangunan lama, hingga transformasi layanan secara signifikan.
Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan gedung baru RS Faisal dilakukan pada Senin (22/9/2025) oleh Founder & Advisor KALLA sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan RS Islam Faisal, HM Jusuf Kalla. Ia didampingi Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, CEO KALLA Solihin Jusuf Kalla, Finance & Legal Director KALLA Imelda Jusuf Kalla, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Dr. dr. Ishaq Iskandar, Ketua Yayasan Prof. Mansyur Ramly, dan Direktur Utama RS Faisal dr. Salwa Mochtar.
Dengan bergabungnya RS Faisal dalam ekosistem KALLA, hubungan perusahaan ini dengan masyarakat diharapkan semakin erat. Mengusung semangat #KALLAForLife, kehadiran RS Faisal juga diyakini akan membawa dampak sosial nyata melalui peningkatan kualitas layanan kesehatan.
Dalam sambutannya, HM Jusuf Kalla menyoroti pentingnya transformasi di sektor kesehatan, seiring dengan ketatnya persaingan yang dipicu oleh kemajuan teknologi.
“Masyarakat menginginkan adanya kemajuan layanan yang tentu dari segi fasilitas, dokter yang hebat, dan alat kesehatan yang lebih modern. Dari perkembangan tersebut, saya yang termasuk pendiri Rumah Sakit Faisal mengajak kita semua berpikir bagaimana memajukan rumah sakit ini. Kita harus mengikuti transformasi perkembangan rumah sakit yang menjadi bisnis kesehatan,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa rumah sakit harus terus memperbarui teknologi dan memperkuat penelitian, serta didukung manajemen yang solid agar mampu bersaing di industri layanan kesehatan.
“Rumah sakit tidak mungkin lagi ikut dalam persaingan layanan kesehatan kalau tidak dibarengi dengan persaingan manajerial, perbaikan sistem, dan visi ke depan,” imbuhnya.
Lebih jauh, Jusuf Kalla berharap Makassar bisa meniru pendekatan Singapura dalam membangun sektor layanan kesehatan sebagai salah satu pilar utama kota.
“Inilah harapan saya, semoga RS Faisal menjadi bagian dari upaya-upaya kita memajukan kesejahteraan masyarakat dan kota ini. RS Faisal harus lebih baik dari rumah sakit lain yang ada di Makassar dan harus betul-betul melayani masyarakat sebaik-baiknya,” tuturnya.
Gedung Baru 7 Lantai dan Layanan Modern
Gedung utama yang tengah dibangun akan memiliki tujuh lantai, dengan peruntukan layanan sebagai berikut:
• Lantai 1: Instalasi Gawat Darurat (IGD)
• Lantai 2: Radiologi
• Lantai 3: Ruang operasi dan ICU
• Lantai 4: Hemodialisa dan kemoterapi
• Lantai 5-7: Rawat inap
Fasilitas baru ini dirancang untuk memenuhi 12 indikator Kebijakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dari Kementerian Kesehatan RI. Beberapa bangunan lama juga akan direnovasi, termasuk mengubah area IGD lama menjadi pusat pelayanan ibu dan anak—layanan terbaru dari RS Faisal. Seluruh pengembangan ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan.

Dukungan Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyambut positif pembangunan RS Faisal dan melihatnya sebagai wujud sinergi antara pemerintah dan swasta dalam meningkatkan layanan kesehatan.
“Kami berharap pembangunan rumah sakit ini semakin memantapkan posisi Kota Makassar sebagai pusat rujukan layanan kesehatan. Kami juga berharap, kehadiran rumah sakit ini akan merespons tenaga kerja sangat dibutuhkan di Kota Makassar, khususnya tenaga medis. Setelah beroperasi, kita harapkan juga perputaran ekonomi bisa berdampak langsung ke masyarakat sekitar,” tuturnya.
Layanan Humanis dan Unggul
Direktur Utama RS Faisal, dr. Salwa Mochtar, menjelaskan bahwa rumah sakit ini sudah berdiri selama 45 tahun, namun belum pernah melakukan renovasi besar.
"Kita memang harus melakukan pembaruan fasilitas. Apalagi setelah kita melihat growth Rumah Sakit Faisal dalam beberapa tahun terakhir, harusnya rumah sakit ini bisa tumbuh lebih baik lagi. Nah, di bawah manajemen KALLA tentunya sangatlah membantu kami untuk bertransformasi di tengah kompetitifnya persaingan rumah sakit saat ini," ungkapnya.
RS Faisal kini tengah bertransformasi menjadi rumah sakit unggul, humanis, dan terkemuka di kawasan timur Indonesia. Salah satu fokusnya adalah memperkuat service of excellence, termasuk menghadirkan layanan preventif dan promotif.
"Kita ingin RS Faisal tidak hanya dianggap rumahnya orang sakit, tapi kita ingin mencoba langkah preventif dan promotif. Makanya kita akan memperkuat layanan medical check up dalam gedung baru nantinya," kata dr. Salwa.
Layanan Inovatif dan Religius
RS Faisal juga telah meluncurkan berbagai inovasi seperti:
• SIAMPUH (Siap Antar Jemput Pasien Humanis), layanan antar jemput gratis yang telah diapresiasi LAM-KPRS.
• SIJAGA (Siap Jemput Pasien Gawat Darurat), dengan tim medis lengkap yang langsung menjemput pasien.
RS Faisal pun dikenal dekat dengan para ulama. Melalui Program Sehat Ulama Mubalig (PSUM) yang digagas Jusuf Kalla, para ulama hanya membayar 10% dari total tagihan—sebuah program yang tetap dijalankan hingga kini, meski telah ada JKN.
"Kalau ada ulama yang dirawat, sisa kami upgrade kelas perawatannya," jelas Salwa.
Salah satu keunikan lain RS Faisal adalah adanya kunjungan ulama ke pasien rawat inap, untuk membacakan doa sebagai bentuk penguatan spiritual.
Dalam acara groundbreaking ini, RS Faisal juga meneken kerja sama dengan 10 instansi, termasuk BPJS Ketenagakerjaan, Mandiri Inhealth, Admedika, beberapa RSUD di Sulsel, serta Universitas Islam Makassar (UIM).
Sebelumnya, RS Faisal juga telah menandatangani MoU dengan PT Data Integrasi Inovasi dan PT Medika Loka Manajemen.
Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan gedung baru RS Faisal dilakukan pada Senin (22/9/2025) oleh Founder & Advisor KALLA sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan RS Islam Faisal, HM Jusuf Kalla. Ia didampingi Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, CEO KALLA Solihin Jusuf Kalla, Finance & Legal Director KALLA Imelda Jusuf Kalla, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Dr. dr. Ishaq Iskandar, Ketua Yayasan Prof. Mansyur Ramly, dan Direktur Utama RS Faisal dr. Salwa Mochtar.
Dengan bergabungnya RS Faisal dalam ekosistem KALLA, hubungan perusahaan ini dengan masyarakat diharapkan semakin erat. Mengusung semangat #KALLAForLife, kehadiran RS Faisal juga diyakini akan membawa dampak sosial nyata melalui peningkatan kualitas layanan kesehatan.
Dalam sambutannya, HM Jusuf Kalla menyoroti pentingnya transformasi di sektor kesehatan, seiring dengan ketatnya persaingan yang dipicu oleh kemajuan teknologi.
“Masyarakat menginginkan adanya kemajuan layanan yang tentu dari segi fasilitas, dokter yang hebat, dan alat kesehatan yang lebih modern. Dari perkembangan tersebut, saya yang termasuk pendiri Rumah Sakit Faisal mengajak kita semua berpikir bagaimana memajukan rumah sakit ini. Kita harus mengikuti transformasi perkembangan rumah sakit yang menjadi bisnis kesehatan,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa rumah sakit harus terus memperbarui teknologi dan memperkuat penelitian, serta didukung manajemen yang solid agar mampu bersaing di industri layanan kesehatan.
“Rumah sakit tidak mungkin lagi ikut dalam persaingan layanan kesehatan kalau tidak dibarengi dengan persaingan manajerial, perbaikan sistem, dan visi ke depan,” imbuhnya.
Lebih jauh, Jusuf Kalla berharap Makassar bisa meniru pendekatan Singapura dalam membangun sektor layanan kesehatan sebagai salah satu pilar utama kota.
“Inilah harapan saya, semoga RS Faisal menjadi bagian dari upaya-upaya kita memajukan kesejahteraan masyarakat dan kota ini. RS Faisal harus lebih baik dari rumah sakit lain yang ada di Makassar dan harus betul-betul melayani masyarakat sebaik-baiknya,” tuturnya.
Gedung Baru 7 Lantai dan Layanan Modern
Gedung utama yang tengah dibangun akan memiliki tujuh lantai, dengan peruntukan layanan sebagai berikut:
• Lantai 1: Instalasi Gawat Darurat (IGD)
• Lantai 2: Radiologi
• Lantai 3: Ruang operasi dan ICU
• Lantai 4: Hemodialisa dan kemoterapi
• Lantai 5-7: Rawat inap
Fasilitas baru ini dirancang untuk memenuhi 12 indikator Kebijakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dari Kementerian Kesehatan RI. Beberapa bangunan lama juga akan direnovasi, termasuk mengubah area IGD lama menjadi pusat pelayanan ibu dan anak—layanan terbaru dari RS Faisal. Seluruh pengembangan ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan.

Dukungan Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyambut positif pembangunan RS Faisal dan melihatnya sebagai wujud sinergi antara pemerintah dan swasta dalam meningkatkan layanan kesehatan.
“Kami berharap pembangunan rumah sakit ini semakin memantapkan posisi Kota Makassar sebagai pusat rujukan layanan kesehatan. Kami juga berharap, kehadiran rumah sakit ini akan merespons tenaga kerja sangat dibutuhkan di Kota Makassar, khususnya tenaga medis. Setelah beroperasi, kita harapkan juga perputaran ekonomi bisa berdampak langsung ke masyarakat sekitar,” tuturnya.
Layanan Humanis dan Unggul
Direktur Utama RS Faisal, dr. Salwa Mochtar, menjelaskan bahwa rumah sakit ini sudah berdiri selama 45 tahun, namun belum pernah melakukan renovasi besar.
"Kita memang harus melakukan pembaruan fasilitas. Apalagi setelah kita melihat growth Rumah Sakit Faisal dalam beberapa tahun terakhir, harusnya rumah sakit ini bisa tumbuh lebih baik lagi. Nah, di bawah manajemen KALLA tentunya sangatlah membantu kami untuk bertransformasi di tengah kompetitifnya persaingan rumah sakit saat ini," ungkapnya.
RS Faisal kini tengah bertransformasi menjadi rumah sakit unggul, humanis, dan terkemuka di kawasan timur Indonesia. Salah satu fokusnya adalah memperkuat service of excellence, termasuk menghadirkan layanan preventif dan promotif.
"Kita ingin RS Faisal tidak hanya dianggap rumahnya orang sakit, tapi kita ingin mencoba langkah preventif dan promotif. Makanya kita akan memperkuat layanan medical check up dalam gedung baru nantinya," kata dr. Salwa.
Layanan Inovatif dan Religius
RS Faisal juga telah meluncurkan berbagai inovasi seperti:
• SIAMPUH (Siap Antar Jemput Pasien Humanis), layanan antar jemput gratis yang telah diapresiasi LAM-KPRS.
• SIJAGA (Siap Jemput Pasien Gawat Darurat), dengan tim medis lengkap yang langsung menjemput pasien.
RS Faisal pun dikenal dekat dengan para ulama. Melalui Program Sehat Ulama Mubalig (PSUM) yang digagas Jusuf Kalla, para ulama hanya membayar 10% dari total tagihan—sebuah program yang tetap dijalankan hingga kini, meski telah ada JKN.
"Kalau ada ulama yang dirawat, sisa kami upgrade kelas perawatannya," jelas Salwa.
Salah satu keunikan lain RS Faisal adalah adanya kunjungan ulama ke pasien rawat inap, untuk membacakan doa sebagai bentuk penguatan spiritual.
Dalam acara groundbreaking ini, RS Faisal juga meneken kerja sama dengan 10 instansi, termasuk BPJS Ketenagakerjaan, Mandiri Inhealth, Admedika, beberapa RSUD di Sulsel, serta Universitas Islam Makassar (UIM).
Sebelumnya, RS Faisal juga telah menandatangani MoU dengan PT Data Integrasi Inovasi dan PT Medika Loka Manajemen.
(TRI)
Berita Terkait

News
Layangkan Somasi, Keluarga NR Tuntut RS Bhayangkara Makassar Cari Dalang Penyebar Foto Hasil Visum
Keluarga Selebgram NR melayangkan somasi kepada Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar. Mereka menuding rumah sakit lalai menjaga kerahasiaan hasil visum NR, yang justru bocor dan tersebar luas di media sosial.
Senin, 25 Agu 2025 23:41

News
Sambut HUT RI, RSUD Haji Makassar Gelar Pemeriksaan Kesehatan Telinga dan Gizi Gratis
Sekitar 150 warga antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan telinga, pemeriksaan body fat, dan konsultasi gizi gratis di UPT RSUD Haji Makassar, Jalan Daeng Ngeppe, pada Jumat, (15/08/2025).
Jum'at, 15 Agu 2025 18:04

Sulsel
Gelar Ekspose Awal, Dinkes Lutim Matangkan Rencana Pembangunan RS Malili
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Luwu Timur menggelar tahapan ekspose awal Master Plan pembangunan Rumah Sakit Malili, di Ruang Rapat Sekda Kantor Bupati, Kamis (31/07/2025).
Kamis, 31 Jul 2025 14:20

Makassar City
Unhas Wisuda 877 Lulusan, Jusuf Kalla Ingatkan Pentingnya Keahlian Khusus
Universitas Hasanuddin kembali menggelar wisuda Sarjana, Magister, Doktor, Spesialis, dan Profesi, di Baruga Andi Pangerang Pettarani Unhas, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Selasa (3/6/2025).
Selasa, 03 Jun 2025 13:53

News
Viral Pasien Kritis Diduga Ditolak RS Unhas, Begini Kejadian Sebenarnya
Viral di media sosial sebuah video singkat yang memperlihatkan seorang pasien dalam kondisi kritis diduga ditolak saat tiba di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Jum'at, 02 Mei 2025 12:06
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Lantik Pengurus RAPI Luwu Timur, IAS Tekankan Pesan Kepedulian
2

Mobil Hilux Operasional Rescue BTB Baznas Sulsel Resmi Dimanfaatkan
3

PKM Polipangkep Beri Pelatihan Budi Daya Ikan Berbasis Aquamimicry dan Hidroponik
4

Dukung BIK 2025, Pinjamin Terus Perkuat Literasi Keuangan
5

Electric Colour Run by PLN & Expo Sukses, Transaksi UMKM Tembus Hampir Rp1 Miliar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Lantik Pengurus RAPI Luwu Timur, IAS Tekankan Pesan Kepedulian
2

Mobil Hilux Operasional Rescue BTB Baznas Sulsel Resmi Dimanfaatkan
3

PKM Polipangkep Beri Pelatihan Budi Daya Ikan Berbasis Aquamimicry dan Hidroponik
4

Dukung BIK 2025, Pinjamin Terus Perkuat Literasi Keuangan
5

Electric Colour Run by PLN & Expo Sukses, Transaksi UMKM Tembus Hampir Rp1 Miliar