Aksi Mangrove Lestari Berlanjut, KALLA Tanam 41.000 Bibit Sepanjang 2025

Jum'at, 03 Okt 2025 22:23
Aksi Mangrove Lestari Berlanjut, KALLA Tanam 41.000 Bibit Sepanjang 2025
Relawan yang merupakan karyawan dari berbagai unit bisnis KALLA melanjutkan Aksi Mangrove Lestari di Kelurahan Tekolabbua, Kabupaten Pangkep, beberapa waktu lalu. Foto/Istimewa
Comment
Share
PANGKEP - Program pelestarian mangrove yang digagas KALLA kembali berlanjut di Kelurahan Tekolabbua, Kabupaten Pangkep. Sepanjang tahun 2025, sebanyak 41.000 bibit mangrove berhasil ditanam di area seluas 4,1 hektare.

KALLA melaksanakan penanaman ini bersama Kelompok Tani Nelayan Sejahtera Kabupaten Pangkep dan melibatkan relawan dari berbagai unit bisnis perusahaan. Pada akhir Agustus 2025, puluhan relawan KALLA turut menanam bibit mangrove secara langsung di lokasi tersebut.

Kepala Departemen Corporate Communication & Sustainability KALLA, Nadya Tyagita, mengungkapkan bahwa Aksi Mangrove Lestari sudah berjalan sejak 2022. Hingga kini, total bibit yang tertanam mencapai 114.000 pohon di lahan seluas 13,6 hektare.

“Kami berkomitmen menjaga lingkungan dengan program yang kami rancang selama lima tahun, menargetkan pelestarian mangrove di lahan seluas 24 hektare,” ujarnya.

Tak hanya menanam, KALLA juga membangun pusat edukasi dan pembibitan mangrove untuk mendukung kelompok nelayan. Pusat pembibitan ini mampu menghasilkan hingga 100.000 bibit setiap tahunnya.

Upaya pelestarian ini membuahkan hasil manis, KALLA berhasil meraih dua penghargaan bergengsi pada Top CSR Awards 2025 yang digelar di Hotel Raffles Jakarta, Juni lalu. KALLA menerima penghargaan Top CSR Awards 2025 #Star 4 dan CEO KALLA, Solihin Jusuf Kalla, dinobatkan sebagai Top Leader on CSR Commitment 2025.

Salah satu relawan, Siti Shafiyah, mengaku senang dapat kembali terlibat dalam penanaman mangrove. Dia bangga melihat bibit yang pernah ditanam tumbuh subur.

“Menanam mangrove lagi sangat menyenangkan dan memberi harapan. Semoga kami bisa terus berkontribusi menjaga keberlanjutan lingkungan,” kata Shafiyah, yang akrab dipanggil Shafa.

Program ini pun mendapat dukungan dari pemerintah setempat. Sekretaris Lurah Tekolabbua, Syamsul Bahri, menyatakan bahwa konservasi mangrove sangat membantu kehidupan nelayan di wilayahnya.

“Kami memiliki sekitar 2.000 penduduk, 80 persen di antaranya nelayan. Dengan konservasi ini, nelayan tidak perlu lagi mencari ikan atau kepiting jauh-jauh. Penggunaan bahan bakar bisa dikurangi dari lima liter menjadi dua liter, dan pendapatan mereka meningkat,” jelas Syamsul.

Hamzah, Ketua Kelompok Tani Nelayan Sejahtera Kabupaten Pangkep, juga memberikan apresiasi atas dukungan KALLA. Dia menyebut belum ada perusahaan lain yang melakukan konservasi mangrove secara langsung bersama nelayan seperti KALLA.

“Kami berharap KALLA semakin fokus pada pelestarian lingkungan dan menjadikan Tekolabbua sebagai contoh konservasi mangrove terbaik di Indonesia. Ini sejalan dengan hati nurani kami,” ujar Hamzah.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru