MQKI Perdana Angkat Tradisi Keilmuan Pesantren ke Level Internasional

Sabtu, 04 Okt 2025 16:50
MQKI Perdana Angkat Tradisi Keilmuan Pesantren ke Level Internasional
Suasana pelaksanaan Dialog Media yang digelar Kemenag RI sebagai rangkaian kegiatan Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) 2025 di Kabupaten Wajo. Foto/Istimewa
Comment
Share
WAJO - Kementerian Agama menggelar Dialog Media sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) 2025.

Acara ini menghadirkan Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said, yang menjelaskan bahwa musabaqah tahun ini diikuti peserta dari berbagai negara.

“Musabaqah dilakukan dengan berbagai tingkatan, dari Ula, Wustho, hingga Aly, para peserta akan bersaing sesuai dengan tingkatan mereka,” ujar Basnang di Wajo.

Basnang menjelaskan bahwa penyelenggaraan MQK secara internasional merupakan yang pertama kali, meski secara keseluruhan MQK sudah berjalan hingga edisi kedelapan.

“Secara resmi, MQK sudah berjalan untuk kali kedelapan, tetapi perdana MQK diselenggarakan secara Internasional, dengan diikuti peserta dari berbagai pondok pesantren di Indonesia, juga dari 10 negara di kawasan Asia Tenggara,” paparnya.

Menurutnya, MQKI menjadi wadah penting untuk melestarikan tradisi keilmuan pesantren dan membawanya ke level internasional, sekaligus memperkuat jejaring antarnegara.

Dialog ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin, Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Thobib Al-Asyhar, serta anggota Dewan Hakim MQKI 2025 Abdul Moqsith. Turut hadir pula sejumlah jurnalis nasional.

Salah satu peserta asal Brunei Darussalam, Mohamed Khairie Bin Mohamed Shalahudeen, juga menjadi narasumber dalam sesi tersebut. Ia menyampaikan kebanggaannya bisa menjadi bagian dari penyelenggaraan MQKI perdana.

“Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari MQKI pertama. Semoga ke depan musabaqah seperti ini dapat diselenggarakan juga di negara lain, agar semangat keilmuan kitab turats semakin meluas,” ungkap Khair.

Kehadiran peserta dari berbagai negara menandakan kuatnya daya tarik akademik dan spiritual pesantren Indonesia. Selain sebagai ajang kompetisi, MQKI 2025 juga menjadi forum persahabatan yang mempererat hubungan antarumat Muslim di kawasan Asia Tenggara.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru