PT Vale Jadi Lokasi Belajar Pengelolaan Lingkungan bagi Siswa SD

Selasa, 07 Okt 2025 13:01
PT Vale Jadi Lokasi Belajar Pengelolaan Lingkungan bagi Siswa SD
Sejumlah sekolah di wilayah Luwu Timur memilih PT Vale sebagai tujuan belajar mengenai pengelolaan lingkungan. Foto/Istimewa
Comment
Share
SOROWAKO - Sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan untuk mendukung pendidikan inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari MIND ID (Mining Industry Indonesia), berkontribusi aktif dalam memperkuat sektor pendidikan.

Sebagai bentuk penerapan pembelajaran kontekstual, siswa-siswi perlu diajak melakukan pengamatan langsung di lapangan. Hal ini mendorong sejumlah sekolah di wilayah Luwu Timur memilih PT Vale sebagai tujuan belajar mengenai pengelolaan lingkungan.

Salah satunya adalah SDN 279 Rante Angin yang mengadakan kunjungan ke Taman Kehati Sawerigading Wallacea pada Sabtu (3/10/2025). Sebanyak 42 siswa kelas 4–6 dan 10 guru ikut serta dalam kegiatan edukatif ini untuk mempelajari praktik pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Kepala SDN 279 Rante Angin, Sungi, mengungkapkan kekagumannya sepanjang perjalanan dari seberang Danau Towuti hingga ke pusat pembibitan. Ia dan para guru merasa takjub melihat pengelolaan lingkungan yang dilakukan PT Vale.

“Kami ingin anak-anak belajar bagaimana perusahaan mengelola lingkungan, hal ini yang akan dibawa kembali ke sekolah dan desa untuk dikembangkan. Anak-anak perlu belajar cara mencintai lingkungan sejak dini,” katanya.

Para siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga ikut praktik langsung memilah sampah. Mereka diajarkan membedakan tiga jenis sampah: organik seperti sisa makanan dibuang di tempat sampah hijau, anorganik seperti botol plastik ke tempat biru, dan residu seperti tisu ke tempat abu-abu.

Pada sesi pengelolaan tanaman, siswa dikenalkan pada teknik stek pohon. Secara bergantian, mereka mempraktikkan cara memangkas daun dan batang, lalu menancapkan stek ke dalam pot tanam. Melalui praktik ini, siswa belajar bahwa memperbanyak tanaman tidak hanya melalui biji, tapi juga dengan metode stek batang.

Kegiatan juga mencakup pengenalan flora dan fauna. Tanaman endemik dan lokal yang sebelumnya diselamatkan dari area tambang dirawat di pusat pembibitan.

“Dalam siklus pertambangan, PT Vale menerapkan reklamasi yaitu penanaman kembali setelah masa penambangan. Contohnya, pusat pembibitan ini dulunya area tambang namun sekarang sudah kembali hijau,” jelas Abkar, Supervisor Nursery & Rehabilitation PT Vale.

Kunjungan semakin meriah dengan sesi kuis. Para siswa antusias menjawab pertanyaan seputar jenis tanaman dan hewan yang mereka lihat di Taman Kehati.

Keceriaan anak-anak berlanjut saat mengunjungi Penangkaran Rusa Timor dan Museum Tambang. Mereka bergantian memberi makan rusa, memanggil-manggil namanya, hingga menyebut nama alat-alat berat yang mereka lihat.

Adit, siswa kelas 6 SDN 279 Rante Angin, mengungkapkan kegembiraannya. “Saya senang belajar di sini, ada banyak tanaman, hewan dan alat-alat berat yang bisa diliat langsung,” ucapnya.

Direktur External Relations PT Vale, Endra Kusuma, mengatakan bahwa kunjungan ini sejalan dengan tujuan pembangunan Taman Kehati. “Kami ingin ada sarana belajar untuk publik terkait pengelolaan lingkungan. Di sini, masyarakat bisa melihat bagaimana komitmen perusahaan melakukan pertambangan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia berharap kunjungan ke area pascatambang ini bisa menunjukkan komitmen PT Vale terhadap transparansi serta menumbuhkan kecintaan siswa terhadap lingkungan.

Selama 57 tahun beroperasi di Sorowako, PT Vale menjaga kualitas lingkungan Danau Matano sesuai baku mutu. Perusahaan juga memantau air limpasan tambang selama 24 jam, bekerja sama dengan KLH dan BRIN.

“Seeing is Believing, melihat tentunya akan percaya. Hadirnya para siswa di Taman Kehati diharapkan semakin menambah wawasan mereka jika perusahaan tambang dapat mengembangkan keberlanjutan lingkungan dengan baik,” pungkas Endra.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru