Unhas Kirim Tim Medis ke Sumatra, Bawa Obat hingga Instrumen Operasi

Selasa, 02 Des 2025 08:57
Unhas Kirim Tim Medis ke Sumatra, Bawa Obat hingga Instrumen Operasi
Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa resmi melepas bantuan tim medis, yang dipimpin dr Andry, Senin (1/1/2/2025) menuju ke lokasi banjir dan longsor di Sumatera. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) menunjukkan komitmen kemanusiaan melalui pengiriman tim bantuan medis ke wilayah bencana banjir Sumatra untuk mendukung penanganan darurat bencana.

Pelepasan tim medis dipimpin langsung oleh Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, didampingi Ketua serta Wakil Ketua Senat Akademik, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, serta Dekan Fakultas Kedokteran Unhas, di Ruangan Rektor, Lantai 8 Gedung Rektorat, Kampus Unhas Tamalanrea, Kota Makassar, kemarin.

Prof JJ menyebutkan bantuan tenaga medis merupakan wujud kepedulian sekaligus tanggung jawab moral perguruan tinggi dalam merespons situasi bencana.

Sebelumnya, Unhas juga telah mengirimkan tenaga medis Dokter Orthopedi bersama residen yang saat ini melakukan pelayanan kesehatan di Kota Sibolga.

Prof JJ menambahkan, untuk gelombang saat ini akan berangkat 12 tenaga medis, di bawah komando dr Muhammad Andry. Tim ini akan menuju Aceh, khususnya Kabupaten Pidie, guna memperkuat respons darurat kesehatan di wilayah tersebut.

Tim yang berangkat membawa obat-obatan, peralatan medis, hingga instrumen operasi yang diperlukan. Kehadiran tim ini diharapkan dapat mendukung penanganan darurat di lokasi bencana dapat dilakukan secara lebih cepat.

“Semoga bantuan yang diberikan Unhas dapat meringankan beban saudara-saudara kita. Tim medis Unhas akan bahu-membahu memberikan pelayanan terbaik. Kami akan terus memantau perkembangan di lapangan,” jelas Prof JJ.

Pria kelahiran Kabupaten Takalar itu menambahkan, seluruh penugasan tim medis akan dikoordinasikan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Melalui koordinasi terpusat ini, setiap tim medis dapat ditempatkan sesuai kebutuhan paling mendesak di lapangan, sehingga distribusi bantuan menjadi lebih efektif untuk mendukung percepatan pelayanan kesehatan yang diperlukan masyarakat," lanjut Prof JJ.

Sementara, Ketua Tim Medis, dr Andry menjelaskan tenaga medis yang diberangkatkan mencakup dokter spesialis orthopedi, penyakit dalam, dokter anak, obstetri dan ginekologi, psikolog, serta dibantu oleh dokter residen pendamping.

Kata dia, tim ini akan bertugas di Kabupaten Pidie untuk melakukan koordinasi teknis sekaligus memberikan layanan penanganan kesehatan kepada masyarakat.

“Kami akan bekerja optimal dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Rencananya kami akan tujuh hari di sana. Jika situasi di lapangan masih membutuhkan dukungan tambahan, Unhas siap kembali mengirimkan tim bantuan medis berikutnya sesuai kebutuhan,” jelasnya saat dikonfirmasi.

Selain pengiriman tenaga medis, Unhas juga telah menginisiasi aksi kepedulian melalui penggalangan donasi. Melalui partisipasi sivitas akademika, donasi ini diharapkan dapat memperkuat upaya pemulihan serta menyediakan bantuan logistik yang paling dibutuhkan di wilayah terdampak.

Pengiriman tenaga medis akan dilakukan secara bertahap apabila diperlukan guna membantu stabilisasi kondisi kesehatan masyarakat terdampak. Lewat angkaian aksi kemanusiaan ini, Unhas berharap dapat berkontribusi dalam proses pemulihan berkelanjutan di wilayah terdampak bencana.

Sebagai informasi, Akhir November hingga awal Desember 2025, pulau Sumatra dilanda gelombang bencana: hujan ekstrem, banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah provinsi. Beberapa daerah terdampak parah antara lain Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, termasuk wilayah seperti Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan dan sejumlah kecamatan di dataran tinggi.

Menurut data terkini, banjir dan longsor ini telah menewaskan sedikitnya 442 orang, dengan 402 lainnya masih dinyatakan hilang. Korban luka-rugi dan pengungsi diperkirakan mencapai ratusan ribu warga, dan kerusakan infrastruktur serta pemukiman terjadi luas di banyak titik terdampak.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru