BPBD Makassar Kirim 10 Personel ke Tiga Wilayah di Aceh
Jum'at, 12 Des 2025 18:03
BPBD Makassar kirimkan bantuan 10 personel ke Provinsi Aceh, Jumat (12/12/2025). Foto: Istimewa
MAKASSAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengirimkan bantuan serta 10 personel relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu penanganan pasca bencana di Provinsi Aceh dan akan lanjut ke wilayah provinsi lain di pulau Sumatra.
Mereka membawa misi kemanusiaan untuk membantu proses evakuasi, asesmen, dan distribusi bantuan bagi warga terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh Utara, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur.
Kepala BPBD Kota Makassar, Muhammad Fadli, mengatakan bahwa kehadiran mereka menjadi bukti bahwa nilai kemanusiaan dan gotong royong tetap menjadi napas utama dalam setiap gerak pelayanan Kota Makassar.
"Waktu Selasa lalu, kami BPBD Makassar, resmi memberangkatkan 10 personel terbaik menuju Provinsi Aceh, untuk melaksanakan misi kemanusiaan pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut," katanya, Jumat (12/12/2025).
Fadli menambahkan, pemberangkatan tim tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, sebagai bentuk empati dan dukungan nyata Pemerintah Kota Makassar, terhadap masyarakat Aceh dan Sumatra yang sedang menghadapi masa sulit.
"Sehingga, BPBD Kota Makassar hari ini secara resmi memberangkatkan 10 personel terbaik menuju Aceh lebih duluan untuk menjalankan misi kemanusiaan pascabencana. Ini adalah instruksi langsung dari Bapak Wali Kota (Pak Munafri) sebagai wujud rasa solidaritas kita kepada saudara-saudara di Aceh dan juga Sumatra," ujarnya.
Dijelaskan, tim relawan yang berangkat sejak Selasa lalu ini ditugaskan untuk membantu penanganan di tiga lokasi terdampak, yakni Aceh Utara, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur.
Pertama, membawa dan menyalurkan bantuan logistik langsung kepada masyarakat terdampak. Bantuan ini berupa kebutuhan dasar yang diharapkan dapat meringankan beban warga pada masa-masa awal pemulihan.
Kedua, berpartisipasi dalam proses penanganan darurat, termasuk penyelamatan, pertolongan, dan evakuasi warga di titik-titik yang masih membutuhkan dukungan tenaga.
"Kehadiran personel BPBD Makassar diharapkan dapat mempercepat pemulihan awal kondisi masyarakat. Ketiga, melaksanakan asesmen lapangan secara menyeluruh untuk memetakan kondisi terbaru dan kebutuhan riil masyarakat terdampak.
Kata dia, hasil asesmen tersebut menjadi dasar penting bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam menyiapkan bantuan lanjutan yang lebih besar dan lebih tepat sasaran.
Muhammad Fadli pun menjelaskan bahwa hasil asesmen ini akan menjadi acuan pemberangkatan bantuan tahap kedua yang rencananya akan dilepas langsung oleh Wali Kota Makassar pada minggu depan.
"Dengan demikian, setiap bantuan yang dikirimkan dapat menjawab kebutuhan di lapangan," tuturnya.
Ia juga menyampaikan pesan Wali Kota Makassar, yakni kepedulian ini merupakan bagian dari komitmen Kota Makassar sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
"Duka Aceh dan Sumatra adalah duka kita semua, termasuk duka Pemerintah Kota Makassar," kutip Fadli.
Ia menambahkan bahwa bantuan ini bukan sekadar tanggung jawab moral, tetapi juga bentuk solidaritas sesama anak bangsa.
BPBD Makassar, dalam menjalankan misi ini, membawa semangat, bergerak dengan empati, bekerja dengan hati, berjuang tanpa henti.
Misi kemanusiaan ini menjadi bukti bahwa Makassar tidak hanya hadir untuk warganya, tetapi juga untuk Indonesia.
"Semoga seluruh personel yang bertugas diberi kekuatan, keselamatan, dan kelancaran dalam menjalankan amanah ini. Makassar untuk Indonesia. Makassar untuk Aceh dan Sumatra," harapnya.
Mereka membawa misi kemanusiaan untuk membantu proses evakuasi, asesmen, dan distribusi bantuan bagi warga terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh Utara, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur.
Kepala BPBD Kota Makassar, Muhammad Fadli, mengatakan bahwa kehadiran mereka menjadi bukti bahwa nilai kemanusiaan dan gotong royong tetap menjadi napas utama dalam setiap gerak pelayanan Kota Makassar.
"Waktu Selasa lalu, kami BPBD Makassar, resmi memberangkatkan 10 personel terbaik menuju Provinsi Aceh, untuk melaksanakan misi kemanusiaan pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut," katanya, Jumat (12/12/2025).
Fadli menambahkan, pemberangkatan tim tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, sebagai bentuk empati dan dukungan nyata Pemerintah Kota Makassar, terhadap masyarakat Aceh dan Sumatra yang sedang menghadapi masa sulit.
"Sehingga, BPBD Kota Makassar hari ini secara resmi memberangkatkan 10 personel terbaik menuju Aceh lebih duluan untuk menjalankan misi kemanusiaan pascabencana. Ini adalah instruksi langsung dari Bapak Wali Kota (Pak Munafri) sebagai wujud rasa solidaritas kita kepada saudara-saudara di Aceh dan juga Sumatra," ujarnya.
Dijelaskan, tim relawan yang berangkat sejak Selasa lalu ini ditugaskan untuk membantu penanganan di tiga lokasi terdampak, yakni Aceh Utara, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur.
Pertama, membawa dan menyalurkan bantuan logistik langsung kepada masyarakat terdampak. Bantuan ini berupa kebutuhan dasar yang diharapkan dapat meringankan beban warga pada masa-masa awal pemulihan.
Kedua, berpartisipasi dalam proses penanganan darurat, termasuk penyelamatan, pertolongan, dan evakuasi warga di titik-titik yang masih membutuhkan dukungan tenaga.
"Kehadiran personel BPBD Makassar diharapkan dapat mempercepat pemulihan awal kondisi masyarakat. Ketiga, melaksanakan asesmen lapangan secara menyeluruh untuk memetakan kondisi terbaru dan kebutuhan riil masyarakat terdampak.
Kata dia, hasil asesmen tersebut menjadi dasar penting bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam menyiapkan bantuan lanjutan yang lebih besar dan lebih tepat sasaran.
Muhammad Fadli pun menjelaskan bahwa hasil asesmen ini akan menjadi acuan pemberangkatan bantuan tahap kedua yang rencananya akan dilepas langsung oleh Wali Kota Makassar pada minggu depan.
"Dengan demikian, setiap bantuan yang dikirimkan dapat menjawab kebutuhan di lapangan," tuturnya.
Ia juga menyampaikan pesan Wali Kota Makassar, yakni kepedulian ini merupakan bagian dari komitmen Kota Makassar sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
"Duka Aceh dan Sumatra adalah duka kita semua, termasuk duka Pemerintah Kota Makassar," kutip Fadli.
Ia menambahkan bahwa bantuan ini bukan sekadar tanggung jawab moral, tetapi juga bentuk solidaritas sesama anak bangsa.
BPBD Makassar, dalam menjalankan misi ini, membawa semangat, bergerak dengan empati, bekerja dengan hati, berjuang tanpa henti.
Misi kemanusiaan ini menjadi bukti bahwa Makassar tidak hanya hadir untuk warganya, tetapi juga untuk Indonesia.
"Semoga seluruh personel yang bertugas diberi kekuatan, keselamatan, dan kelancaran dalam menjalankan amanah ini. Makassar untuk Indonesia. Makassar untuk Aceh dan Sumatra," harapnya.
(MAN)
Berita Terkait
News
Kolaborasi Kemanusiaan FK UMI dan RSIA Amanat Perkuat Respons Medis di Lokasi Bencana
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK UMI) terus mengukuhkan perannya sebagai pusat komando misi kemanusiaan nasional.
Jum'at, 12 Des 2025 12:56
News
Gubernur Sulsel Pimpin Penyaluran Bantuan untuk Korban Banjir Aceh Tamiang
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, memimpin langsung penyaluran bantuan kepada korban banjir di Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Kamis, (11/12/2024)
Kamis, 11 Des 2025 15:30
News
UMI Kirim Dokter Ahli dan Drone Pendeteksi Tubuh ke Sumatra
Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengirimkan tim medis gelombang I dan drone pendeteksi suhu korban bencana alam banjir dan longsor di pulau Sumatra, Minggu (7/12/2025).
Senin, 08 Des 2025 05:57
News
JNE Gratiskan Ongkir Bantuan ke Daerah Terdampak Bencana di Sumatra
JNE mengajak seluruh masyarakat untuk Bergerak Bersama membantu sesama yang terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan wilayah sekitar.
Kamis, 04 Des 2025 18:44
News
Seruan Taubat Nasional Menggema di Tengah Rangkaian Bencana Ekologis
Rangkaian bencana ekologis yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan daerah lainnya belakangan ini harus makin membuka hati kita tentang pentingnya kesadaran eskatologis dan teleologis lewat taubat nasional, bukan hanya teologis lewat doa nasional.
Selasa, 02 Des 2025 12:03
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Kementerian PU Hanya Rehab Gedung DPRD Sulsel, Disebut Bangunan Kokoh & Selesai 6 Bulan
2
Kejari Wajo Raih 3 Penghargaan Dalam Rakerda Kejati Sulsel Tahun 2025
3
Kolaborasi Kemanusiaan FK UMI dan RSIA Amanat Perkuat Respons Medis di Lokasi Bencana
4
Hindari Ketegangan Warga dengan TNI, DPRD Sulsel Usul Lokasi Pembangunan Batalyon Digeser
5
PLN Kebut Pemulihan Kelistrikan Aceh, Fokus SUTT Langsa-Pangkalan Brandan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Kementerian PU Hanya Rehab Gedung DPRD Sulsel, Disebut Bangunan Kokoh & Selesai 6 Bulan
2
Kejari Wajo Raih 3 Penghargaan Dalam Rakerda Kejati Sulsel Tahun 2025
3
Kolaborasi Kemanusiaan FK UMI dan RSIA Amanat Perkuat Respons Medis di Lokasi Bencana
4
Hindari Ketegangan Warga dengan TNI, DPRD Sulsel Usul Lokasi Pembangunan Batalyon Digeser
5
PLN Kebut Pemulihan Kelistrikan Aceh, Fokus SUTT Langsa-Pangkalan Brandan