Pemprov Sulsel Dorong Percepatan Pemberantasan Phishing Perbankan
Rabu, 15 Feb 2023 20:39

Pemprov Sulsel mendorong percepatan pemberantasan phishing perbankan. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) turut mendorong pemberantasan Phising Perbankan yang kerap terjadi saat ini.
Bahkan mengantisipasi hal ini Pemprov Sulsel bersama Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) menggelar forum diskusi terbatas di Toraja Room Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (15/02/2023).
Kegiatan tersebut digelar dalam rangka sinergitas sekaligus mengidentifikasi inovasi pemerintah daerah dalam mengakselerasi pemberantasan phishing, atau pencurian data yang menjadi ancaman bagi pengguna online banking serta menjaga ketahanan sistem keuangan perbankan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sulsel, Kepala Bidang Humas IKP Diskominfo-SP Sulsel, Kepala Bidang Persandian Diskominfo-SP, perwakilan Polda Sulsel, perwakilan OJK Kantor Regional 6 Sulampua, perwakilan Kantor Wilayah Bank BRI Regional Makassar, perwakilan Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Sulsel serta perwakilan media.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sulsel, Ichsan Mustari yang memandu forum tersebut mengatakan bahwa koordinasi terkait dengan permasalahan phishing perbankan merupakan hal yang sangat penting.
"Perkembangan teknologi informasi saat ini begitu sangat berkembang, sampai pada hal-hal yang sifatnya kriminal pada data-data atau keamanan dana konsumen," kata Ichsan.
Ia berharap melalui forum tersebut akan tercipta sinergitas untuk mengatasi masalah phishing perbankan, sehingga tidak menjadi keresahan masyarakat.
"Tentu juga yang sangat penting adalah bagaimana kita semua tau akan adanya hal seperti ini, dan dengan kewenangan kita masing-masing bisa mengatasinya," harapnya.
Komisioner BPKN RI, Megawati Simanjuntak dalam pemaparannya menjelaskan bahwa, phishing perbankan semakin meningkat dan modus operandi yang digunakan saat ini juga semakin kreatif.
"Apapun yang berdekatan dengan kepentingan konsumen, itu yang digunakan. Kalau yang sekarang berkembang itu dengan mengatasnamakan BPJS, undangan pernikahan, PLN, ataupun pajak melalui WhatsApp kita," jelas Megawati.
Ditambahkannya lagi, berdasarkan data Direktorat Tindak Pidana Cyber Bareskrim Polri terdapat 5.579 serangan phishing yang terjadi pada Kuartal II Tahun 2022, meningkat 41,52 persen dari Kuartal I Tahun 2022.
"Jadi yang terbanyak diserang memang perbankan, kemudian e-commerce dan media sosial," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan OJK Kantor Regional 6 Sulampua, Bondan Kusuma mengungkapkan bahwa OJK dalam memberantas kejahatan phishing perbankan ini bergerak dalam 2 (dua) arah, yaitu dari sisi pelaku jasa keuangan dan dari sisi konsumen.
Dari sisi pelaku jasa keuangan, sudah ada peraturan OJK terkait dengan penyelenggaraan teknologi informasi oleh bank umum, supaya masyarakat yang menggunakan jasa perbankan menjadi aman.
"Kita juga meminta untuk melaksanakan perlindungan data digital dan double verification system. Dari sisi konsumen, kita sosialisasi, kita minta konsumen berhati-hati juga untuk tidak mengklik link tersebut dan jika sudah terlanjur untuk segera mematikan handphone serta memblock sistem perbankan yang ada di handphone," ungkap Bondan.
Perwakilan Kantor Wilayah Bank BRI Regional Makassar, Andra Ruyus menyampaikan bahwa berdasarkan kasus-kasus yang Bank BRI alami terkait kejahatan phishing, memang tidak terlepas dari kurangnya finansial literasi.
"Karena finansial literasi ini kan tidak sebatas bagaimana memiliki rekening bank, tetapi justru pemahaman selanjutnya sehingga aman dalam mengelola keuangan," ujar Andra.
Bank BRI, kata dia, pro aktif "menjemput bola" melakukan edukasi kepada masyarakat, baik yang ada di pasar, komunitas, ataupun lingkungan yang lebih kecil.
"Hal yang mesti diwaspadai dari phishing ini adalah username dan password. Phishing ini bisa masuk pada saat atau sebelum orang bertransaksi," katanya.
Perwakilan Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Sulsel, Muhammad Said meminta agar perlindungan data terhadap konsumen lebih diperhatikan terkait dengan phishing tersebut.
"Itu yang kami inginkan, perlu adanya kebersamaan di dalam penegakan perlindungan konsumen," pinta Muhammad Said.
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Andi Arwin Azis memastikan pihaknya siap memfasilitas jika terdapat pengaduan konsumen.
"Untuk menindaklanjuti banyaknya pengaduan dari masyarakat dan sulitnya mereka memberikan pengaduan, maka pada tahun ini kami mencoba membangun sebuah aplikasi untuk memberikan kemudahan kepada konsumen. Termasuk membantu teman-teman dari sektor perbankan dalam hal pengaduan dari sisi kejahatan phishing perbankan ini," sebut Andi Arwin.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Persandian Diskominfo-SP Sulsel, Sultan Rakib menerangkan bahwa pihaknya selalu berupaya mengedukasi masyarakat terkait literasi digital.
"Termasuk S3 (saring sebelum sharing), karena kebiasaan masyarakat itu berbanding lurus dengan pelaku kejahatan. Kebiasaan menyebarkan secara cepat informasi yang mereka dapat, tanpa mereka tahu bahwa itu adalah hoax atau phishing bagi mereka," terang Sultan.
Hal ini, lanjut dia, menjadi bagian dari tanggung jawab pihaknya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
"Sosialisasi ini kita lakukan, baik di media dan sosial media. Dan pertemuan ini juga membuka wawasan kami untuk terus berkolaborasi, agar konten-konten yang akan kita tekankan bisa langsung mengena ke masyarakat," pungkasnya.
Bahkan mengantisipasi hal ini Pemprov Sulsel bersama Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) menggelar forum diskusi terbatas di Toraja Room Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (15/02/2023).
Kegiatan tersebut digelar dalam rangka sinergitas sekaligus mengidentifikasi inovasi pemerintah daerah dalam mengakselerasi pemberantasan phishing, atau pencurian data yang menjadi ancaman bagi pengguna online banking serta menjaga ketahanan sistem keuangan perbankan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sulsel, Kepala Bidang Humas IKP Diskominfo-SP Sulsel, Kepala Bidang Persandian Diskominfo-SP, perwakilan Polda Sulsel, perwakilan OJK Kantor Regional 6 Sulampua, perwakilan Kantor Wilayah Bank BRI Regional Makassar, perwakilan Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Sulsel serta perwakilan media.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sulsel, Ichsan Mustari yang memandu forum tersebut mengatakan bahwa koordinasi terkait dengan permasalahan phishing perbankan merupakan hal yang sangat penting.
"Perkembangan teknologi informasi saat ini begitu sangat berkembang, sampai pada hal-hal yang sifatnya kriminal pada data-data atau keamanan dana konsumen," kata Ichsan.
Ia berharap melalui forum tersebut akan tercipta sinergitas untuk mengatasi masalah phishing perbankan, sehingga tidak menjadi keresahan masyarakat.
"Tentu juga yang sangat penting adalah bagaimana kita semua tau akan adanya hal seperti ini, dan dengan kewenangan kita masing-masing bisa mengatasinya," harapnya.
Komisioner BPKN RI, Megawati Simanjuntak dalam pemaparannya menjelaskan bahwa, phishing perbankan semakin meningkat dan modus operandi yang digunakan saat ini juga semakin kreatif.
"Apapun yang berdekatan dengan kepentingan konsumen, itu yang digunakan. Kalau yang sekarang berkembang itu dengan mengatasnamakan BPJS, undangan pernikahan, PLN, ataupun pajak melalui WhatsApp kita," jelas Megawati.
Ditambahkannya lagi, berdasarkan data Direktorat Tindak Pidana Cyber Bareskrim Polri terdapat 5.579 serangan phishing yang terjadi pada Kuartal II Tahun 2022, meningkat 41,52 persen dari Kuartal I Tahun 2022.
"Jadi yang terbanyak diserang memang perbankan, kemudian e-commerce dan media sosial," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan OJK Kantor Regional 6 Sulampua, Bondan Kusuma mengungkapkan bahwa OJK dalam memberantas kejahatan phishing perbankan ini bergerak dalam 2 (dua) arah, yaitu dari sisi pelaku jasa keuangan dan dari sisi konsumen.
Dari sisi pelaku jasa keuangan, sudah ada peraturan OJK terkait dengan penyelenggaraan teknologi informasi oleh bank umum, supaya masyarakat yang menggunakan jasa perbankan menjadi aman.
"Kita juga meminta untuk melaksanakan perlindungan data digital dan double verification system. Dari sisi konsumen, kita sosialisasi, kita minta konsumen berhati-hati juga untuk tidak mengklik link tersebut dan jika sudah terlanjur untuk segera mematikan handphone serta memblock sistem perbankan yang ada di handphone," ungkap Bondan.
Perwakilan Kantor Wilayah Bank BRI Regional Makassar, Andra Ruyus menyampaikan bahwa berdasarkan kasus-kasus yang Bank BRI alami terkait kejahatan phishing, memang tidak terlepas dari kurangnya finansial literasi.
"Karena finansial literasi ini kan tidak sebatas bagaimana memiliki rekening bank, tetapi justru pemahaman selanjutnya sehingga aman dalam mengelola keuangan," ujar Andra.
Bank BRI, kata dia, pro aktif "menjemput bola" melakukan edukasi kepada masyarakat, baik yang ada di pasar, komunitas, ataupun lingkungan yang lebih kecil.
"Hal yang mesti diwaspadai dari phishing ini adalah username dan password. Phishing ini bisa masuk pada saat atau sebelum orang bertransaksi," katanya.
Perwakilan Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Sulsel, Muhammad Said meminta agar perlindungan data terhadap konsumen lebih diperhatikan terkait dengan phishing tersebut.
"Itu yang kami inginkan, perlu adanya kebersamaan di dalam penegakan perlindungan konsumen," pinta Muhammad Said.
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Andi Arwin Azis memastikan pihaknya siap memfasilitas jika terdapat pengaduan konsumen.
"Untuk menindaklanjuti banyaknya pengaduan dari masyarakat dan sulitnya mereka memberikan pengaduan, maka pada tahun ini kami mencoba membangun sebuah aplikasi untuk memberikan kemudahan kepada konsumen. Termasuk membantu teman-teman dari sektor perbankan dalam hal pengaduan dari sisi kejahatan phishing perbankan ini," sebut Andi Arwin.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Persandian Diskominfo-SP Sulsel, Sultan Rakib menerangkan bahwa pihaknya selalu berupaya mengedukasi masyarakat terkait literasi digital.
"Termasuk S3 (saring sebelum sharing), karena kebiasaan masyarakat itu berbanding lurus dengan pelaku kejahatan. Kebiasaan menyebarkan secara cepat informasi yang mereka dapat, tanpa mereka tahu bahwa itu adalah hoax atau phishing bagi mereka," terang Sultan.
Hal ini, lanjut dia, menjadi bagian dari tanggung jawab pihaknya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
"Sosialisasi ini kita lakukan, baik di media dan sosial media. Dan pertemuan ini juga membuka wawasan kami untuk terus berkolaborasi, agar konten-konten yang akan kita tekankan bisa langsung mengena ke masyarakat," pungkasnya.
(GUS)
Berita Terkait

News
Gubernur Sulsel Lepas 58 Personel Satgas Sawerigading Amankan PSU Pilkada Palopo
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman secara resmi melepas 58 personel Satuan Tugas Khusus “Sawerigading” dari Satpol PP Provinsi Sulsel untuk mengamankan jalannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo.
Rabu, 21 Mei 2025 20:09

News
DBH 24 Kabupaten Kota di Sulael Ditransfer, Total Mencapai Rp222 Miliar
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman melakukan penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) Triwulan I Tahun Anggaran 2025, dengan total nilai mencapai Rp222 miliar.
Selasa, 20 Mei 2025 19:10

News
Menpora Terima Kunjungan Gubernur Sulsel, Bahas Pembangunan Stadion Sudiang
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ario Tedjo, menerima kunjungan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, di ruang kerjanya, di Jakarta.
Selasa, 20 Mei 2025 07:56

Sulsel
Gubernur Sulsel Lepas Puluhan Ribu Peserta Fun Run Luwu Timur dan Anti Mager Sulsel
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, secara resmi melepas peserta Fun Run Luwu Timur 2025 dan Gerakan Anti Mager Sulsel, Minggu pagi (18/5/2025).
Minggu, 18 Mei 2025 14:07

News
Disdik Sulsel Jamin SPMB Tahun 2025 Bersih dari KKN
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel Iqbal Nadjamuddin menjamin proses seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025-2026 di Sulsel berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Jum'at, 16 Mei 2025 19:07
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ada Ketidakadilan! Dewan Sayangkan Minimnya Perbaikan Jalan Multiyears di Toraja
2

Fahri Bachmid dan Anas Urbaningrum Beri Pembekalan Kader HMI di Makassar
3

PSM Makassar Bertekad Tutup Liga 1 2024/2025 dengan Hasil Bagus
4

Diprotes Warga, DPRD Sulsel Bakal Tinjau Tambang Galian C di Tikala Toraja Utara
5

Kadir Halid Minta DPD I Segera Bentuk Panitia Musda Golkar Sulsel
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ada Ketidakadilan! Dewan Sayangkan Minimnya Perbaikan Jalan Multiyears di Toraja
2

Fahri Bachmid dan Anas Urbaningrum Beri Pembekalan Kader HMI di Makassar
3

PSM Makassar Bertekad Tutup Liga 1 2024/2025 dengan Hasil Bagus
4

Diprotes Warga, DPRD Sulsel Bakal Tinjau Tambang Galian C di Tikala Toraja Utara
5

Kadir Halid Minta DPD I Segera Bentuk Panitia Musda Golkar Sulsel