Kementan Dorong Sinergitas Tokoh Agama hingga Milenial Wujudkan Ketahanan Pangan
Senin, 07 Agu 2023 17:28
Inspektur Jenderal Kementan RI, Jan S Maringka tampil sebagai pembicara pada Dialog Jaga Pangan di Kota Makassar. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Inspektorat Jenderal Kementan (Itjentan) terus memperkuat program Jaga Pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Terbaru, Itjentan menggelar Dialog Jaga Pangan yang terbagi tiga sesi dengan melibatkan tokoh agama, kaum perempuan dan generasi muda alias milenial di Kota Makassar, Senin (7/8/2023).
Inspektur Jenderal Kementan RI, Jan S Maringka, mengungkapkan pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh pihak dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Kementan diakui tidak dapat bekerja sendiri.
Menurut dia, penting untuk melibatkan tokoh agama, kaum perempuam dan milenial dalam pembangunan sektor pertanian. Muaranya, untuk mencapai tujuan bersama yakni menjaga ketahanan pangan serta mewujudkan kedaulatan pangan.
Lewat dialog ini, Jan S Maringka melakukan pendampingan kepada para tokoh agama, kaum perempuan dan generasi muda dan petani milenial. Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel itu juga memberikan motivasi, sekaligus mengawal terlaksananya program peningkatan produksi pertanian secara langsung.
Ia menekankan keterlibatan berbagai pihak sangat diharapkan untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas, yang memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Saat ini, keterlibatan berbagai pihak menjadi kunci jawaban untuk menyelesaikan berbagai persoalan pangan di Indonesia di tengah krisis pangan yang melanda dunia. Secara individu, generasi muda khususnya memiliki kompetensi sosial, manajerial dan teknikal untuk berperan penting berbagai sektor termasuk pertanian," ungkapnya.
Ia memaparkan sektor pertanian merupakan sektor yang berkontribusi besar terhadap proses pembangunan di Indonesia, khususnya di pedesaan. Sektor pertanian sangat vital untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. Di saat yang sama seiring berjalannya waktu, kata dia, tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pangan juga meningkat.
Jan S Maringka menaruh asa agar tokoh agama, kaum wanita dan milenial dapat memotivasi masyarakat di sekitarnya untuk lebih mencintai pertanian dan peternakan, sekaligus dapat menjadi wirausahawan muda di bidang pertanian. Apalagi milenial mempunyai potensi menciptakan peluang bisnis baru di sektor pertanian dan bermanfaat serta menjadi agen perubahan bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Generasi muda, sebut dia, dapat menerapkan modernisasi pertanian dalam menjawab persaingan dan tantangan pasar pangan global. Ditambah pula arus barang termasuk produk pertanian akan semakin mudah masuk ke Indonesia seiring berlakunya pasar bebas.
“Saya kira kalian semua berpotensi besar menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat dan pertanian Indonesia,” tuturnya.
“Ini merupakan ancaman yang harus dijawab dengan memperbaiki tata kelola dan pemanfaatan teknologi pertanian. Itulah yang harus menjadi pemikiran generasi muda pertanian untuk mewujudkan pertanian maju mandiri dan modern demi mewujudkan lumbung pangan dunia,” sambung Jan S Maringka.
Adapun narasumber pada Dialog Jaga Pangan ini merupakan tokoh agama, kaum perempuan dan milenial. Di antaranya yakni Ketua PGI Sulselbartra Adrie O Masie, Ketua Umum KNPI Putri Khairunnisa, dan Owner SRE Farm Rizki Bayu Pradana.
Selanjutnya, juga turut hadir sebagai pembicara yakni Canesia Aisah Jeannonaveva yang merupakan petani milenial, Ketua PIM Lana T Koentjoro, serta Wakil Dekan Bidang Perencanaan Sumber Daya dan Alumni Fakultas Pertanian Unhas Prof Rismaneswati. Kegiatan itu juga diikuti oleh perwakilan daerah GMKI dan KNPI se-Sulawesi.
Inspektur Jenderal Kementan RI, Jan S Maringka, mengungkapkan pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh pihak dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Kementan diakui tidak dapat bekerja sendiri.
Menurut dia, penting untuk melibatkan tokoh agama, kaum perempuam dan milenial dalam pembangunan sektor pertanian. Muaranya, untuk mencapai tujuan bersama yakni menjaga ketahanan pangan serta mewujudkan kedaulatan pangan.
Lewat dialog ini, Jan S Maringka melakukan pendampingan kepada para tokoh agama, kaum perempuan dan generasi muda dan petani milenial. Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel itu juga memberikan motivasi, sekaligus mengawal terlaksananya program peningkatan produksi pertanian secara langsung.
Ia menekankan keterlibatan berbagai pihak sangat diharapkan untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas, yang memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Saat ini, keterlibatan berbagai pihak menjadi kunci jawaban untuk menyelesaikan berbagai persoalan pangan di Indonesia di tengah krisis pangan yang melanda dunia. Secara individu, generasi muda khususnya memiliki kompetensi sosial, manajerial dan teknikal untuk berperan penting berbagai sektor termasuk pertanian," ungkapnya.
Ia memaparkan sektor pertanian merupakan sektor yang berkontribusi besar terhadap proses pembangunan di Indonesia, khususnya di pedesaan. Sektor pertanian sangat vital untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. Di saat yang sama seiring berjalannya waktu, kata dia, tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pangan juga meningkat.
Jan S Maringka menaruh asa agar tokoh agama, kaum wanita dan milenial dapat memotivasi masyarakat di sekitarnya untuk lebih mencintai pertanian dan peternakan, sekaligus dapat menjadi wirausahawan muda di bidang pertanian. Apalagi milenial mempunyai potensi menciptakan peluang bisnis baru di sektor pertanian dan bermanfaat serta menjadi agen perubahan bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Generasi muda, sebut dia, dapat menerapkan modernisasi pertanian dalam menjawab persaingan dan tantangan pasar pangan global. Ditambah pula arus barang termasuk produk pertanian akan semakin mudah masuk ke Indonesia seiring berlakunya pasar bebas.
“Saya kira kalian semua berpotensi besar menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat dan pertanian Indonesia,” tuturnya.
“Ini merupakan ancaman yang harus dijawab dengan memperbaiki tata kelola dan pemanfaatan teknologi pertanian. Itulah yang harus menjadi pemikiran generasi muda pertanian untuk mewujudkan pertanian maju mandiri dan modern demi mewujudkan lumbung pangan dunia,” sambung Jan S Maringka.
Adapun narasumber pada Dialog Jaga Pangan ini merupakan tokoh agama, kaum perempuan dan milenial. Di antaranya yakni Ketua PGI Sulselbartra Adrie O Masie, Ketua Umum KNPI Putri Khairunnisa, dan Owner SRE Farm Rizki Bayu Pradana.
Selanjutnya, juga turut hadir sebagai pembicara yakni Canesia Aisah Jeannonaveva yang merupakan petani milenial, Ketua PIM Lana T Koentjoro, serta Wakil Dekan Bidang Perencanaan Sumber Daya dan Alumni Fakultas Pertanian Unhas Prof Rismaneswati. Kegiatan itu juga diikuti oleh perwakilan daerah GMKI dan KNPI se-Sulawesi.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
Tersedia 257.000 Ton, Stok Beras Sulsel Aman
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mendampingi Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry meninjau gudang Bulog Panaikang Sulsel di Jalan Urip Sumohardjo, Rabu (15/1/2025).
Rabu, 15 Jan 2025 15:37
Sulsel
Mentan dan Kapolri Diskusi Swasembada Jagung, Persiapkan Program Tanam Serentak
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mendiskusikan program tanam jagung dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Meski pertemuan ini tidak direncanakan, namun kedua tokoh ini memang sedang mempersiapkan rencana program tanam jagung serentak yang melibatkan anggota polri.
Minggu, 12 Jan 2025 15:22
Sulsel
Kementan Garansi Produksi Beras 2025 Dipastikan Aman, Tak Perlu Khawatir Isu Defisit
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa produksi beras nasional pada tahun 2025 dipastikan aman dan masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu defisit produksi.
Rabu, 08 Jan 2025 14:19
Sulsel
Tahun 2025 Sulsel Dapat Alokasi Pupuk Subsidi Rp4,1 Trilliun, Jatim Tertinggi Rp8 T
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian melalui program pupuk bersubsidi.
Rabu, 25 Des 2024 15:33
News
Program READSI Sejahterakan 72.613 Rumah Tangga Petani di Indonesia
Selama perjalanannya, program READSI menjangkau 18 kabupaten dan 6 provinsi, serta telah mensejahterakan 72.613 rumah tangga petani di Indonesia.
Kamis, 19 Des 2024 18:19
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Kejari Wajo Tetapkan Tersangka Kredit Fiktif di Wajo, 2 Mantri BRI dan 3 Calo Ditahan
2
Sekolah Islam Athirah Gelar Pentas Inklusi, Usung Tema Perjalanan Waktu
3
Pemkab Bantaeng Mulai Bayar Gaji Tertunda ASN, Guru Masih Tertahan
4
Haka Auto dan Voltron Resmikan SPKLU DC Charging di Makassar
5
Kejari Wajo Tetapkan 5 Orang Tersangka Kredit Fiktif
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Kejari Wajo Tetapkan Tersangka Kredit Fiktif di Wajo, 2 Mantri BRI dan 3 Calo Ditahan
2
Sekolah Islam Athirah Gelar Pentas Inklusi, Usung Tema Perjalanan Waktu
3
Pemkab Bantaeng Mulai Bayar Gaji Tertunda ASN, Guru Masih Tertahan
4
Haka Auto dan Voltron Resmikan SPKLU DC Charging di Makassar
5
Kejari Wajo Tetapkan 5 Orang Tersangka Kredit Fiktif