Rampung, Masjid 99 Kubah Bisa Tampung 13 Ribu Jemaah

Gusti Ridani
Minggu, 20 Agu 2023 19:01
Rampung, Masjid 99 Kubah Bisa Tampung 13 Ribu Jemaah
Masjid 99 Kubah yang berada di kawasan Center Poin of Indonesia (CPI) dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Minggu (20/8/23). Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Masjid 99 Kubah yang berada di kawasan Center Poin of Indonesia (CPI) dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Minggu (20/8/23). Masjid yang diberi nama 99 Kubah Asmaul Husna ini dapat menampung 13 ribu jemaah, 3.800 jemaah laki-laki, 1.800 jemaah perempuan dan sekitar 9.000 untuk di pelataran area mesjid.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan persemian dilakukan setelan semuanya rampung. Sebab, sebelumnya, mesjid ini telah beroperasi pada 2022 lalu, hanya saja kondisi pembangunan mesjid belum 100 persen.



"Kemarin kubahnya belum lengkap dan sempurna, masih banyak bocor. Tapi sudah kita selesaikan semua, termasuk pelatarannya," ujar Andi Sudirman usai peresmian.

Sudirman menjelaskan mesjid ini menggunakan anggaran tambahan sebesar Rp100 miliar termasuk pelataran. Sehingga butuh perawatan yang lebih intens.

"Mesjid ini perlu perawatan yang lebih intens, sebab material yang digunakan memang harus dirawat," tuturnya.

Ia juga menyebut bahwa 99 persen pengelola mesjid ini merupakan ASN Pemprov. Mengingat mesjid ini merupakan aset milik pemerintah provinsi. Sehingga perlu pertanggungjawaban untuk pelaksanaan kegiatan operasionalnya.

"Beberapa akan dimasukkan APBD termasuk listriknya. Karena Mesjid ini menggunakan listrik besar sekali. Tapi pelan-pelan akan mandiri, nanti kita kelola bagaimana bisa menjadi sumber penghasilan sendiri yang sifatnya rutin kemudian bisa membiayai mesjid. Insyaallah pelan-pelan kita arahkan kesana," jelas Sudirman.



Selain itu, Sudirman juga melarang keras adanya kegiatan politik di mesjid tersebut dalam bentuk apapun. Karena, kata dia, mesjid tersebut hanya untuk kegiatan keagamaan saja.

"Sebenarnya di mesjid mana saja tidak boleh, cuman di mesjid ini saya tekankan lagi bahwa indikasi politik apa saja tidak boleh. Karena ini tempat ibadah," tegasnya.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru