Gubernur Harap BKKBN Sulsel Terus Berinovasi dalam Program Bangga Kencana
Tim Sindomakassar
Rabu, 30 Agu 2023 20:51
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman saat mengukuhkan Kepala BKKBN Sulsel. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, berharap Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan terus berinovasi dalam program Bangga Kencana.
Hal ini disampaikan saat mengukuhkan Shodiqin, sebagai Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (28/08/2023) di Aula Maraja, Hotel The Rinra, Makassar.
Pengukuhan ini dihadiri oleh Fungsional Ahli Utama BKKBN RI, drg Widwiono, Forkompimda Sulawesi Selatan, Kepala Dinas OPD KB Kabupaten Kota Se-Sulawesi Selatan dan Ketua DWP BKKBN Sulsel, Erna Jusiati.
Sebelumnya Shodiqin menjabat sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kemudian pada tanggal 26 Juni dilantik oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo sebagai Kepala BKKBN Sulsel.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman berharap agar BKKBN Sulsel terus berinovasi mengedukasi masyarakat untuk melakukan perencanaan keluarga, mengingat kasus perceraian di Sulsel masih cukup tinggi.
“Perpindah dari Jogja ke Sulsel berarti dikatakan naik kelas, di Sulawesi Selatan banyak sekali masalah dan tantangannya, salah satunya kasus perceraian keluarga. Harapannya BKKBN mengambil peran strategis terutama dalam perencanaan keluarga, bukan hanya terkait bagaimana mengatur kelahiran” ujar Andi Sudirman.
Lebih lanjut, Andi Sudirman mengatakan selain perceraian, masalah yang dihadapi di lapangan yaitu stunting pada anak, di mana stunting menjadi hambatan dalam mewujudkan generasi unggul.
"Stunting itu terjadi bukan hanya pada keluarga miskin saja, akan tetapi kepada keluarga kaya juga. Hal ini menandakan bahwa masalahnya ada pada edukasi masyarakat, sehingga dibutuhkan inovasi bagaimana merubah pola pikir masyarakat ini," ungkapnya.
Andi Sudirman menyampaikan, jika angka stunting di Sulsel fluktuatif karena ada kelahiran yang terus bertambah.
Dia menjelaskan, stunting ini memang pencapaiannya fluktuatif dikarenakan faktor kelahiran anak sehingga perlu mendapatkan perhatian penting dalam menyeimbangkannya.
Angka stunting di Sulsel kata dia, pada tahun 2018 mencapai 35,6 persen (Riskesda), tahun 2019 menurun hingga 30,5 persen (SSGBI 2019), tahun 2021 angka stunting menurun 27,4 persen. "Data angka stunting menurut EPPGBM tahun 2022 mencapai angka 8 persen sedangkan hasil SSGI tahun 2022 mencapai 27,2 persen" terang Andi Sudirman.
Andi Sudirman mengatakan dari data EPPGBM menggambarkan dari 10 anak yang lahir di Sulsel 1 diantaranya adalah stunting, sedangkan data SSGI dari 10 yang lahir ada 3 anak yang stunting. Namun Ia berharap agar tidak mempermasalahkan perbedaan antara data ePPGBM dan SSGI ini.
"Perbedaan data ini jangan dijadikan perdebatan, tetapi cukup salah satunya menjadi motivasi semangat kita dalam bekerja dan satunya untuk melihat hasil kinerja kita," ujar Andi Sudirman yang juga merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulsel.
Mengakhiri sambutannya, Andi Sudirman mengajak besama-sama menurunkan stunting di Sulawesi Selatan.
“Mari kita bersama-sama menurunkan stunting di Sulawesi Selatan agar anak-anak kita menjadi generasi unggulan dan untuk Bapak Kepala BKKBN Sulsel selamat bekerja dan terus jalin komunikasi jika ada hambatan yang dihadapi," imbau Andi Sudirman.
Kepala BKKBN Susel, Shodiqin menyatakan siap menyukseskan pelaksanaan program Pembagunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Sulawesi Selatan.
"Di Sulawesi Selatan mempunyai tantangan tersendiri, dimana sebelumnya di Jogja hanya 5 Kabupaten/Kota kalau di Sulsel ada 24 Kabupaten/Kota, namun Kami lihat untuk capaian sudah baik semua sisa perlu ditingkatkan khusunya angka stunting yang masih di atas nasional yaitu 27, 2 persen," sebut Shodiqin.
Dalam kesempatan itu, Shodiqin meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk bersama-sama mengatasi permasalah tersebut.
“Arahan Bapak Gubernur menjadi motivasi bagi kami untuk terus bekerja dan berinovasi dalam mendorong capaian dan target program di Sulawesi Selatan, untuk itu Kami meminta dukungan dari seluruh pihak untuk bersama-sama mengatasi permasalah yang ada baik itu menyangkut program Bangga Kencana maupun Percepatan Penurunan Stunting, Kita berharap target 14 persen di tahun 2024 dapat kita capai bersama,” ujar Shodiqin.
Hal ini disampaikan saat mengukuhkan Shodiqin, sebagai Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (28/08/2023) di Aula Maraja, Hotel The Rinra, Makassar.
Pengukuhan ini dihadiri oleh Fungsional Ahli Utama BKKBN RI, drg Widwiono, Forkompimda Sulawesi Selatan, Kepala Dinas OPD KB Kabupaten Kota Se-Sulawesi Selatan dan Ketua DWP BKKBN Sulsel, Erna Jusiati.
Sebelumnya Shodiqin menjabat sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kemudian pada tanggal 26 Juni dilantik oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo sebagai Kepala BKKBN Sulsel.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman berharap agar BKKBN Sulsel terus berinovasi mengedukasi masyarakat untuk melakukan perencanaan keluarga, mengingat kasus perceraian di Sulsel masih cukup tinggi.
“Perpindah dari Jogja ke Sulsel berarti dikatakan naik kelas, di Sulawesi Selatan banyak sekali masalah dan tantangannya, salah satunya kasus perceraian keluarga. Harapannya BKKBN mengambil peran strategis terutama dalam perencanaan keluarga, bukan hanya terkait bagaimana mengatur kelahiran” ujar Andi Sudirman.
Lebih lanjut, Andi Sudirman mengatakan selain perceraian, masalah yang dihadapi di lapangan yaitu stunting pada anak, di mana stunting menjadi hambatan dalam mewujudkan generasi unggul.
"Stunting itu terjadi bukan hanya pada keluarga miskin saja, akan tetapi kepada keluarga kaya juga. Hal ini menandakan bahwa masalahnya ada pada edukasi masyarakat, sehingga dibutuhkan inovasi bagaimana merubah pola pikir masyarakat ini," ungkapnya.
Andi Sudirman menyampaikan, jika angka stunting di Sulsel fluktuatif karena ada kelahiran yang terus bertambah.
Dia menjelaskan, stunting ini memang pencapaiannya fluktuatif dikarenakan faktor kelahiran anak sehingga perlu mendapatkan perhatian penting dalam menyeimbangkannya.
Angka stunting di Sulsel kata dia, pada tahun 2018 mencapai 35,6 persen (Riskesda), tahun 2019 menurun hingga 30,5 persen (SSGBI 2019), tahun 2021 angka stunting menurun 27,4 persen. "Data angka stunting menurut EPPGBM tahun 2022 mencapai angka 8 persen sedangkan hasil SSGI tahun 2022 mencapai 27,2 persen" terang Andi Sudirman.
Andi Sudirman mengatakan dari data EPPGBM menggambarkan dari 10 anak yang lahir di Sulsel 1 diantaranya adalah stunting, sedangkan data SSGI dari 10 yang lahir ada 3 anak yang stunting. Namun Ia berharap agar tidak mempermasalahkan perbedaan antara data ePPGBM dan SSGI ini.
"Perbedaan data ini jangan dijadikan perdebatan, tetapi cukup salah satunya menjadi motivasi semangat kita dalam bekerja dan satunya untuk melihat hasil kinerja kita," ujar Andi Sudirman yang juga merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulsel.
Mengakhiri sambutannya, Andi Sudirman mengajak besama-sama menurunkan stunting di Sulawesi Selatan.
“Mari kita bersama-sama menurunkan stunting di Sulawesi Selatan agar anak-anak kita menjadi generasi unggulan dan untuk Bapak Kepala BKKBN Sulsel selamat bekerja dan terus jalin komunikasi jika ada hambatan yang dihadapi," imbau Andi Sudirman.
Kepala BKKBN Susel, Shodiqin menyatakan siap menyukseskan pelaksanaan program Pembagunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Sulawesi Selatan.
"Di Sulawesi Selatan mempunyai tantangan tersendiri, dimana sebelumnya di Jogja hanya 5 Kabupaten/Kota kalau di Sulsel ada 24 Kabupaten/Kota, namun Kami lihat untuk capaian sudah baik semua sisa perlu ditingkatkan khusunya angka stunting yang masih di atas nasional yaitu 27, 2 persen," sebut Shodiqin.
Dalam kesempatan itu, Shodiqin meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk bersama-sama mengatasi permasalah tersebut.
“Arahan Bapak Gubernur menjadi motivasi bagi kami untuk terus bekerja dan berinovasi dalam mendorong capaian dan target program di Sulawesi Selatan, untuk itu Kami meminta dukungan dari seluruh pihak untuk bersama-sama mengatasi permasalah yang ada baik itu menyangkut program Bangga Kencana maupun Percepatan Penurunan Stunting, Kita berharap target 14 persen di tahun 2024 dapat kita capai bersama,” ujar Shodiqin.
(GUS)
Berita Terkait
Sulsel
Harganas 2024 Tingkat Sulsel : Fokus pada Keluarga Berkualitas dan Penurunan Stunting
Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2024 sukses digelar di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros.
Selasa, 03 Sep 2024 07:42
News
Shodiqin Minta ASN BKKBN Sulsel Junjung Integritas Dalam Bekerja
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, menegaskan setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) BKKBN Sulsel wajib menjunjung tinggi integritas dalam bekerja.
Kamis, 30 Mei 2024 20:49
Ekbis
Gelar Rakerda Bangga Kencana, Upaya Kolaboratif Turunkan Angka Stunting
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus melakukan percepatan penurunan stunting sebagai upaya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Kamis, 28 Mar 2024 16:24
Makassar City
Stunting di Sulsel Tinggi, Intervensi ke Calon Ibu Tak Sehat Harus Jadi Fokus
Persentase stunting di Provinsi Sulsel masih cukup tinggi. Sampai akhir 2023, persentasenya masih berada di angka 27,2 persen. Lebih tinggi rata-rata nasional.
Kamis, 28 Des 2023 21:04
Sulsel
Deputi KSPK BKKBN RI Ingatkan Serapan Anggaran Sejalan Akuntabilitas dan Kebermanfaatan
Kegiatan Forum Sinkronisasi dan Anggaran Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan digelar Kamis 14 Desember lalu di Masagena Cottage 3.
Rabu, 27 Des 2023 14:06
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024