Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Target 100 Ribu Rumpon pada 2024
Minggu, 01 Okt 2023 16:22

Pengembangan rumpon secara massal tengah digiatkan. Foto/Ilustrasi/Dok Pemerintah Kepulauan Yapen
MAKASSAR - Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, akan mengeluarkan Surat Edaran kepada Bupati dan Wali Kota, serta DPRD Kabupaten Kota, yang wilayahnya terdapat laut, agar menganggarkan program kegiatan pengembangan rumpon secara massal di APBD Tahun 2024.
Diketahui, rumpon merupakan salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang di laut. Nantinya, rumpon tersebut akan dipasang di dalam, maupun rumpon laut dangkal.
"Rumpon atau rumah ikan akan menumbuhkan plankton secara alamiah. Jika ada plankton yang banyak, maka akan berkembang ikan-ikan kecil. Jika ikan-ikan kecil banyak, maka otomatis ikan-ikan besar akan datang dalam jumlah banyak," tutur Bahtiar.
Menurutnya, apabila di seluruh wilayah kepulauan Sulsel bisa dibuat rumpon hingga ratusan ribu unit, maka rumpon-rumpon akan menjadi seatbealt mengelilingi pulau di Sulsel. Mulai dari pantai timur Sulsel di Teluk Bone dan pantai barat Sulsel di Selat Makasar. Dengan itu, dipastikan berbagai jenis ikan laut akan melimpah.
"Jika ini dilakukan, masyarakat Sulsel akan dengan mudah mendapatkan ikan jika memancing ke laut. Laut adalah milik bersama sehingga seluruh masyarakat secara adil mendapat kesempatan sama untuk meningkatkan kesejahteraan dan menikmati hasil lautnya," ujarnya.
Bahtiar pun menginstruksikan agar Dinas Perikanan kabupaten kota se-Sulsel fokus pada satu program bersama. Salah satunya, pembangunan rumpon ini. Bahtiar meyakini, dengan program ini, Sulsel dapat mengalahkan Thailand dan negara-negara penghasil ikan lainnya.
"Yakin, Sulsel akan kalahkan Thailand dan negara-negara penghasil ikan lainnya," imbuhnya.
Ia juga meminta agar Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel segera menyusun proposal kepada Menteri KKP untuk meminta dukungan pengembangan rumpon secara massal pada tahun 2024 mendatang.
Sebagai gambaran, harga rumpon laut dalam 100 meter mencapai Rp35 jutaan. Sedangkan harga rumpon laut dangkal Rp10 jutaan.
Dana CSR serta KUR, lanjut Bahtiar, juga bisa digerakkan untuk pembangunan rumpon secara massal ini. Ia menargetkan untuk tahun 2024, minimal sudah terpasang 100 ribu unit rumpon.
Sebelumnya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel mematok target tinggi hasil tangkap ikan tahun ini. Untuk mewujudkan hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya memberikan bantuan alat tangkap ikan.
Kepala DKP Sulsel, M Ilyas menyebut, selain mempertahankan dan meningkatkan produksi perikanan di Sulsel, DKP juga mendorong adanya kerjasama daerah antar provinsi. Juga mempermudah perizinan para nelayan, hingga peningkatan fasilitas pelabuhan perikanan.
"Bagaimana Sulsel bisa menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang bisa menerapkan pembangunan ekonomi biru," tandas Ilyas.
Diketahui, rumpon merupakan salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang di laut. Nantinya, rumpon tersebut akan dipasang di dalam, maupun rumpon laut dangkal.
"Rumpon atau rumah ikan akan menumbuhkan plankton secara alamiah. Jika ada plankton yang banyak, maka akan berkembang ikan-ikan kecil. Jika ikan-ikan kecil banyak, maka otomatis ikan-ikan besar akan datang dalam jumlah banyak," tutur Bahtiar.
Menurutnya, apabila di seluruh wilayah kepulauan Sulsel bisa dibuat rumpon hingga ratusan ribu unit, maka rumpon-rumpon akan menjadi seatbealt mengelilingi pulau di Sulsel. Mulai dari pantai timur Sulsel di Teluk Bone dan pantai barat Sulsel di Selat Makasar. Dengan itu, dipastikan berbagai jenis ikan laut akan melimpah.
"Jika ini dilakukan, masyarakat Sulsel akan dengan mudah mendapatkan ikan jika memancing ke laut. Laut adalah milik bersama sehingga seluruh masyarakat secara adil mendapat kesempatan sama untuk meningkatkan kesejahteraan dan menikmati hasil lautnya," ujarnya.
Bahtiar pun menginstruksikan agar Dinas Perikanan kabupaten kota se-Sulsel fokus pada satu program bersama. Salah satunya, pembangunan rumpon ini. Bahtiar meyakini, dengan program ini, Sulsel dapat mengalahkan Thailand dan negara-negara penghasil ikan lainnya.
"Yakin, Sulsel akan kalahkan Thailand dan negara-negara penghasil ikan lainnya," imbuhnya.
Ia juga meminta agar Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel segera menyusun proposal kepada Menteri KKP untuk meminta dukungan pengembangan rumpon secara massal pada tahun 2024 mendatang.
Sebagai gambaran, harga rumpon laut dalam 100 meter mencapai Rp35 jutaan. Sedangkan harga rumpon laut dangkal Rp10 jutaan.
Dana CSR serta KUR, lanjut Bahtiar, juga bisa digerakkan untuk pembangunan rumpon secara massal ini. Ia menargetkan untuk tahun 2024, minimal sudah terpasang 100 ribu unit rumpon.
Sebelumnya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel mematok target tinggi hasil tangkap ikan tahun ini. Untuk mewujudkan hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya memberikan bantuan alat tangkap ikan.
Kepala DKP Sulsel, M Ilyas menyebut, selain mempertahankan dan meningkatkan produksi perikanan di Sulsel, DKP juga mendorong adanya kerjasama daerah antar provinsi. Juga mempermudah perizinan para nelayan, hingga peningkatan fasilitas pelabuhan perikanan.
"Bagaimana Sulsel bisa menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang bisa menerapkan pembangunan ekonomi biru," tandas Ilyas.
(TRI)
Berita Terkait

News
Pemprov Sulsel Dorong Ekonomi Biru Lewat Bantuan Bibit Rumput Laut di Luwu Raya
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus memperkuat pertumbuhan ekonomi biru berkelanjutan melalui program bantuan bibit rumput laut bagi petani pembudidaya di wilayah pesisir.
Jum'at, 05 Sep 2025 21:42

Ekbis
Pemprov Sulsel Dukung Pelindo Kembangkan Pelabuhan & Ekonomi Maritim
Pemprov Sulsel mendukung Pelindo memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, khususnya untuk pengembangan pelabuhan dan ekonomi maritim di Indonesia Timur.
Kamis, 04 Sep 2025 17:29

News
Politeknik BPOM Pertama di Indonesia Timur Dibangun di Sulsel
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan hibah lahan seluas 10 hektare
Kamis, 04 Sep 2025 10:27

News
Gubernur Sulsel Kunjungi Rumah Duka Korban Kebakaran Gedung DPRD Makassar
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengunjungi kediaman almarhum Muhammad Akbar Basri atau Abay, salah satu staf Humas DPRD Kota Makassar yang menjadi korban kebakaran
Selasa, 02 Sep 2025 11:18

News
Pegawai Pemprov Sulsel WFA, Gubernur: Layanan Publik Tetap Jadi Prioritas
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan resmi memberlakukan sistem kerja Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN lingkup Pemprov. Kebijakan ini berlaku selama sepekan
Senin, 01 Sep 2025 10:46
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dua Komisioner Bawaslu Palopo Terbukti Langgar Kode Etik, Disanksi Peringatan
2

Dari Aksi Massa ke Reshuffle Kabinet Presiden Prabowo
3

Triwarna dan Reclaiming Ruang Politik
4

Jaksa Asal Pangkep Nurul Wahida Rifal Raih Gelar Doktor di Universitas Pasundan
5

Menko Yusril Kunjungi Para Tersangka Kasus Pembakaran Kantor DPRD di Makassar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dua Komisioner Bawaslu Palopo Terbukti Langgar Kode Etik, Disanksi Peringatan
2

Dari Aksi Massa ke Reshuffle Kabinet Presiden Prabowo
3

Triwarna dan Reclaiming Ruang Politik
4

Jaksa Asal Pangkep Nurul Wahida Rifal Raih Gelar Doktor di Universitas Pasundan
5

Menko Yusril Kunjungi Para Tersangka Kasus Pembakaran Kantor DPRD di Makassar