Apresiasi Program Kampung Pancasila TNI AD, Ketua LDII Sulsel: Jadi Wadah Kebhinekaan & Toleransi

Tri Yari Kurniawan
Sabtu, 09 Des 2023 19:57
Apresiasi Program Kampung Pancasila TNI AD, Ketua LDII Sulsel: Jadi Wadah Kebhinekaan & Toleransi
Ketua DPW LDII Sulsel bersama Pangdam XIV Hasanuddin berfoto bersama di sela acara nonton bareng live pemberian penghargaan Kasad pada Lomba Kampung Pancasila. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulsel, Dr Ir H Abri MP, memberikan apresiasi kepada TNI AD, khususnya Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yang telah menggagas program Kampung Pancasila. Program itu benar-benar mampu menjadi wadah kebhinekaan dan toleransi, sekaligus upaya mencegah disintegrasi bangsa.

Hal tersebut disampaikan Abri saat memenuhi undangan Kodam XIV Hasanuddin untuk menyaksikan secara live Pemberian Penghargaan Kasad pada Lomba Kampung Pancasila dan Dialog Kebangsaan 2023 lewat channel YouTube TNI AD yang dilaksanakan di Aula Makodim 1408/Makassar, Jumat (8/12/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Dr Totok Imam Santoso dan Direktur Binmas Polda Sulsel, Kombes Pol Andi Heru Santo, mewakili Kapolda Sulsel. Dalam acara tersebut, juga turut diundang para tokoh agama dan pimpinan organisasi kemasyarakatan.

"Kami memberikan apresiasi kepada bapak Kasad yang telah mengimplementasikan Kampung Pancasila sebagai wadah kebhinekaan dan toleransi," kata dia.

Abri mengurai wadah kebhinekaan pada era saat ini sangatlah penting untuk terus dijaga. Toh, berkat kebhinekaan itu yang dibalut dalam persatuan dan kesatuan, khususnya agama sehingga kemerdekaan bisa diraih. Olehnya itu, kebhinekaan itu harus dipegang teguh sebagai kekuatan bangsa.

"Di balik perbedaan itu akan senantiasa ada persamaan," tuturnya.

Abri juga menyinggung soal kemajuan sosial yang mesti menjadi atensi, dalam upaya mencapai kesejahteraan bersama. Dalam hidup berbangsa dan bernegara dengan kebhinekaan seperti di Indonesia, hal yang tidak kalah penting untuk dihadirkan adalah kedewasaan.

"Perlu adanya kedewasaan pada setiap bulir pemikiran, sehingga tidak terjadi atau muncul perbedaan suku, bangsa, ras dan sebagainya. Jangan sampai hal itu malah menimbulkan disintegrasi bangsa," tuturnya.

Olehnya itu, Kampung Pancasila yang menjadi wadah toleransi harus selalu dijaga. Diakuinya sikap toleransi saat ini terkadang mulai luntur dan jarang ditemukan. Hal itu dikarenakan karena adanya ambisi yakni haus terhadap kekuasaan dan kekayaan.

"Negara akan hancur bila toleransi antar penduduk sudah mulai nihil, itu akhirnya akan menumbuhkan disintegrasi bangsa. Untuk itu, keteladanan yang sudah dicontohkan oleh para pahlawan harus dilestarikan. Mari mewujudkan kemerdekaan ini dengan kesejahteraan," ungkapnya.

Menurut Abri, sudah menjadi impian dan cita-cita bersama dari bangsa Indonesia untuk mencapai kemakmuran dan tentu menjaga keutuhan NKRI. Olehnya itu, langkah TNI AD yang menghasilkan program Kampung Pancasila harus didukung dan bahkan dibudayakan.

"Kami sangat apresiasi, ya perlu untuk kita budayakan sebagai nilai luhur sehingga keutuhan NKRI bisa terus kita jaga dan pertahankan," pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru