Pertambangan Berkelanjutan ala PT Vale: Tak Rakus Eksploitasi & Komitmen Jaga Bumi Lestari demi Anak Cucu
Jum'at, 29 Des 2023 16:12

Presiden RI Joko Widodo bersama anak-anak melakukan penanaman pohon di kawasan Taman Kehati Sawerigading Wallacea, yang dikelola oleh PT Vale, di Kabupaten Lutim pada akhir Maret 2023. Foto/Tri Yari K
SOROWAKO - Aktivitas pertambangan kerap dikaitkan dengan kerusakan lingkungan. Stigma negatif itu terbentuk karena banyaknya perusahaan tambang yang abai terhadap efek eksplorasi dan eksploitasi terhadap masyarakat dan alam sekitar. Hanya segelintir perusahaan tambang di Indonesia yang mampu menerapkan pertambangan berkelanjutan dengan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG).
PT Vale Indonesia Tbk merupakan satu dari sedikit perusahaan tambang di tanah air yang konsisten mengimplementasikan good mining practice. Pengakuan itu bahkan datang dari Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo alias Jokowi, saat meresmikan Taman Kehati Sawerigading Wallacea, yang ada di kawasan pertambangan nikel yang dikelola oleh PT Vale, di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan pada akhir Maret 2023.
Di hadapan masyarakat dan jajaran pemerintah serta perwakilan negara asing, Jokowi bahkan menginstruksikan agar perusahaan tambang lain dapat meniru praktik pertambangan berkelanjutan ala PT Vale. Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku sudah melihat langsung aktivitas tambang dan pasca-tambang PT Vale, termasuk komitmen merehabilitasi lahan demi anak cucu.
"Saya sudah melihat bagaimana PT Vale memperbaiki lahan yang sudah ditambang dengan sangat baik. Sehingga tidak terjadi kerusakan lingkungan, baik di Luwu Timur dan Sulawesi Selatan," kata Jokowi.
"Ini akan saya perintahkan agar seluruh perusahaan tambang di Indonesia untuk meng-copy apa yang sudah dilakukan PT Vale. Saya sudah lihat semuanya tadi, ini memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya lingkungan, karena tambang ini bukan hanya untuk kita nikmati, tapi juga anak cucu kita," sambung Jokowi menjelaskan.
SINDO Makassar yang meliput acara tersebut mencatat Jokowi juga mendorong hilirisasi tambang. Olehnya itu, di bawah kepemimpinannya ekspor nikel mentah disetop sejak 2020. Ekspor nikel hanya boleh dilakukan bila sudah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sehingga dapat memberikan nilai tambah.
Nah, implementasi praktik pertambangan berkelanjutan serta komitmen mendukung hilirisasi membuat langkah divestasi PT Vale Indonesia terbilang cukup lancar. Disaksikan Presiden Jokowi, perjanjian pendahuluan telah diteken di San Fransisco pada pertengahan November 2023.
Kesepakatan ini merupakan langkah penting dalam pemenuhan kewajiban divestasi PT Vale Indonesia sesuai undang-undang pertambangan mineral dan batubara di Indonesia. Bila tidak ada aral melintang, MIND ID selaku BUMN Holding Industri Pertambangan di Indonesia bakal menjadi pemegang saham terbesar PT Vale Indonesia.

Bijak Kelola Tambang
Dalam menjalankan operasional pertambangan nikel di Sorowako selama 55 tahun, PT Vale senantiasa bijak. Praktik pertambangan berkelanjutan dengan prinsip ESG dilakukan mulai tahap perencanaan, eksplorasi, eksploitasi hingga rehabilitasi. Perusahaan yang berdiri sejak 26 Juli 1968 itu pun tidak rakus dalam mengeksploitasi tambang nikel, meski memiliki lahan konsensi yang sangat luas.
Total wilayah konsensi PT Vale di tiga provinsi meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah kurang lebih 118.017 hektare. Sorowako paling besar mencapai 70.556 hektare. Adapun lahan yang digarap baru berkisar 16.000 hektare. Sejumlah pihak sempat menyoroti masih minimnya lahan yang telah ditambang oleh PT Vale.
Jawabannya ternyata kembali pada prinsip pertambangan berkelanjutan yang diterapkan PT Vale. Sejak dulu, perusahaan tidak mau rakus dalam mengeksplorasi dan mengeksploitasi wilayah konsensi yang dimiliki. Semuanya direncanakan dengan matang, mulai pemetaan lahan, aktivitas tambang, hingga menutup kembali lahan bekas tambang.
PT Vale rela menggerus keuntungan, dimana biaya produksi dalam menambang nikel jauh lebih besar, bahkan dua kali lipat dari perusahaan lain. Khusus untuk operasional, perusahaan membagi tiga pembiayaan yakni 25 persen untuk biaya sebelum melakukan penambangan, 50 persen biaya untuk aktivitas penambangan, dan 25 persen lagi untuk rehabilitasi.
Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Vale, Febriany Eddy, mengakui biaya operasional PT Vale lebih besar dibandingkan perusahaan tambang lain. Semua itu dilakukan karena PT Vale terus menerapkan dan meningkatkan aspek keberlanjutan dalam operasional tambangnya.
PT Vale juga membangun tiga PLTA sebagai sumber energi bersih dalam menopang operasional pertambangan nikel di Sorowako. Perusahaan pun membangun Lamella Gravity Settler, satu-satunya sistem pengolahan limbah terpadu guna memastikan lingkungan tidak tercemar. Belum lagi ragam inovasi di pabrik yang memberikan jaminan bumi tetap lestari untuk anak cucu.
"Kami sudah buat studi, ya biaya tambang PT Vale untuk operasionalnya itu rata-rata dua kali lipat lebih besar dibandingkan perusahaan lain. Komposisi spending-nya itu 25 persen sebelum menambang, 50 persen menambang, dan 25 persen untuk menutup tambangnya. Makanya, kami itu dua kali lipat dari yang lain," ungkapnya.
Semua itu dilakukan PT Vale demi menciptakan keseimbangan. Praktik pertambangan yang dilakukan tidak boleh merusak, apalagi mengorbankan masyarakat dan lingkungan. Olehnya itu, Febriany mengakui implementasi pertambangan berkelanjutan dengan prinsip ESG butuh modal besar disertai visi jangka panjang. Meski begitu, investasi ramah lingkungan itu sebenarnya tidak mahal untuk jangka panjang.

Harmoni Alam di Kawasan Tambang
Lebih dari lima dekade beroperasi di Sorowako, PT Vale mampu menjaga harmoni alam di kawasan tambang. Ragam tumbuhan dan hewan endemik tetap lestari. Bahkan, kejernihan danau purba Matano senantiasa terjaga hingga detik ini. Padahal, danau dengan kedalaman 590 meter itu berada sangat dekat dengan kawasan tambang PT Vale.
Reclamation Engineer PT Vale Indonesia, Erlin Harry, mengungkapkan PT Vale senantiasa berkomitmen menjaga ekosistem alam tetap lestari dalam setiap proses aktivitas tambang nikel di seluruh area operasi. Hal tersebut merupakan wujud implementasi pertambangan berkelanjutan.
Untuk menjaga Danau Matano dan Danau Mahalona, kata dia, PT Vale membangun perimeter ditch (saluran kontrol limpasan air tambang) dan sediment pond (kolam pengendapan). Jumlahnya mencapai ratusan kolam pengendapan, termasuk Lamella Gravity Settler, yang mempunyai teknologi penyaringan air mirip dengan PDAM.
Teknologi itu diketahui merupakan pertama digunakan pada industri pertambangan di Indonesia. Keberadaan fasilitas berbiaya mahal itu merupakan bukti komitmen PT Vale menjaga bumi tetap lestari demi anak cucu.
Selanjutnya, ada pula nursery yang terus dikembangkan dengan kehadiran Taman Kehati Sawerigading Wallacea. Fasilitas ini menjadi tempat rekreasi, edukasi, dan olahraga bagi warga sekitar lokasi tambang. Di kawasan ini, terdapat pula area penangkaran rusa dan ke depan bakal dibangun area penangkaran kupu-kupu.
"Ini menjadi warisan PT Vale Indonesia untuk masyarakat. Di sini dapat menjadi sarana edukasi untuk melihat lebih dekat, ya begini konsep rehabilitasi pasca-tambang. Intinya, kembali hijau," tuturnya.
CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, menyampaikan pihaknya senantiasa menjaga keseimbangan demi menjaga harmoni alam di kawasan tambang. Aktivitas tambang selalu diiringi dengan reklamasi lahan bekas tambang. Hal itu menjadi cerminan praktik pertambangan berkelanjutan dengan prinsip ESG.
"ESG itu DNA, jati diri perusahaan. Kalau sudah menjadi jati diri, maka setiap langkah dan keputusan akan selalu sejalan dengan ESG ini," tegasnya.
Dalam menjalankan operasi tambang nikel, PT Vale menaruh atensi terhadap penanganan isu lingkungan. Salah satunya dengan gencar melakukan reforestasi. Menariknya, reforestasi yang dilakukan tidak terbatas di kawasan tambang dan sekitarnya, tapi bahkan sampai di luar wilayah konsensi.
Khusus reforestasi di luar kawasan tambang, ia bilang Vale sudah menanam 16 juta pohon. Kurang lebih 2 juta di antaranya merupakan pohon lokal dan sisanya pohon-pohon endemik. PT Vale juga melakukan konservasi kayu hitam atau eboni di Sorowako. "Sudah ada 75 ribu pohon eboni," sebutnya.

Banjir Penghargaan Peduli Lingkungan
Implementasi pertambangan berkelanjutan dengan prinsip ESG ala PT Vale berujung banyaknya pengakuan maupun penghargaan. Salah satunya yang paling membanggakan adalah keberhasilan meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkup Hidup (Proper) kategori hijau dari KLHK pada pertengahan Desember 2023.
Penghargaan Proper kategori hijau yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin itu merupakan yang keempat bagi PT Vale. Istimewanya lagi, Proper peringkat hijau ini disabet dalam tiga tahun beruntun, yang membuktikan konsisten perusahaan dalam upaya menjaga lingkungan.
Selain penghargaan Proper dari KLHK, PT Vale juga menyabet begitu banyak penghargaan yang berkaitan dengan komitmen maupun aksi menjaga lingkungan. Di antaranya yakni memborong sejumlah penghargaan pada ajang Good Mining Practices (GMP) Award 2023 pada akhir September lalu.
Masing-masing yakni Sertifikat Aditama dan Trofi 'Terbaik' - Aspek Pengelolaan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara, Sertifikat Aditama dan Trofi 'Terbaik' - Aspek Pengelolaan Konservasi Mineral dan Batubara dan Sertifikat Aditama dan Trofi 'Terbaik'- Aspek Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Mineral dan Batubara. PT Vale bahkan meraih penghargaan 'Utama' untuk Pengelolaan Standardisasi dan Usaha Jasa Pertambangan.
Sebelumnya, PT Vale juga berhasil memborong lima penghargaan Environmental & Social Innovation Award (ENSIA) 2023 pada Agustus lalu. Rinciannya yakni tiga penghargaan Platinum untuk kriteria Efisiensi Air, Pengurangan Emisi dan Pengelolaan Limbah Non-B3. Lalu, dua penghargaan Silver untuk kriteria Inovasi Sosial dan Keanekaragaman Hayati.
PT Vale Indonesia Tbk merupakan satu dari sedikit perusahaan tambang di tanah air yang konsisten mengimplementasikan good mining practice. Pengakuan itu bahkan datang dari Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo alias Jokowi, saat meresmikan Taman Kehati Sawerigading Wallacea, yang ada di kawasan pertambangan nikel yang dikelola oleh PT Vale, di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan pada akhir Maret 2023.
Di hadapan masyarakat dan jajaran pemerintah serta perwakilan negara asing, Jokowi bahkan menginstruksikan agar perusahaan tambang lain dapat meniru praktik pertambangan berkelanjutan ala PT Vale. Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku sudah melihat langsung aktivitas tambang dan pasca-tambang PT Vale, termasuk komitmen merehabilitasi lahan demi anak cucu.
"Saya sudah melihat bagaimana PT Vale memperbaiki lahan yang sudah ditambang dengan sangat baik. Sehingga tidak terjadi kerusakan lingkungan, baik di Luwu Timur dan Sulawesi Selatan," kata Jokowi.
"Ini akan saya perintahkan agar seluruh perusahaan tambang di Indonesia untuk meng-copy apa yang sudah dilakukan PT Vale. Saya sudah lihat semuanya tadi, ini memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya lingkungan, karena tambang ini bukan hanya untuk kita nikmati, tapi juga anak cucu kita," sambung Jokowi menjelaskan.
SINDO Makassar yang meliput acara tersebut mencatat Jokowi juga mendorong hilirisasi tambang. Olehnya itu, di bawah kepemimpinannya ekspor nikel mentah disetop sejak 2020. Ekspor nikel hanya boleh dilakukan bila sudah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sehingga dapat memberikan nilai tambah.
Nah, implementasi praktik pertambangan berkelanjutan serta komitmen mendukung hilirisasi membuat langkah divestasi PT Vale Indonesia terbilang cukup lancar. Disaksikan Presiden Jokowi, perjanjian pendahuluan telah diteken di San Fransisco pada pertengahan November 2023.
Kesepakatan ini merupakan langkah penting dalam pemenuhan kewajiban divestasi PT Vale Indonesia sesuai undang-undang pertambangan mineral dan batubara di Indonesia. Bila tidak ada aral melintang, MIND ID selaku BUMN Holding Industri Pertambangan di Indonesia bakal menjadi pemegang saham terbesar PT Vale Indonesia.

Bijak Kelola Tambang
Dalam menjalankan operasional pertambangan nikel di Sorowako selama 55 tahun, PT Vale senantiasa bijak. Praktik pertambangan berkelanjutan dengan prinsip ESG dilakukan mulai tahap perencanaan, eksplorasi, eksploitasi hingga rehabilitasi. Perusahaan yang berdiri sejak 26 Juli 1968 itu pun tidak rakus dalam mengeksploitasi tambang nikel, meski memiliki lahan konsensi yang sangat luas.
Total wilayah konsensi PT Vale di tiga provinsi meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah kurang lebih 118.017 hektare. Sorowako paling besar mencapai 70.556 hektare. Adapun lahan yang digarap baru berkisar 16.000 hektare. Sejumlah pihak sempat menyoroti masih minimnya lahan yang telah ditambang oleh PT Vale.
Jawabannya ternyata kembali pada prinsip pertambangan berkelanjutan yang diterapkan PT Vale. Sejak dulu, perusahaan tidak mau rakus dalam mengeksplorasi dan mengeksploitasi wilayah konsensi yang dimiliki. Semuanya direncanakan dengan matang, mulai pemetaan lahan, aktivitas tambang, hingga menutup kembali lahan bekas tambang.
PT Vale rela menggerus keuntungan, dimana biaya produksi dalam menambang nikel jauh lebih besar, bahkan dua kali lipat dari perusahaan lain. Khusus untuk operasional, perusahaan membagi tiga pembiayaan yakni 25 persen untuk biaya sebelum melakukan penambangan, 50 persen biaya untuk aktivitas penambangan, dan 25 persen lagi untuk rehabilitasi.
Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Vale, Febriany Eddy, mengakui biaya operasional PT Vale lebih besar dibandingkan perusahaan tambang lain. Semua itu dilakukan karena PT Vale terus menerapkan dan meningkatkan aspek keberlanjutan dalam operasional tambangnya.
PT Vale juga membangun tiga PLTA sebagai sumber energi bersih dalam menopang operasional pertambangan nikel di Sorowako. Perusahaan pun membangun Lamella Gravity Settler, satu-satunya sistem pengolahan limbah terpadu guna memastikan lingkungan tidak tercemar. Belum lagi ragam inovasi di pabrik yang memberikan jaminan bumi tetap lestari untuk anak cucu.
"Kami sudah buat studi, ya biaya tambang PT Vale untuk operasionalnya itu rata-rata dua kali lipat lebih besar dibandingkan perusahaan lain. Komposisi spending-nya itu 25 persen sebelum menambang, 50 persen menambang, dan 25 persen untuk menutup tambangnya. Makanya, kami itu dua kali lipat dari yang lain," ungkapnya.
Semua itu dilakukan PT Vale demi menciptakan keseimbangan. Praktik pertambangan yang dilakukan tidak boleh merusak, apalagi mengorbankan masyarakat dan lingkungan. Olehnya itu, Febriany mengakui implementasi pertambangan berkelanjutan dengan prinsip ESG butuh modal besar disertai visi jangka panjang. Meski begitu, investasi ramah lingkungan itu sebenarnya tidak mahal untuk jangka panjang.

Harmoni Alam di Kawasan Tambang
Lebih dari lima dekade beroperasi di Sorowako, PT Vale mampu menjaga harmoni alam di kawasan tambang. Ragam tumbuhan dan hewan endemik tetap lestari. Bahkan, kejernihan danau purba Matano senantiasa terjaga hingga detik ini. Padahal, danau dengan kedalaman 590 meter itu berada sangat dekat dengan kawasan tambang PT Vale.
Reclamation Engineer PT Vale Indonesia, Erlin Harry, mengungkapkan PT Vale senantiasa berkomitmen menjaga ekosistem alam tetap lestari dalam setiap proses aktivitas tambang nikel di seluruh area operasi. Hal tersebut merupakan wujud implementasi pertambangan berkelanjutan.
Untuk menjaga Danau Matano dan Danau Mahalona, kata dia, PT Vale membangun perimeter ditch (saluran kontrol limpasan air tambang) dan sediment pond (kolam pengendapan). Jumlahnya mencapai ratusan kolam pengendapan, termasuk Lamella Gravity Settler, yang mempunyai teknologi penyaringan air mirip dengan PDAM.
Teknologi itu diketahui merupakan pertama digunakan pada industri pertambangan di Indonesia. Keberadaan fasilitas berbiaya mahal itu merupakan bukti komitmen PT Vale menjaga bumi tetap lestari demi anak cucu.
Selanjutnya, ada pula nursery yang terus dikembangkan dengan kehadiran Taman Kehati Sawerigading Wallacea. Fasilitas ini menjadi tempat rekreasi, edukasi, dan olahraga bagi warga sekitar lokasi tambang. Di kawasan ini, terdapat pula area penangkaran rusa dan ke depan bakal dibangun area penangkaran kupu-kupu.
"Ini menjadi warisan PT Vale Indonesia untuk masyarakat. Di sini dapat menjadi sarana edukasi untuk melihat lebih dekat, ya begini konsep rehabilitasi pasca-tambang. Intinya, kembali hijau," tuturnya.
CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, menyampaikan pihaknya senantiasa menjaga keseimbangan demi menjaga harmoni alam di kawasan tambang. Aktivitas tambang selalu diiringi dengan reklamasi lahan bekas tambang. Hal itu menjadi cerminan praktik pertambangan berkelanjutan dengan prinsip ESG.
"ESG itu DNA, jati diri perusahaan. Kalau sudah menjadi jati diri, maka setiap langkah dan keputusan akan selalu sejalan dengan ESG ini," tegasnya.
Dalam menjalankan operasi tambang nikel, PT Vale menaruh atensi terhadap penanganan isu lingkungan. Salah satunya dengan gencar melakukan reforestasi. Menariknya, reforestasi yang dilakukan tidak terbatas di kawasan tambang dan sekitarnya, tapi bahkan sampai di luar wilayah konsensi.
Khusus reforestasi di luar kawasan tambang, ia bilang Vale sudah menanam 16 juta pohon. Kurang lebih 2 juta di antaranya merupakan pohon lokal dan sisanya pohon-pohon endemik. PT Vale juga melakukan konservasi kayu hitam atau eboni di Sorowako. "Sudah ada 75 ribu pohon eboni," sebutnya.

Banjir Penghargaan Peduli Lingkungan
Implementasi pertambangan berkelanjutan dengan prinsip ESG ala PT Vale berujung banyaknya pengakuan maupun penghargaan. Salah satunya yang paling membanggakan adalah keberhasilan meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkup Hidup (Proper) kategori hijau dari KLHK pada pertengahan Desember 2023.
Penghargaan Proper kategori hijau yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin itu merupakan yang keempat bagi PT Vale. Istimewanya lagi, Proper peringkat hijau ini disabet dalam tiga tahun beruntun, yang membuktikan konsisten perusahaan dalam upaya menjaga lingkungan.
Selain penghargaan Proper dari KLHK, PT Vale juga menyabet begitu banyak penghargaan yang berkaitan dengan komitmen maupun aksi menjaga lingkungan. Di antaranya yakni memborong sejumlah penghargaan pada ajang Good Mining Practices (GMP) Award 2023 pada akhir September lalu.
Masing-masing yakni Sertifikat Aditama dan Trofi 'Terbaik' - Aspek Pengelolaan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara, Sertifikat Aditama dan Trofi 'Terbaik' - Aspek Pengelolaan Konservasi Mineral dan Batubara dan Sertifikat Aditama dan Trofi 'Terbaik'- Aspek Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Mineral dan Batubara. PT Vale bahkan meraih penghargaan 'Utama' untuk Pengelolaan Standardisasi dan Usaha Jasa Pertambangan.
Sebelumnya, PT Vale juga berhasil memborong lima penghargaan Environmental & Social Innovation Award (ENSIA) 2023 pada Agustus lalu. Rinciannya yakni tiga penghargaan Platinum untuk kriteria Efisiensi Air, Pengurangan Emisi dan Pengelolaan Limbah Non-B3. Lalu, dua penghargaan Silver untuk kriteria Inovasi Sosial dan Keanekaragaman Hayati.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
UMKM Binaan PT Vale Tampil di Sulsel Expo, Bukti Nyata Dukung Ekonomi Rakyat
Partisipasi PT Vale dalam “Sulsel UMKM Expo Andalan Hati”—bagian dari peringatan Hari Jadi ke-356 Provinsi Sulawesi Selatan—menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat melalui pengembangan UMKM.
Jum'at, 17 Okt 2025 16:37

News
PT Vale Dorong Kolaka Sehat Lewat Sosialisasi Pencegahan HIV-AIDS & TB
HIV-AIDS dan TB masih menjadi masalah kesehatan serius, baik secara global maupun lokal. Olehnya itu, PT Vale berinisiatif melakukan edukasi pencegahan.
Jum'at, 17 Okt 2025 07:16

News
PT Vale Sumbang Rp43 Miliar untuk PAD Morowali, Bukti Nyata Dukung Ekonomi Daerah
Kontribusi PT Vale terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Morowali sejak tahun 2023 hingga September 2025 tercatat mencapai Rp43 miliar.
Kamis, 16 Okt 2025 17:24

News
Komitmen PT Vale Tumbuh Bersama Masyarakat Morowali
PT Vale percaya bahwa pertumbuhan sejati tidak diukur dari seberapa banyak yang dibangun, tetapi dari seberapa banyak yang didengarkan.
Minggu, 12 Okt 2025 16:07

News
PT Vale dan Pemangku Kepentingan Bahas Peran Strategis Indonesia di Era Net-Zero
Indonesia menjadi sorotan utama dalam Indonesia International Sustainability Forum (IISF) melalui sesi dialog penting yang menyoroti peran strategis bangsa dalam transisi energi global.
Sabtu, 11 Okt 2025 16:14
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Warga NTI Keluhkan Pembagian Air Tidak Merata, Begini Respons PDAM Makassar
2

Aksi Nyata! GoZero% Goes to Makassar Kumpul 1,4 Ton Sampah di Pantai Barombong-Galesong
3

Polipangkep Gelar Sertifikasi Auditor dan Penyelia Halal 2025
4

Perkuat Mutu Pendidikan, Sekolah Islam Athirah Gandeng Tiga Kampus Ternama
5

Reses DPRD Makassar, Andi Makmur Terima Aspirasi Soal Bantuan Tak Tepat Sasaran di Pa'batang
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Warga NTI Keluhkan Pembagian Air Tidak Merata, Begini Respons PDAM Makassar
2

Aksi Nyata! GoZero% Goes to Makassar Kumpul 1,4 Ton Sampah di Pantai Barombong-Galesong
3

Polipangkep Gelar Sertifikasi Auditor dan Penyelia Halal 2025
4

Perkuat Mutu Pendidikan, Sekolah Islam Athirah Gandeng Tiga Kampus Ternama
5

Reses DPRD Makassar, Andi Makmur Terima Aspirasi Soal Bantuan Tak Tepat Sasaran di Pa'batang