Abd Majid Raih Doktor di Fisipol UGM, Riset Tentang Variasi Sistem Humas Perguruan Tinggi Di Indonesia

Tim Sindomakassar
Selasa, 16 Jan 2024 13:38
Abd Majid Raih Doktor di Fisipol UGM, Riset Tentang Variasi Sistem Humas Perguruan Tinggi Di Indonesia
WD 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Sastra UMI, Abd Majid berfoto bersama usai sidang di Fisipol UGM pada Senin (15/1). Foto: IST
Comment
Share
MAKASSAR - Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Sastra UMI, Abd Majid berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul 'Kemampuan Adaptif Sistem Humas Perguruan Tinggi di Indonesia dengan Studi Komparatif Tata Kelola dan Retorika Humas Pada Perguruan Tinggi Unhas, UINAM dan UMI Makassar' yang digelar di ruang Prodi S3 Ilmu Komunikasi BA lantai 5 Fisipol UGM pada Senin (15/1).

Abd Majid berhasil menyelesaikan studinya selama 3,5 tahun atau 7 semester, dan mempresentasikan disertasinya dengan alot di hadapan 9 Majelis Penguji pada sidang tertutup.

Sidangnya ini dihadiri ketua penguji Wawan Mas’udi yang juga Dekan Fisipol UGM, Prof Hermin Indah Wahyuni, selaku Promotor; Prof Ana Nadya Abrar, Co Promotor; Prof Nunung Prajarto, penguji juga selaku ketua Program Doktor Ilkom UGM; Dr Muhammad Sulhan, Penguji; Dr Suko Widodo Penguji eksternal dari UNAIR yang juga praktisi bidang kehumasan PT; Prof Wahyudi Kumorotomo, selaku penilai 1; Dr Budi Irawanto Penilai 2 dan Dr Rahayu sebagai Penilai 3.

Abd Majid menyampaikan bahwa UPR (University Publc Relations) atau Humas universitas dalam perspektif sistemik itu berbeda dengan GPR dan CPR yang dominan digunakan dalam perguruan tinggi.
Humas sebagai sistem reputasi berbeda ketika menginduk pada universitas yang ekspresinya adalah sistem sains, Humas harus merefleksikan dirinya menjadi pengkomunikasiaan sains.

"Studi Humas universitas menemukan variasi sistem, pada ekosistem budaya organisasi dan komplekistas lingkungan yang dihadapi, dan ekspresi tata kelola dan retorika PT sangat penting. Mengingat jumlah PT di Indoensia mencapai 4.425 PT dan 43.386 Prodi (DATA PDDIKTI tahun 2024), dan semua mengejar reputasi dan memiliki karakter budaya," katanya.

Praktik tata Kelola belum komprehensif dan retorika Humas di bidang inovasi banyak yang tertutupi dengan entitas yang lain seperti ekonomi bahkan politik yang bisa dilacak narasi yang ditampilkan di medianya.

Dosen tetap Prodi Ilmu Komunikasi UMI ini menjelaskan, Humas PT harus ladaptif mendeteksi problem lingkungan PT yang kian kompleksi dan memaknai problemnya dengan sistemik. Selanjutnya, merespon tekanan lingkungan itu dalam ekspresi tata kelola yang posisinioning dan komprehensif.

Lebih lanjut respon adaptif dengan ekspresi retorika sains yang ditampilkan dengan narasi media internal baik website, media sosial atau majalah secara berkelanjutan.

Majid berharap bahwa praktik Humas PT didorong secara bersama baik oleh pimpinan dan tim agar menjadi pendeliberasian keilmuan bukan hanya pada reputasi kelembagaan dan ketokohan saja yang cenderung mengejar branding dan viralitas saja. Namun tidak menyentuh isu sains sesuai kode perguruan tinggi benar salah berdasarkan metodologi.

"Selain itu dengan memperkuat sub sistem organisasi antara Humas universitas dan relasi dengan unit fakultas akan mendorong perubahan inovasi dan narsisme dibidang sains guna memperoleh pertingkat universitas berkelas dunia," tutup mantan Ketua Prodi Ilkom UMI ini.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru