Nikel Solusi Transisi Energi, PT Vale Komitmen Implementasikan Pertambangan Berkelanjutan
Senin, 04 Mar 2024 11:01

Head of Communications PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Suparam Bayu Aji, memaparkan soal praktik pertambangan berkelanjutan PT Vale pada acara Mining for Journalist. Foto/Dok PT Vale
JAKARTA - Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) menggelar Mining for Journalist di kawasan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (29/2). Di acara yang mengambil tema “Pertambangan dan Hilirisasinya dalam Mendukung Lingkungan Yang Berkelanjutan” ini, PT Vale Indonesia menegaskan pentingnya praktik penambangan berkelanjutan di industri nikel.
Hadir sebagai pembicara yakni Head of Communications PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Suparam Bayu Aji, Direktur PT Arutmin Indonesia yang juga Wakil Ketua Umum PERHAPI Sudirman Widhy Hartono, Direktur HSE Harita Nikel Tony H Gultom. Selain itu, hadir Ketua Dewan Pakar PERHAPI Prof. Irwandy Arif, serta perwakilan dari Ditjen Minerba Kementerian ESDM, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Bayu Aji dalam paparannya mengatakan, nikel adalah bagian solusi transisi energi, sehingga pengolahan nikel diharapkan dilakukan secara berkelanjutan.
“Pertambangan sangat dibutuhkan. Tetapi kami juga percaya bahwa tidak akan ada pertambangan kalau kita tidak memikirkan masa depan, tidak memikirkan keberlanjutannya," katanya.
“Pengolahan nikel diharapkan dilakukan secara berkelanjutan, mulai dari proses penambangan di tambang hingga ujungnya di baterai sampai (dibuat untuk) mobil listrik,” sambung Bayu.
Dalam pengolahan nikel secara berkelanjutan di Indonesia yang merupakan jenis Laterite, beberapa tantangan utama, diantaranya yakni pengelolaan air limpasan dan menjaga keanekaragaman hayati.
Terkait pengelolaan air limpasan, Dijelaskan Bayu Aji, PT Vale Indonesia melakukan pengendalian efluen dan sedimentasi terintegrasi. Saat ini PT Vale memiliki lebih dari 120 sediment pond dan juga memiliki fasilitas Lamella Gravity Settler Wastewater Treatment yang terintegrasi dengan fasilitas pengendalian sedimen secara berjenjang dengan total kapasitas lebih dari 15 juta meter kubik.
Terkait keanekaragaman hayati, ia menyebut pihaknya punya taman Kehati yang di dalamnya ada fasilitas pembibitan, arboretum, penangkaran rusa, dan taman konservasi kupu-kupu. "Itu adalah bagian dari konservasi. Selain itu, setelah pembibitan, kami juga menanam. Kami banyak sekali penanaman, sudah ada sekitar 16 juta pohon yang kami tanam,” ungkapnya.
Bayu Aji menuturkan, untuk menerapkan praktik pertambangan yang berkesinambungan dengan memperhatikan aspek sebelum dan setelah penambangan, PT Vale Indonesia sendiri membagi alokasi anggaran untuk tiga bagian, yakni sekitar 22 persen untuk konservasi pra penambangan, sekitar 53 persen untuk proses penambangan, dan sekitar 25 persen untuk rehabilitasi pascatambang.
Terkait tantangan pengelolaan energi, PT Vale Indonesia memiliki peta jalan menuju emisi Net Zero di 2050. Menargetkan 33 persen pengurangan emisi absolut di 2030, PT Vale melakukan upaya mereduksi emisi gas rumah kaca dengan jalur inovasi teknologi dan jalur keanekaragaman hayati.
Komitmen PT Vale terhadap pertambangan keberlanjutan juga terlihat di aspek sosial, yaitu mengutamakan keselamatan karyawan dan kontraktor. “Kami membangun program agar para leaders turun ke lapangan, supaya mereka melihat langsung kemungkinan adanya potensi-potensi risiko,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Health, Safety, and Environment PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel) Tonny Gultom juga menilai bahwa pemanfaatan energi terbarukan menjadi pertimbangan di industri tambang ke depan. Karena itu Harita Nickel akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dengan kapasitas sebesar 40 Megawatt Peak (MWp) di 2024 ini sebagai upaya untuk mendukung penurunan emisi karbon di 2060.
Kemudian, Direktur PT Arutmin Indonesia yang juga Wakil Ketua Umum PERHAPI Sudirman Widhy Hartono membeberkan potensi batu bara Indonesia. Sumber daya batu bara Indonesia masih 98,5 miliar ton. Sedangkan, cadangan batu bara Indonesia sebanyak 33,8 miliar ton. Kata Widhy, berdasarkan data itu, potensi batubara, Indonesia tercatat nomor tiga di dunia.
Hadir sebagai pembicara yakni Head of Communications PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Suparam Bayu Aji, Direktur PT Arutmin Indonesia yang juga Wakil Ketua Umum PERHAPI Sudirman Widhy Hartono, Direktur HSE Harita Nikel Tony H Gultom. Selain itu, hadir Ketua Dewan Pakar PERHAPI Prof. Irwandy Arif, serta perwakilan dari Ditjen Minerba Kementerian ESDM, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Bayu Aji dalam paparannya mengatakan, nikel adalah bagian solusi transisi energi, sehingga pengolahan nikel diharapkan dilakukan secara berkelanjutan.
“Pertambangan sangat dibutuhkan. Tetapi kami juga percaya bahwa tidak akan ada pertambangan kalau kita tidak memikirkan masa depan, tidak memikirkan keberlanjutannya," katanya.
“Pengolahan nikel diharapkan dilakukan secara berkelanjutan, mulai dari proses penambangan di tambang hingga ujungnya di baterai sampai (dibuat untuk) mobil listrik,” sambung Bayu.
Dalam pengolahan nikel secara berkelanjutan di Indonesia yang merupakan jenis Laterite, beberapa tantangan utama, diantaranya yakni pengelolaan air limpasan dan menjaga keanekaragaman hayati.
Terkait pengelolaan air limpasan, Dijelaskan Bayu Aji, PT Vale Indonesia melakukan pengendalian efluen dan sedimentasi terintegrasi. Saat ini PT Vale memiliki lebih dari 120 sediment pond dan juga memiliki fasilitas Lamella Gravity Settler Wastewater Treatment yang terintegrasi dengan fasilitas pengendalian sedimen secara berjenjang dengan total kapasitas lebih dari 15 juta meter kubik.
Terkait keanekaragaman hayati, ia menyebut pihaknya punya taman Kehati yang di dalamnya ada fasilitas pembibitan, arboretum, penangkaran rusa, dan taman konservasi kupu-kupu. "Itu adalah bagian dari konservasi. Selain itu, setelah pembibitan, kami juga menanam. Kami banyak sekali penanaman, sudah ada sekitar 16 juta pohon yang kami tanam,” ungkapnya.
Bayu Aji menuturkan, untuk menerapkan praktik pertambangan yang berkesinambungan dengan memperhatikan aspek sebelum dan setelah penambangan, PT Vale Indonesia sendiri membagi alokasi anggaran untuk tiga bagian, yakni sekitar 22 persen untuk konservasi pra penambangan, sekitar 53 persen untuk proses penambangan, dan sekitar 25 persen untuk rehabilitasi pascatambang.
Terkait tantangan pengelolaan energi, PT Vale Indonesia memiliki peta jalan menuju emisi Net Zero di 2050. Menargetkan 33 persen pengurangan emisi absolut di 2030, PT Vale melakukan upaya mereduksi emisi gas rumah kaca dengan jalur inovasi teknologi dan jalur keanekaragaman hayati.
Komitmen PT Vale terhadap pertambangan keberlanjutan juga terlihat di aspek sosial, yaitu mengutamakan keselamatan karyawan dan kontraktor. “Kami membangun program agar para leaders turun ke lapangan, supaya mereka melihat langsung kemungkinan adanya potensi-potensi risiko,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Health, Safety, and Environment PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel) Tonny Gultom juga menilai bahwa pemanfaatan energi terbarukan menjadi pertimbangan di industri tambang ke depan. Karena itu Harita Nickel akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dengan kapasitas sebesar 40 Megawatt Peak (MWp) di 2024 ini sebagai upaya untuk mendukung penurunan emisi karbon di 2060.
Kemudian, Direktur PT Arutmin Indonesia yang juga Wakil Ketua Umum PERHAPI Sudirman Widhy Hartono membeberkan potensi batu bara Indonesia. Sumber daya batu bara Indonesia masih 98,5 miliar ton. Sedangkan, cadangan batu bara Indonesia sebanyak 33,8 miliar ton. Kata Widhy, berdasarkan data itu, potensi batubara, Indonesia tercatat nomor tiga di dunia.
(TRI)
Berita Terkait

Sulsel
Kerja Sama Pemkab Lutim & PT Vale: Prioritaskan Pekerja-Kontraktor Lokal hingga Dongkrak PAD
Penandatangan MoU bersejarah itu dilakukan langsung oleh Bupati Lutim, Irwan Bachri Syam, bersama Plt Presiden Direktur & CEO PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto.
Selasa, 01 Jul 2025 23:11

News
PT Vale Raih Prestasi Ganda di AREA 2025 Bangkok Berkat Program Lingkungan & Komunitas
Dalam ajang AREA 2025 yang digelar di Bangkok, PT Vale Indonesia meraih dua penghargaan bergengsi sekaligus: kategori Green Leadership dan Social Empowerment.
Senin, 30 Jun 2025 18:45

News
Perambahan Hutan Lindung Tanamalia Ancam Ekosistem dan Sumber Air
Aksi pembalakan liar di hutan lindung Blok Tanamalia, tepatnya di kawasan PPKH (Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan) PT Vale Indonesia, semakin marak.
Rabu, 25 Jun 2025 17:26

News
Legislator Luwu Timur Sebut PT Vale Pionir Tambang Ramah Lingkungan
Anggota DPRD Luwu Timur (Lutim), Mahading, mengapresiasi sekaligus menaruh asa agar PT Vale Indonesia konsisten mengimplementasikan praktik tambang berkelanjutan.
Minggu, 22 Jun 2025 10:47

News
FGD TJSL Lutim Hasilkan 6 Rekomendasi, PT Vale Dukung Penuh Lewat Rencana Induk PPM
Focus Group Discussion (FGD) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) lingkup Kabupaten Luwu Timur (Lutim) sukses diselenggarakan di Hall Taman Antar Bangsa (TAB) PT Vale Indonesia.
Sabtu, 21 Jun 2025 16:51
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Bupati Uji Nurdin Serahkan RPJMD 2025-2029 DPRD Bantaeng
2

PKK Gowa Dapat Bantuan Motor Sampah dari CSR Alfa Group
3

Jelang Beautiful Malino, Bupati Husniah Mulai Berkantor di Tinggimoncong
4

Temu Kader Gerindra Sulsel, Dukungan Presiden Prabowo 2 Periode Menguat
5

Terungkap Fraksi PDIP, Gerindra & Demokrat Belum Sepakati Hak Angket DPRD Sulsel
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Bupati Uji Nurdin Serahkan RPJMD 2025-2029 DPRD Bantaeng
2

PKK Gowa Dapat Bantuan Motor Sampah dari CSR Alfa Group
3

Jelang Beautiful Malino, Bupati Husniah Mulai Berkantor di Tinggimoncong
4

Temu Kader Gerindra Sulsel, Dukungan Presiden Prabowo 2 Periode Menguat
5

Terungkap Fraksi PDIP, Gerindra & Demokrat Belum Sepakati Hak Angket DPRD Sulsel