Tersinggung Ditatap Sinis saat Minta Rokok, 4 Remaja Aniaya Korban di Manurung Lutim

fitra budin
Senin, 22 Apr 2024 16:24
Tersinggung Ditatap Sinis saat Minta Rokok, 4 Remaja Aniaya Korban di Manurung Lutim
Polres Luwu Timur mengungkap kronologi dugaan penganiayaan yang terjadi di Dusun Tomba, Desa Manurung, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Senin (22/04/2024). Foto: Fitra Budin
Comment
Share
LUWU TIMUR - Polres Luwu Timur mengungkap kronologi dugaan penganiayaan yang terjadi di Dusun Tomba, Desa Manurung, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Senin (22/04/2024). Kejadian ini menewaskan Alfin Bin Sabri berusia 19 tahun, dan melibatkan sejumlah tersangka.

Kapolres Luwu Timur, AKBP Zulkarnain menjelaskan insiden tersebut terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 20.30 WITA. Korban Alfin dan rekannya Felix (15 tahun) mengendarai motor hendak menemui seseorang di Dusun Tomba, namun tidak mengetahui alamatnya. Mereka kemudian bertemu dengan tersangka IK dan RF di pinggir jalan.

"RF dan IK kemudian emosi dan melakukan pemukulan terhadap Felix dan Alfin karena merasa ditatap sinis saat diberikan rokok," ungkap AKBP Zulkarnain.



Empat tersangka telah ditetapkan, yakni IK (23 tahun), RF (17 tahun), IP (21 tahun), dan AL (17 tahun), semuanya merupakan warga setempat. Motif dari IK dan RF adalah emosi karena merasa tidak dihormati oleh Felix. Mereka kemudian menganiaya kedua korban, Alfin dan Felix.

"Kronologis kejadian berlanjut saat Felix dan Alfin kembali ke tempat kejadian untuk mencari pelaku penganiayaan. Mereka konfrontasi dengan tersangka IP dan IK, yang kemudian berusaha menghindar namun terjadi keributan," tambah AKBP Zulkarnain.

Dalam kejadian tersebut, Alfin dan Felix juga panik dan berusaha melarikan diri dengan sepeda motor. Namun, setelah beberapa meter, mereka jatuh dan mengalami luka parah. Alfin kemudian meninggal dunia setelah dirawat di Puskesmas Solo, Kecamatan Angkona.



Para tersangka dijerat dengan pasal penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. Penyidik juga telah melakukan autopsi terhadap korban untuk mengungkap penyebab pasti kematiannya.

"Kami mengimbau kepada pihak keluarga agar menyerahkan masalah ini kepada kepolisian untuk penanganan serius dan profesional," tandas AKBP Zulkarnain.

Hingga saat ini, kepolisian terus melakukan pemantauan di Desa Manurung untuk mencegah terjadinya insiden serupa.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru