Tanamkan Cinta Lingkungan Sejak Dini, PT Vale Edukasi Siswa Buat Pupuk Kompos
Jum'at, 24 Mei 2024 11:37

PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa kembali menggelar Vale Goes to School ke SMPN 1 Pomalaa, Sabtu (18/5/2024). Foto/Dok PT Vale
MAKASSAR - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa kembali menggelar 'Vale Goes to School' ke SMPN 1 Pomalaa, Sabtu (18/5/2024). Mengangkat tema 'Membentuk Generasi Muda, Membangun Masa Depan', kegiatan ini berfokus pada sosialisasi pengolahan sampah dan pembuatan pupuk kompos kepada para siswa.
Vale Goes to School merupakan rangkaian World Environment Day 2024 yang diperingati setiap 5 Juni 2024. Selain sosialisasi kompos, PT Vale IGP Pomalaa menyelenggarakan Lomba Daur Ulang Sampah yang diikuti oleh para siswa. Agenda ini bertujuan untuk memotivasi para siswa dalam berkreasi membuat sampah anorganik, menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual, sekaligus menanamkan cinta lingkungan sejak dini.
Edukasi terkait pengelolaan sampah sejak dini sebelumnya telah dilaksanakan di SDN 1 Pesouha dan SDN 1 Huko-huko, Kolaka. Komitmen PT Vale terhadap 3P yaitu Planet, People, dan Profit, diimplementasikan dengan turut serta mendukung program pemerintah dan masyarakat dalam program kepedulian lingkungan.
Project Director PT Vale IGP Pomalaa, Mohammad Rifai, mengatakan salah satu tugas besar PT Vale di Bumi Mekongga adalah menjaga dan melestarikan lingkungan. Hal ini sejalan dengan salah satu nilai yang dianut PT Vale, yaitu Respect Our Planet and Communities, dan tentunya juga sebagai wujud komitmen PT Vale dalam menjalankan good mining practices dan sustainable mining.
“Bumi yang kita huni saat ini sedang tidak baik-baik saja. Apakah nantinya bumi akan tandus dan gersang, itu adalah pilihan buat kita. Tugas kitalah untuk melihat apa yang bisa sama-sama kita perbaiki,” ujar Rifai.
Kata dia, salah satu upaya PT Vale dalam menjaga lingkungan yaitu dengan menyosialisasikan pembuatan kompos. Pupuk kompos merupakan pupuk yang paling aman untuk lingkungan karena terbuat dari bahan-bahan organik. Sampah organik yang dikelola dengan baik akan memberikan manfaat dan bisa bernilai ekonomis.
“Sampah organik mempunyai manfaat lebih. Selain mudah terurai, proses pengolahannya (untuk menjadi kompos) pun mudah. Untuk menghasilkan sesuatu yang besar, kita harus mulai dari hal yang kecil. Upaya perbaikan lingkungan kita mulai dari mengumpulkan sampah organik. Kalau dibiarkan, sampah akan menjadi busuk. Tetapi kalau kita olah menjadi kompos, maka akan bernilai ekonomis,” jelasnya.
Dia menjelaskan, kompos merupakan pupuk organik yang terbuat dari bahan-bahan organik, seperti daun dan kotoran hewan, yang dibutuhkan tanaman. Kompos bermanfaat menjaga kesuburan tanah, meningkatkan pertumbuhan tanaman, melindungi tanaman dari penyakit, menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, dan bernilai ekonomis.
“Tidak ada salahnya kita belajar membuat kompos, karena selain mengolah sampah, kita pun bisa menghasilkan uang dari hasil penjualan pupuk kompos,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, dia mengajak siswa untuk berdiskusi hingga praktik pembuatan kompos. Dia berharap, para siswa dapat menjaga lingkungan melalui pengolahan sampah. “Saat ini ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam membuat kompos. Namun yang paling penting sebenarnya bukan bagaimana cara kita membuat kompos, tetapi bagaimana cara kita mengolah sampah,” katanya.
Kepala SMPN 1 Pomalaa, Nurmadi mengapresiasi PT Vale IGP Pomalaa yang memberikan edukasi pembuatan pupuk kompos kepada para siswa. Melalui kegiatan ini, dia berharap para siswa dapat lebih memahami cara pembuatan pupuk kompos berbahan organik dan mengaplikasikan di lingkungan sekolah maupun keluarganya.
“Kami harapkan agar para siswa bisa mentransfer ilmu yang didapatkan ke teman-teman dan keluarga kalian. Bukan berarti karena kegiatan ini selesai, berhenti juga menerapkan ilmu yang didapatkan. Kami juga mengucapkan terima kasih ke PT Vale atas program yang sangat bermanfaat ini. Semoga ke depan, program-program yang lain bisa kembali dilaksanakan di sekolah kami,” katanya.
Salah seorang siswa SMPN 1 Pomalaa, Nur Ramadhani mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut. Kata dia, kehadiran PT Vale IGP Pomalaa untuk berdiskusi hingga praktik membuat kompos, menambah wawasannya akan pentingnya menjaga lingkungan.
“Kadang di sekitar rumah saya banyak sampah daun dan sisa makanan, sehingga saya pengin membuat kompos tapi belum tahu caranya. Pulang sekolah nanti, saya akan mulai praktikan ilmu yang disampaikan kakak-kakak dari PT Vale,” janjinya.
Vale Goes to School merupakan rangkaian World Environment Day 2024 yang diperingati setiap 5 Juni 2024. Selain sosialisasi kompos, PT Vale IGP Pomalaa menyelenggarakan Lomba Daur Ulang Sampah yang diikuti oleh para siswa. Agenda ini bertujuan untuk memotivasi para siswa dalam berkreasi membuat sampah anorganik, menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual, sekaligus menanamkan cinta lingkungan sejak dini.
Edukasi terkait pengelolaan sampah sejak dini sebelumnya telah dilaksanakan di SDN 1 Pesouha dan SDN 1 Huko-huko, Kolaka. Komitmen PT Vale terhadap 3P yaitu Planet, People, dan Profit, diimplementasikan dengan turut serta mendukung program pemerintah dan masyarakat dalam program kepedulian lingkungan.
Project Director PT Vale IGP Pomalaa, Mohammad Rifai, mengatakan salah satu tugas besar PT Vale di Bumi Mekongga adalah menjaga dan melestarikan lingkungan. Hal ini sejalan dengan salah satu nilai yang dianut PT Vale, yaitu Respect Our Planet and Communities, dan tentunya juga sebagai wujud komitmen PT Vale dalam menjalankan good mining practices dan sustainable mining.
“Bumi yang kita huni saat ini sedang tidak baik-baik saja. Apakah nantinya bumi akan tandus dan gersang, itu adalah pilihan buat kita. Tugas kitalah untuk melihat apa yang bisa sama-sama kita perbaiki,” ujar Rifai.
Kata dia, salah satu upaya PT Vale dalam menjaga lingkungan yaitu dengan menyosialisasikan pembuatan kompos. Pupuk kompos merupakan pupuk yang paling aman untuk lingkungan karena terbuat dari bahan-bahan organik. Sampah organik yang dikelola dengan baik akan memberikan manfaat dan bisa bernilai ekonomis.
“Sampah organik mempunyai manfaat lebih. Selain mudah terurai, proses pengolahannya (untuk menjadi kompos) pun mudah. Untuk menghasilkan sesuatu yang besar, kita harus mulai dari hal yang kecil. Upaya perbaikan lingkungan kita mulai dari mengumpulkan sampah organik. Kalau dibiarkan, sampah akan menjadi busuk. Tetapi kalau kita olah menjadi kompos, maka akan bernilai ekonomis,” jelasnya.
Dia menjelaskan, kompos merupakan pupuk organik yang terbuat dari bahan-bahan organik, seperti daun dan kotoran hewan, yang dibutuhkan tanaman. Kompos bermanfaat menjaga kesuburan tanah, meningkatkan pertumbuhan tanaman, melindungi tanaman dari penyakit, menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, dan bernilai ekonomis.
“Tidak ada salahnya kita belajar membuat kompos, karena selain mengolah sampah, kita pun bisa menghasilkan uang dari hasil penjualan pupuk kompos,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, dia mengajak siswa untuk berdiskusi hingga praktik pembuatan kompos. Dia berharap, para siswa dapat menjaga lingkungan melalui pengolahan sampah. “Saat ini ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam membuat kompos. Namun yang paling penting sebenarnya bukan bagaimana cara kita membuat kompos, tetapi bagaimana cara kita mengolah sampah,” katanya.
Kepala SMPN 1 Pomalaa, Nurmadi mengapresiasi PT Vale IGP Pomalaa yang memberikan edukasi pembuatan pupuk kompos kepada para siswa. Melalui kegiatan ini, dia berharap para siswa dapat lebih memahami cara pembuatan pupuk kompos berbahan organik dan mengaplikasikan di lingkungan sekolah maupun keluarganya.
“Kami harapkan agar para siswa bisa mentransfer ilmu yang didapatkan ke teman-teman dan keluarga kalian. Bukan berarti karena kegiatan ini selesai, berhenti juga menerapkan ilmu yang didapatkan. Kami juga mengucapkan terima kasih ke PT Vale atas program yang sangat bermanfaat ini. Semoga ke depan, program-program yang lain bisa kembali dilaksanakan di sekolah kami,” katanya.
Salah seorang siswa SMPN 1 Pomalaa, Nur Ramadhani mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut. Kata dia, kehadiran PT Vale IGP Pomalaa untuk berdiskusi hingga praktik membuat kompos, menambah wawasannya akan pentingnya menjaga lingkungan.
“Kadang di sekitar rumah saya banyak sampah daun dan sisa makanan, sehingga saya pengin membuat kompos tapi belum tahu caranya. Pulang sekolah nanti, saya akan mulai praktikan ilmu yang disampaikan kakak-kakak dari PT Vale,” janjinya.
(TRI)
Berita Terkait

Sulsel
Pemkab Lutim dan PT Vale Teken MoU, Sepakat Prioritaskan Kontraktor Lokal
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur dan PT Vale Indonesia Tbk akhirnya sepakat menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) strategis, yang mencakup sembilan poin penting demi membangun kerja sama yang saling menguntungkan
Rabu, 02 Jul 2025 11:33

Sulsel
Kerja Sama Pemkab Lutim & PT Vale: Prioritaskan Pekerja-Kontraktor Lokal hingga Dongkrak PAD
Penandatangan MoU bersejarah itu dilakukan langsung oleh Bupati Lutim, Irwan Bachri Syam, bersama Plt Presiden Direktur & CEO PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto.
Selasa, 01 Jul 2025 23:11

News
PT Vale Raih Prestasi Ganda di AREA 2025 Bangkok Berkat Program Lingkungan & Komunitas
Dalam ajang AREA 2025 yang digelar di Bangkok, PT Vale Indonesia meraih dua penghargaan bergengsi sekaligus: kategori Green Leadership dan Social Empowerment.
Senin, 30 Jun 2025 18:45

News
Wali Kota Makassar Beri Penghargaan Lingkungan untuk PLN UID Sulselrabar
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, PT PLN (Persero) UID Sulselrabar menerima penghargaan dari Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.
Minggu, 29 Jun 2025 19:52

Makassar City
Komitmen Jaga Lingkungan, MaRI Raih Penghargaan dari Pemkot Makassar
Pemkot Makassar menganugerahkan penghargaan kepada Mal Ratu Indah (MaRI) atas Ketaatan Terhadap Kewajiban Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Makassar Tahun 2025.
Minggu, 29 Jun 2025 15:23
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Rembuk Tani Wajo: Solusi Kolaboratif untuk Peningkatan Panen
2

UKI Paulus Buka Prodi Kecerdasan Buatan Pertama se-Indonesia Timur
3

Beautiful Malino Ditarget Masuk KEN Kementerian Pariwisata
4

Pemerintah Bantaeng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
5

Kabar Bahagia, Ribuan Meter Jalan di Tombolopao Bakal Diaspal
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Rembuk Tani Wajo: Solusi Kolaboratif untuk Peningkatan Panen
2

UKI Paulus Buka Prodi Kecerdasan Buatan Pertama se-Indonesia Timur
3

Beautiful Malino Ditarget Masuk KEN Kementerian Pariwisata
4

Pemerintah Bantaeng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
5

Kabar Bahagia, Ribuan Meter Jalan di Tombolopao Bakal Diaspal