Pemerintah Blokir 6.000 Rekening Terkait Judi Online

Kamis, 27 Jun 2024 08:29
Pemerintah Blokir 6.000 Rekening Terkait Judi Online
Sekitar 6.000 rekening yang terisi uang pada praktek transaksi judi online di Indonesia telah diblokir pemerintah, bahkan uangnya akan diambil oleh negara. Foto: Istimewa
Comment
Share
JAKARTA - Sekitar 6.000 rekening yang terisi uang pada praktek transaksi judi online di Indonesia telah diblokir pemerintah, bahkan uangnya akan diambil oleh negara.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Menko PMK ) Muhadjir Effendy. Ia mengungkapkan sebanyak 6.000 nomor rekening telah diblokir terkait transaksi judi online. Uang dalam rekening tersebut jika pemiliknya tidak melapor, maka akan diambil oleh negara.

“Sekarang ada 6.000 ya, 6.000 rekening yang sudah diblok, dan itu ada uangnya. Nanti akan kita umumkan, kalau nanti enggak ada yang ngaku diambil oleh negara,” ujar Muhadjir dikutip dalam keterangannya, Rabu (26/6/2024).

Muhadjir pun menegaskan, siapapun yang memfasilitasi khususnya meminjamkan nomor rekening untuk aktivitas judi online bisa dipenjara.

Dia mengingatkan, kepada masyarakat di daerah, terutama di desa-desa untuk tidak meminjamkan nomor rekening dengan imbalan apapun. Bisa jadi, dapat digunakan untuk kegiatan judi online.

“Untuk masyarakat ya, terutama ibu-ibu dan bapak-bapak di desa-desa kalau ada orang pinjam nama atau pinjam nomor rekening dengan imbalan jangan dilayani harus ditolak. Itu nama dan dan rekening Itu akan digunakan untuk judi online oleh yang bersangkutan atau mungkin dijual kepada pihak lain,” tegas Muhadjir.

Muhadjir juga mengingatkan bahwa orang yang memfasilitasi judi online bisa terancam penjara selama 6 tahun menurut Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Pasal 45 Ayat 2. Bahkan, bisa didenda sebanyak Rp1 miliar.

“Dan ingat bahwa orang yang memfasilitasi judi online itu penjara. Jadi ancamannya 6 tahun menurut undang-undang ITE pasal 45 ayat 2, atau denda Rp1 miliar, termasuk tadi itu kalau memberikan kesempatan nama dan rekeningnya dipakai, maka itu termasuk juga pelaku dari perjudian itu sendiri,” pungkasnya.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru