Four Points by Sheraton Makassar Kembali Selenggarakan Road to Give 2024

Luqman Zainuddin
Selasa, 20 Agu 2024 19:40
Four Points by Sheraton Makassar Kembali Selenggarakan Road to Give 2024
Suasana press conference Road to Give 2024 Hotel Four Points by Sheraton Makassar. Foto: SINDO Makassar/Luqman Zainuddin
Comment
Share
MAKASSAR - Four Point by Sheraton Makassar kembali menyelenggarakan event lari Road to Give 2024. Ini merupakan ajang charity run, yaitu berlari untuk beramal yang sudah dilaksanakan selama 10 tahun.

Road to Give Four Points by Sheraton Makassar rencananya akan berlangsung pada 20 Oktober 2024 dengan jarak 10 kilometer.

General Manager Four Points by Sheraton Makassar Dino Lenandri mengatakan, tahun ini Road to Give ditarget 1.500 peserta. Jumlah ini naik dari tahun lalu yang diikuti 1.300 orang.

"Acara ini diharap lebih meriah lagi tahun ini. Tahun ini juga, kami bekerja sama dengan Sekolah Kolong di Maros. Harapannya bisa membantu dan berpartisipasi kepada mereka yang lebih dekat dengan kami di sini," jelas Dino saat konferensi pers, Selasa (20/8/2024).

Race Director Dedi Montolalu menjelaskan, event Road to Give merupakan kegiatan berlari sambil berdonasi. Hingga saat ini, animo masyarakat di Makassar cukup besar.



"Tahun lalu kami membantu air bersih di NTT. Tahun ini kami memfasilitasi dan membantu rekan kami di Maros," ujar Dedi.

Road to Give akan menempuh jarak 10 kilometer. Start dari parkiran Four Points by Sheraton, keluar ke Jalan AP Pettarani, menuju Jalan Urip Sumoharho sampai di Veteran Utara, lalu ke Jalan Andi Djemma. Finish kembali di Four Point by Sheraton.

Dedi menjelaskan, donasi yang akan disalurkan nantinya dikumpulkan dari biaya pendaftaran dari hasil registrasi semua pelari. Sebesar Rp225 ribu akan didonasikan.

"Peserta akan sudah mendapatkan finisher medal, refreshment, goodie bag, jersi. Bantuan yang akan diberikan kepada sekolah dari donasi ini seperti meja, bangku, buku. Kami usahakan siswanya juga mendapat bantuan sepatu," ujar Dedi.

Sementara itu, Sultan selaku Pengelola Sekolah Kolong dan juga Sulawesi Community Foundation (SCF) menyebut jika sekolah yang dikelolahnya itu memberikan kesempatan bagi anak yang tidak bersekolah.



"Mereka adalah anak-anak penyadap getah pinus. Akhirnya diinisiasi sekolah di mana saja, kebun, sawah, dan akhirnya memutuskan di bawah rumah," jelas Sultan.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru