Misi Ganda Garuda Muda Lawan Uzbekistan di Piala Asia U-23

Agus Nyomba
Senin, 29 Apr 2024 12:52
Misi Ganda Garuda Muda Lawan Uzbekistan di Piala Asia U-23
Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong bersalaman dengan Pelatih Timnas Uzbekistan U-23 Timur Kapadze saat bertemu dalam sesi wawancara jelang pertandingan semifinal Piala Asia U-23. Foto: AFC
Comment
Share
DOHA - Timnas Indonesia U-23 akan berhadapan dengan Timnas Uzbekistan U-23. Pertandingan ini sangat penting untuk kedua negara bukan hanya mencapai final Piala Asia U-23, tapi juga mengamankan tiket bergengsi Olimpiade Paris tahun ini.

Bagi Timnas Indonesia U-23 yang merupakan debutan turnamen, pertemuan di Stadion Abdullah Bin Khalifa memberi mereka peluang untuk menjadi tim ketujuh berbeda yang mencapai final dalam sejarah, sekaligus mengakhiri absennya 68 tahun di Olimpiade.



Sementara itu, Uzbekistan yang juga merupakan juara Piala Asia U-23 tahun 2018 dapat mengambil langkah lain untuk menjadi pemenang dua kali pertama kompetisi ini, dan juga memastikan kualifikasi perdananya ke Olimpiade.

Menghadapi Uzbekistan U-23, tim Garuda Muda lebih diuntungkan karena masa recovery. Sehingga diharapkan bisa lebih maksimal di pertandingan nanti. Meski melawan Uzbekistan yang notabene punya pengalaman di kompetisi ini.

Meski demikian, untuk menaklukkan Timnas Uzbekistan U-23 bukanlah pekerjaan mudah. Sejauh ini, mereka belum kebobolan dan mencetak 12 gol dari empat pertandingan yang dilewati. Sehingga pelatih Timnas Indonesai U-23 Shin Tae-young hadir secara langsung untuk menyaksikan skema permainan calon lawannya tersebut saat menghadapi Arab Saudi di Perempat Final.

Pelatih Kepala Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong mengungkapkan kekagumannya terhadap kualitas Uzbekistan, setelah menyaksikan langsung bagaimana tim asuhan Timur Kapadze bermain tetapi tetap yakin bahwa tim Indonesia akan melewati ujian berat lainnya.

“Saya pergi ke stadion untuk pertandingan Uzbekistan-Arab Saudi dan melihat sendiri bahwa Uzbekistan adalah tim yang sangat bagus, stabil, terorganisir, dan disiplin,” kata Shin.

Setelah menonton mereka, dirinya melihat mengapa mereka bisa mencetak 12 gol dan tidak kebobolan. "Hal utama adalah transisi cepat mereka baik menyerang maupun bertahan, menjadikan mereka salah satu tim terkuat di kompetisi," katanya.



Sehingga dirinya mengaku bahwa pertandingan di Semifinal melawan Uzbekistan bukan pekerjaan yang mudah.“Tidak akan mudah di semifinal tapi kami dalam kondisi bagus, jadi mudah-mudahan kami bisa mendapatkan hasil bagus,” jelasnya.

Meski mendapat tambahan waktu satu hari untuk pemulihan setelah kemenangan di perempat final melawan Republik Korea, Shin menilai hal tersebut tidak memberikan keuntungan yang signifikan dari segi kebugaran dan pemulihan karena laga Indonesia akan berlanjut ke babak adu penalti secara maraton.

Bahkan, mantan pelatih kepala Piala Dunia FIFA 2018 Republik Korea ini menilai kekuatan mental bisa memberikan dampak yang lebih signifikan.

“Sebelum kami memulai melawan Korea, saya pikir jika kami berhasil mencapai tahap berikutnya, kami akan mendapat keuntungan karena kami memiliki satu hari istirahat tambahan. Namun, karena kami telah bekerja keras dalam pertandingan itu, kami tidak dapat mengatakan bahwa tambahan satu hari akan membuat perbedaan besar dan kami juga tidak dapat mengabaikan tingkat kebugaran Uzbekistan. Namun pada tahap kompetisi ini, sisi mental juga berperan besar,” tandasnya.

(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru