KPU Sulsel Target 80 Persen Partisipasi Pemilih di Pilgub 2024

Tim Sindomakassar
Senin, 29 Jul 2024 08:55
KPU Sulsel Target 80 Persen Partisipasi Pemilih di Pilgub 2024
Komisioner KPU Sulsel, Hasruddin Husain. Foto: Dok KPU Sulsel
Comment
Share
MAKASSAR - KPU Sulsel menargetkan partisipasi pemilih mencapai 80 persen pada Pilgub 2024.

"Tingkat partisipasi masyarakat untuk Pilkada 2024, yaitu di angka 80 persen secara umum. Sama dengan Pemilu lalu," kata Ketua KPU Sulsel, Hasbullah pada Ahad (28/07/2024).

Untuk mencapai itu, KPU Sulsel butuh dukungan semua pihak. Serta intens melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Keterlibatan semua pihak termasuk insan pers tentu jadi bagian penting. Karena untuk menyampaikan ke masyarakat secara luas berkaitan dengan tahapan dan partisipasi pemilih," jelasnya.

Alumni Fisipol Unhas itu mengungkapkan, pengalaman pada penyelenggaraan Pilpres dan Pileg pada 14 Februari lalu memberikan bekal untuk mempersiapkan perhelatan Pilgub lebih baik.

Maka untuk mencapai target partisipasi pemilih, kata dia, KPU Sulsel telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran demokrasi di kalangan masyarakat.

Sosialisasi terus digencarkan agar pelaksanaan pemilihan dapat lebih baik dari sebelumnya. Ia menekankan pentingnya sinergi dan tanggung jawab bersama untuk menyukseskan Pilkada di Provinsi Sulsel.

"Harapan kita dengan tingginya partisipasi aktif masyarakat dalam pemilihan potensi subtantif demokrasi kita lebih bisa terpenuhi. Makanya kita berharap KPU tidak tidak cukup dengan instrumennya sendiri, personil dan anggaran untuk sosialisasi secara massif, makanya kita harapkan partisipasi aktif masyarakat," ucapnya.

Sementara Anggota KPU Sulsel, Hasruddin Husain menambahkan, meski partisipasi Pemilu kerap lebih besar dari Pilkada, namun pihaknya mengoptimalkan target tersebut dapat tercapai.

Ia mengatakan, pihaknya membuat klasifikasi untuk segmen pemilih dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Seperti persegmen kategori wilayah, ada wilayah adat, wilayah konflik, wilayah tingkat partisipasi rendah, itu yang disasar.

"Dan ada segmentasi pemilih pemula, ada kelompok marijinal, ada kelompok perempuan, ada kategori yang kita buat itu kita sasar. Jadi masyarakat ikut terlibat mensupport mereproduksi pemilih edukatif," imbuhnya.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru