Penyidik Gakkum KLHK Sulawesi Limpahkan Kasus Kayu Ilegal ke Kejari Bantaeng
Sabtu, 17 Agu 2024 07:17

Penyidik Gakkum KLHK Sulawesi telah melimpahkan berkas perkara kayu ilegal kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantaeng untuk proses persidangan lebih lanjut. Foto/Istimewa
BANTAENG - Penyidik Gakkum KLHK Sulawesi telah melimpahkan berkas perkara kayu ilegal kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantaeng untuk proses hukum lebih lanjut. Kasus ini melibatkan tersangka HM (59) yang diduga terlibat dalam peredaran kayu ilegal di Jalan Poros Bantaeng Panaikang, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Proses pelimpahan dilakukan setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan menyatakan berkas perkara lengkap pada 5 Agustus 2024. Barang bukti yang diserahkan termasuk satu unit truk dengan nomor polisi DD 8764 KU, yang memuat kayu gergajian sebanyak 175 batang dengan volume 20,1527 m³, serta dokumen palsu Surat Keterangan Sah Hasil Hutan Kayu Olahan (SKSHH-KO). Kini, tanggung jawab atas kasus ini berada di tangan Kejaksaan.
Kepala Balai Gakkum KLHK Wilayah Sulawesi, Aswin Bangun, mengungkapkan bahwa HM bertindak sebagai pemodal untuk kayu olahan yang terlibat dalam kasus ini. "HM mengeluarkan dana sebesar Rp 50,6 juta untuk pembelian kayu antara Maret hingga April 2024. Kami juga menemukan bahwa pelaku menggunakan dokumen palsu untuk mengelabui petugas dan masyarakat," jelas Aswin.
Kasus ini berawal dari operasi gabungan Balai Gakkum KLHK Sulawesi dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sulawesi Selatan pada 23 April 2024. Tim operasi menemukan truk yang dikendarai RA dengan kayu dan dokumen palsu. Setelah pemeriksaan, truk beserta muatan dan sopirnya diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.
HM ditetapkan sebagai tersangka pada 20 Juni 2024 dan saat ini ditahan di Rumah Tahanan Negara (TAHTI) Polda Sulawesi Selatan. Tersangka dijerat dengan Pasal 83 Ayat (1) huruf “b” Jo Pasal 12 huruf “e” Jo Pasal 88 ayat (1) huruf “b” Jo Pasal 14 huruf “b” Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, yang telah diubah oleh Pasal 37 Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2023, dengan ancaman pidana penjara maksimum 5 tahun dan denda hingga Rp 2,5 miliar.
Aswin Bangun mengapresiasi semua pihak yang terlibat, termasuk Jaksa Penuntut Umum dan DLHK Provinsi Sulawesi Selatan, atas kerja sama dalam penegakan hukum ini.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan pencegahan terhadap peredaran kayu ilegal dan akan mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan yang terlibat," tegas Aswin.
Kepala DLHK Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Hasbi, juga menyatakan apresiasi dan berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan terhadap peredaran kayu guna memastikan kelestarian hutan dan lingkungan hidup.
Proses pelimpahan dilakukan setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan menyatakan berkas perkara lengkap pada 5 Agustus 2024. Barang bukti yang diserahkan termasuk satu unit truk dengan nomor polisi DD 8764 KU, yang memuat kayu gergajian sebanyak 175 batang dengan volume 20,1527 m³, serta dokumen palsu Surat Keterangan Sah Hasil Hutan Kayu Olahan (SKSHH-KO). Kini, tanggung jawab atas kasus ini berada di tangan Kejaksaan.
Kepala Balai Gakkum KLHK Wilayah Sulawesi, Aswin Bangun, mengungkapkan bahwa HM bertindak sebagai pemodal untuk kayu olahan yang terlibat dalam kasus ini. "HM mengeluarkan dana sebesar Rp 50,6 juta untuk pembelian kayu antara Maret hingga April 2024. Kami juga menemukan bahwa pelaku menggunakan dokumen palsu untuk mengelabui petugas dan masyarakat," jelas Aswin.
Kasus ini berawal dari operasi gabungan Balai Gakkum KLHK Sulawesi dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sulawesi Selatan pada 23 April 2024. Tim operasi menemukan truk yang dikendarai RA dengan kayu dan dokumen palsu. Setelah pemeriksaan, truk beserta muatan dan sopirnya diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.
HM ditetapkan sebagai tersangka pada 20 Juni 2024 dan saat ini ditahan di Rumah Tahanan Negara (TAHTI) Polda Sulawesi Selatan. Tersangka dijerat dengan Pasal 83 Ayat (1) huruf “b” Jo Pasal 12 huruf “e” Jo Pasal 88 ayat (1) huruf “b” Jo Pasal 14 huruf “b” Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, yang telah diubah oleh Pasal 37 Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2023, dengan ancaman pidana penjara maksimum 5 tahun dan denda hingga Rp 2,5 miliar.
Aswin Bangun mengapresiasi semua pihak yang terlibat, termasuk Jaksa Penuntut Umum dan DLHK Provinsi Sulawesi Selatan, atas kerja sama dalam penegakan hukum ini.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan pencegahan terhadap peredaran kayu ilegal dan akan mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan yang terlibat," tegas Aswin.
Kepala DLHK Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Hasbi, juga menyatakan apresiasi dan berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan terhadap peredaran kayu guna memastikan kelestarian hutan dan lingkungan hidup.
(TRI)
Berita Terkait

Sulsel
Bupati Uji Nurdin Serahkan Tanah Hibah untuk Pembangunan Kantor Kejaksaan Bantaeng
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin memberikan apresiasi kepada Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantaeng, Satria Abdi dan jajarannya atas kerja sama yang telah dibangun bersama Pemkab Bantaeng.
Selasa, 30 Sep 2025 18:45

Sulsel
Kejari Bantaeng Musnahkan Barang Bukti dari 22 Perkara Tindak Pidana
Kejaksaan Negeri Bantaeng kembali melaksanakan Pemusnahan Barang Bukti Tindak Pidana yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. Kegiatan tersebut berlangsung di Halaman Kantor Kejaksaan Negeri Bantaeng, Kamis 14 Agustus 2025.
Jum'at, 15 Agu 2025 05:59

Sulsel
Dalami Korupsi Eks Camat, Kejari-Inspektorat Bantaeng Periksa 74 Perangkat Desa
Sebanyak 74 perangkat Desa Pattallassang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng menjalani pemeriksaan di Kantor Desa Pattallassang terkait dugaan korupsi mantan camat Tompobulu.
Rabu, 13 Agu 2025 15:31

Sulsel
Tiga Pembalak Liar di Lutim Ditangkap, Gakkum Kehutanan Ingatkan Pelaku Lain yang Beraktivitas
Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan Sulawesi terus melakukan langkah pencegahan hingga penindakan terhadap pelanggaran hukum kehutanan di Sulawesi Selatan.
Selasa, 05 Agu 2025 16:36

Sulsel
Bupati Uji Nurdin Terima Kunker Kejati Sulsel Agus Salim di Bantaeng
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin menerima kunjungan kerja (kunjer) Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel, Agus Salim pada Selasa - Rabu, 22- 23 April 2025.
Kamis, 24 Apr 2025 09:55
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

MPK & MKP OSIS Makassar Resmi Dilantik, Ruang Kolaborasi Pelajar untuk Berkarya
2

Golkar Sulsel Ringankan Beban Masyarakar, Ada Pasar Murah dan Pemeriksaan Gratis
3

Jaga Asa Juara, Santri Sulsel Melaju ke Final dalam 6 Nomor MQKN 2025
4

Kegelisahan Perguruan Tinggi Swasta, Calon Maba Menurun Tajam
5

Pertamina Salurkan 240 Ribu Liter Air Bersih untuk Warga Terdampak Kekeringan di Maros
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

MPK & MKP OSIS Makassar Resmi Dilantik, Ruang Kolaborasi Pelajar untuk Berkarya
2

Golkar Sulsel Ringankan Beban Masyarakar, Ada Pasar Murah dan Pemeriksaan Gratis
3

Jaga Asa Juara, Santri Sulsel Melaju ke Final dalam 6 Nomor MQKN 2025
4

Kegelisahan Perguruan Tinggi Swasta, Calon Maba Menurun Tajam
5

Pertamina Salurkan 240 Ribu Liter Air Bersih untuk Warga Terdampak Kekeringan di Maros