21.139 Jiwa di Kabupaten Maros Terdampak Krisis air

Najmi S Limonu
Selasa, 01 Okt 2024 13:15
21.139 Jiwa di Kabupaten Maros Terdampak Krisis air
Warga mengantre mendapatkan air bersih. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
Comment
Share
MAROS - Sebanyak 21.139 jiwa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) terdampak krisis air bersih.

Sekretaris BPBD Maros, Nasrul mengatakan, kekeringan saat ini sudah melanda empat kecamatan di daerah pesisir.

"Wilayah kekeringan yakni Bontoa, Lau, Maros Baru dan Marusu dengan total 21.139 jiwa yang terdampak," katanya, Selasa (1/10/2024).

Dia mengatakan, saat ini pihaknya telah menyalurkan 120 tangki air bersih. Rinciannya, Kecamatan Bontoa 88 tangki, Kecamatan Lau 8 tangki dan Kecamatan Maros baru 24 tangki.

"Total yang tersalur sudah 600.000 liter, tiap harinya kami salurkan 30.000 liter menggunakan truk tangki kapasitas 5.000 liter," sebutnya.

Penyaluran akan dilakukan di satu titik yang dekat dengan pemukiman warga. Kemudian warga bisa membawa wadah masing-masing untuk menampung air dari tangki.

Nasrul mengakui ada beberapa kendala yang dihadapi selama proses penyaluran air bersih ini.

Salah satunya jarak dari titik pengambilan air ke lokasi cukup jauh, sehingga pemakaian BBM tinggi.

Selanjutnya, antrean BBM panjang mengakibatkan penyaluran terkadang dilakukan hingga malam hari.

“Banyak juga mobil tangki yang menjual air yang mngambil air di sumber air tersebut, sehingga kami juga harus antre,” sebutnya.

Tak sampai di situ, anggaran untuk penyaluran pun sangat terbatas. Bahkan saat ini, pihaknya tak lagi menyalurkan air karena anggaran sudah habis.

"Kami hanya punya Rp30 juta dari anggaran tahunan BPBD, padahal kemarau masih terdampak sampai sekarang," ujarnya.

Makanya, pihaknya juga bantuan kepada organisasi atau perusahaan untuk membantu penyaluran air bersih ini.

"Ada dari PMI Maros, PT Pertamina Patra Niaga, Baznas Maros, Kurir Langit, Laskar Merah Putih dan lain-lain," tutupnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru