Petani & Nelayan Ramai-ramai Berikan Dukungan untuk Syamsari-Haji Nojeng

Tim Sindomakassar
Minggu, 06 Okt 2024 14:57
Petani & Nelayan Ramai-ramai Berikan Dukungan untuk Syamsari-Haji Nojeng
Pasangan Syamsari Kitta-Natsir Ibrahim atau Haji Nojeng mendapatkan dukungan masif dari nelayan dan petani menjelang Pemilihan Kepala Daerah di Takalar. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Dukungan kepada pasangan Syamsari Kitta-Natsir Ibrahim atau Haji Nojeng terus mengalir dari berbagai kalangan masyarakat menjelang Pemilihan Kepala Daerah di Takalar.

Dalam beberapa hari terakhir ini, Syamsari-Nojeng panen dukungan dari kalangan petani dan nelayan di daerah itu. Hal itu dibuktikan dengan kampanye dialogis yang selalu disesaki kehadiran warga di setiap kecamatan.

Syamsari dan Haji Nojeng dinilai pro terhadap kehidupan para petani dan nelayan di Takalar. Hal itu dibuktikan dengan realisasi dan keberhasilan program unggulan Syamsari baik saat menjabat pada periode 2017-2022 hingga saat ini.

Aktivis Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Takalar, Awing mengatakan keseriusan Syamsari Kitta di sektor pertanian dan perikanan telah ditunjukkan sejak periode pertama.

"Program pro petani telah diwujudkan melalui berbagai program seperti satu sapi untuk satu kepala keluarga petani, bantuan alat-alat dan mesin pertanian, dan pembagian 1.000 perahu nelayan," ujar Awing, Minggu (6/10/2024).

Awing mengaku masih mengingat Syamsari membagi-bagikan mesin perahu kepada nelayan kecil di Takalar. Selain itu, bantuan kepada petani juga rutin diberikan saat melakukan kunjungan ke desa-desa.

"Kinerja Syamsari Kitta saat menjabat bupati jauh lebih bagus dibanding pemerintahan sebelumnya apalagi yang sekarang ini," imbuh Awing.

Ketua tim pemenangan Syamsari-Haji Nojeng, Idris Leo mengatakan beberapa pihak berupaya memberikan informasi yang tidak benar mengenai program-program unggulan Syamsari saat menjadi bupati. Dia mencontohkan mengenai program pengadaan sapi yang dinilai telah terealisasi dengan baik.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Takalar periode 2014-2019 itu mengatakan, anggaran pengadaan sapi mencapai puluhan miliar rupiah.

"DPRD dan eksekutif saat itu telah menyepakati dan menyetujui penganggaran di APBD. Bila terealisasi 3.000 ekor dengan asumsi Rp12 juta per ekor, maka total anggarannya mencapai Rp 36 miliar," kata Idris Leo.

Dia mengatakan, jumlah sapi sebanyak itu sejatinya sudah terbagi rata kepada kepala keluarga sasaran. Realisasi program itu dieksekusi oleh organisasi perangkat daerah terkait.

"Eksekusi program itu dilakukan oleh OPD. Bila tidak berjalan dengan baik, maka kepala dinas yang tidak bekerja secara profesional. Itu yang seharusnya diaudit, jangan sampai ada praktik penyelewengan anggaran negara," imbuh Idris Leo.

Sementara itu, Syamsari-Haji Nojeng telah merancang berbagai program dalam meningkatkan produksi di sektor pertanian dan perikanan. Program ini ditujukan untuk mendorong peningkatan produksi pertanian dan perikanan melalui pemanfaatan teknologi tinggi mulai dari budi daya sampai panen.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru