Kemenag Sulsel Dorong Ponpes Ciptakan Lingkungan Aman-Nyaman
Kamis, 24 Okt 2024 06:58
Sekda Provinsi Sulsel Jufri Rahman. Foto: SINDO Makassar/Luqman Zainuddin
MAKASSAR - Madrasah, pondok pesantren (ponpes), atau lembaga pendidikan keagamaan lainnya saat ini dituntut menghadirkan lingkungan yang aman dan nyaman bagi santri maupun pengajar.
Ini diperlukan untuk mengembalikan citra dan kepercayaan para orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya di lembaga pendidikan keagamaan. Pasalnya, beberapa kasus belakangan ini telah mencederai citra lembaga pendidikan keagamaan.
"Kita sebenarnya mendorong seluruh lembaga pendidikan keagamaan bisa aman dan nyaman," ucap Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel HM Tonang, Selasa 22 Oktober di Kota Makassar.
Aman dan nyaman tersebut kata HM Tonang, termasuk di antaranya dari tindakan perundungan secara lisan maupun fisik hingga perlakuan amoral. Makanya pemerintah pun menghadirkan program pesantren ramah anak.
"Maka sekarang kita dorong lewat program pesantren ramah anak. Modelnya, pesantren yang bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada santri," ucap Tonang.
Ia mengakui, beberapa kasus yang terjadi belakangan ini di lingkungan madrasah maupun pesantren menghadiran kecemasan bagi orang tua menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan keagamaan.
Namun selama ini, kata Tonang, pemerintah telah membuktikan ketegasan dengan memberikan sanksi, baik kepada para pelaku maupun kelembagaan.
"Tegas, bahwa ada yang kita proses secara hukum, pihak pesantren, pihak gurunya, kalau kelembagaan kita proses kelembagaannya, kalau ASN kita proses juga," Tonang menegaskan.
Di sisi lain kata Tonang, masih ada pondok pesantren yang berdiri tanpa izin operasional. Umumnya, mereka yang tidak memiliki izin ini memanfaatkan celah dalam aturan yang ada.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman di sisi lain menanggapi isu radikalisme yang kerap disangkutpautkan dengan pondok pesantren. Menurutnya, dari awal santri harus diberi pemahaman tentang perbedaan-perbedaan.
"Santri kita arahkan membangun moderasi beragama. Memperkenalkan bahwa banyak perbedaan yang harus dihadapi sebagai suatu keniscayaan, bahwa perbedaan itu adalah rahmat," harap Jufri Rahman.
Baik Tonang maupun Jufri Rahman memberikan pernyataan ini usai menghadiri kegiatan Expo Kemandirian Pesantren 2024 di Gedung IMMIM Jalan Jend Sudirman, Kota Makassar, Selasa kemarin. Expo ini merupakan rangkaian Hari Santri 2024.
Ini diperlukan untuk mengembalikan citra dan kepercayaan para orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya di lembaga pendidikan keagamaan. Pasalnya, beberapa kasus belakangan ini telah mencederai citra lembaga pendidikan keagamaan.
"Kita sebenarnya mendorong seluruh lembaga pendidikan keagamaan bisa aman dan nyaman," ucap Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel HM Tonang, Selasa 22 Oktober di Kota Makassar.
Aman dan nyaman tersebut kata HM Tonang, termasuk di antaranya dari tindakan perundungan secara lisan maupun fisik hingga perlakuan amoral. Makanya pemerintah pun menghadirkan program pesantren ramah anak.
"Maka sekarang kita dorong lewat program pesantren ramah anak. Modelnya, pesantren yang bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada santri," ucap Tonang.
Ia mengakui, beberapa kasus yang terjadi belakangan ini di lingkungan madrasah maupun pesantren menghadiran kecemasan bagi orang tua menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan keagamaan.
Namun selama ini, kata Tonang, pemerintah telah membuktikan ketegasan dengan memberikan sanksi, baik kepada para pelaku maupun kelembagaan.
"Tegas, bahwa ada yang kita proses secara hukum, pihak pesantren, pihak gurunya, kalau kelembagaan kita proses kelembagaannya, kalau ASN kita proses juga," Tonang menegaskan.
Di sisi lain kata Tonang, masih ada pondok pesantren yang berdiri tanpa izin operasional. Umumnya, mereka yang tidak memiliki izin ini memanfaatkan celah dalam aturan yang ada.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman di sisi lain menanggapi isu radikalisme yang kerap disangkutpautkan dengan pondok pesantren. Menurutnya, dari awal santri harus diberi pemahaman tentang perbedaan-perbedaan.
"Santri kita arahkan membangun moderasi beragama. Memperkenalkan bahwa banyak perbedaan yang harus dihadapi sebagai suatu keniscayaan, bahwa perbedaan itu adalah rahmat," harap Jufri Rahman.
Baik Tonang maupun Jufri Rahman memberikan pernyataan ini usai menghadiri kegiatan Expo Kemandirian Pesantren 2024 di Gedung IMMIM Jalan Jend Sudirman, Kota Makassar, Selasa kemarin. Expo ini merupakan rangkaian Hari Santri 2024.
(MAN)
Berita Terkait
News
Kalla Lines Perkuat Pendidikan dan Kemandirian Ekonomi Santri
Tahun ini, perusahaan menyalurkan bantuan pendidikan dan peningkatan fasilitas di Pondok Pesantren Nurul Bustan Nahdlatul Wathan, Kabupaten Konawe Utara
Selasa, 09 Des 2025 14:05
Makassar City
Milad ke-50, IMMIM Siap Hadapi Transformasi Global Era Digital
IMMIM menggelar kegiatan malam ramah tamah milad ke-50 tahun, di Gedung Islamic Center, Jalan Jendral Hasanuddin, Kota Makassar, pada Sabtu (29/11/2025) malam.
Minggu, 30 Nov 2025 14:34
News
AI Masuk Pesantren, XLSMART Latih 600 Santri di Lombok
XLSMART menggelar program Pesantren Digital di Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda, Bagu, Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Selasa, 18 Nov 2025 14:15
Ekbis
Pesantren Mandiri dan Ekosistem Halal Tumbuh Lewat BEKS 2025
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (KPwBI Sulsel) resmi menutup rangkaian kegiatan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS) 2025.
Jum'at, 07 Nov 2025 19:37
Sulsel
IAS Dorong Majelis Taklim Addariyah Jadi Teladan Moderisasi dan Harmoni Sosial di Sulsel
IAS menghadiri acara pelantikan dan pengukuhan Majelis Taklim Pondok Pesantren Addariyah Provinsi Sulawesi Selatan yang dirangkaikan dengan Rapat Kerja serta Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1447 H.
Sabtu, 01 Nov 2025 20:55
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Diduga Cabuli Nenek 70 Tahun, Pria 61 Tahun di Jeneponto Ditangkap Polisi
2
Efek Appi, Mesin Partai, dan Basis Pemilih jadi Modal Golkar Makassar Menuju 2029
3
Daftar Mutasi Terbaru Polda Sulsel, 21 Pejabat Bergeser
4
PT CLM dan Basarnas Tutup Pelatihan SAR, 23 Peserta Siap Perkuat ERT di Lutim
5
Prof Adi Maulana Resmi Pimpin IAGI Pengda Sulselbar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Diduga Cabuli Nenek 70 Tahun, Pria 61 Tahun di Jeneponto Ditangkap Polisi
2
Efek Appi, Mesin Partai, dan Basis Pemilih jadi Modal Golkar Makassar Menuju 2029
3
Daftar Mutasi Terbaru Polda Sulsel, 21 Pejabat Bergeser
4
PT CLM dan Basarnas Tutup Pelatihan SAR, 23 Peserta Siap Perkuat ERT di Lutim
5
Prof Adi Maulana Resmi Pimpin IAGI Pengda Sulselbar