KPU Jeneponto Hanya Lakukan PSU di 2 TPS dari 8 yang Direkomendasikan Bawaslu
Jum'at, 06 Des 2024 16:48
Ketua KPU Jeneponto Asming Syarif saat memberikan keterangan kepada awak media beberapa waktu lalu. Foto: SINDO Makassar/Sulaiman Nai
JENEPONTO - KPU Jeneponto memutuskan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024 hanya di dua TPS. Jumlah ini lebih sedikit dari yang direkomendasikan Bawaslu.
Bawaslu sebelumnya telah merekomendasikan pelaksanaan PSU pada 8 TPS. Belakangan, KPU Jeneponto hanya menyetujui hanya 2 TPS.
Kedua TPS tersebut yakni TPS 002 di Desa Boronglamu, Kecamatan Arungkeke. Di sana, PSU sudah dilaksanakan Kamis kemarin. Lokasi kedua, TPS 001 Desa Jenetalassa dijadwalkan pada Sabtu besok.
Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli menjelaskan bahwa pihaknya merekomendasikan delapan TPS di Jeneponto untuk PSU.
“Di Kelara ada dua (TPS) yang sempat viral kemarin, terus di Bontoramba, Rumbia juga ada, Arungkeke, Turatea, pokoknya Jeneponto itu ada delapan (TPS) yang kita rekomendasi ke PPK di Kecamatan," ungkap Mardiana.
Salah satu Liaison Officer (LO) paslon Bupati dan Wakil Bupati yang merasa dirugikan, Hardianto Haris, menekankan, PSU ini diminta bukan untuk kepentingan sepihak. Melainkan karena adanya dugaan praktik pelanggaran disinyalir terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
"Ini bukan kepentingan salah satu paslon yang dirugikan, ini kepentingan suara pemilih yang seharusanya tidak terjadi, banyak temuan pelanggaran di lapangan, sehingga kami melayangkan permintaan PSU," kata Hardianto.
Salah satu pelanggaran berat yang mereka temukan di lapangan adalah adanya pemilih yang mencoblos dua kali. Bukan hanya itu, banyak juga lonjakan DPT, DPK, DPtB yang ditemukan, berdasar dengan investigasi di lapangan.
Sebelumnya, rekomendasi PSU yang dikeluarkan oleh Panwas Kecamatan Kelara ditolak Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kelara. Adapun rekomendasi PSU dikeluarkan Panwascam Kelara, yakni TPS 005 Tolo Barat dan TPS 001 Tolo Selatan.
Kedua TPS itu berada di wilayah Kecamatan Kelara, Jeneponto.
Keputusan ini menuai kritik tajam dari Bawaslu Sulsel. Bahkan, Bawaslu Sulsel menyerukan transparansi dan penjelasan komprehensif dari jajaran KPU terkait dasar penolakan tersebut.
Anggota Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad, mengungkapkan bahwa rekomendasi PSU dikeluarkan setelah ditemukan indikasi pelanggaran serius di beberapa TPS.
"Yang keluar rekomendasi PSU itu 8 TPS. Yang saya tahu itu yang sudah keluar yaitu, yang sudah ada jawaban dari PPK itu di Kecamatan Kelara untuk TPS 5 Tolo Barat dan TPS 1 Tolo Selatan," kata Saiful Jihad.
Saiful Jihad sangat heran dengan pernyataan PPK Kelara menyatakan bahwa tidak ada syarat untuk dilaksanakannya PSU dalam kajian mereka.
Padahal, dalam kajian Bawaslu, PSU justru dianggap bersyarat untuk dilaksanakan karena ditemukan adanya pemilih yang seharusnya tidak berhak memilih di TPS tersebut.
"Kajian Bawaslu dikatakan bersyarat untuk di-PSU-kan. Karena ada pemilih yang sebenarnya tidak berhak memilih di TPS tersebut," tegas Saiful Jihad.
Saiful Jihad lantas menilai penolakan ini kurang berdasar.
Kendati demikian, hingga kini, Ketua KPU Kabupaten Jeneponto, Asming Syarif, tak kunjung muncul. SINDO Makassar sudah berusaha mengkonfirmasi Ketua KPU Jeneponto namun belum ada tanggapan.
Bawaslu sebelumnya telah merekomendasikan pelaksanaan PSU pada 8 TPS. Belakangan, KPU Jeneponto hanya menyetujui hanya 2 TPS.
Kedua TPS tersebut yakni TPS 002 di Desa Boronglamu, Kecamatan Arungkeke. Di sana, PSU sudah dilaksanakan Kamis kemarin. Lokasi kedua, TPS 001 Desa Jenetalassa dijadwalkan pada Sabtu besok.
Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli menjelaskan bahwa pihaknya merekomendasikan delapan TPS di Jeneponto untuk PSU.
“Di Kelara ada dua (TPS) yang sempat viral kemarin, terus di Bontoramba, Rumbia juga ada, Arungkeke, Turatea, pokoknya Jeneponto itu ada delapan (TPS) yang kita rekomendasi ke PPK di Kecamatan," ungkap Mardiana.
Salah satu Liaison Officer (LO) paslon Bupati dan Wakil Bupati yang merasa dirugikan, Hardianto Haris, menekankan, PSU ini diminta bukan untuk kepentingan sepihak. Melainkan karena adanya dugaan praktik pelanggaran disinyalir terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
"Ini bukan kepentingan salah satu paslon yang dirugikan, ini kepentingan suara pemilih yang seharusanya tidak terjadi, banyak temuan pelanggaran di lapangan, sehingga kami melayangkan permintaan PSU," kata Hardianto.
Salah satu pelanggaran berat yang mereka temukan di lapangan adalah adanya pemilih yang mencoblos dua kali. Bukan hanya itu, banyak juga lonjakan DPT, DPK, DPtB yang ditemukan, berdasar dengan investigasi di lapangan.
Sebelumnya, rekomendasi PSU yang dikeluarkan oleh Panwas Kecamatan Kelara ditolak Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kelara. Adapun rekomendasi PSU dikeluarkan Panwascam Kelara, yakni TPS 005 Tolo Barat dan TPS 001 Tolo Selatan.
Kedua TPS itu berada di wilayah Kecamatan Kelara, Jeneponto.
Keputusan ini menuai kritik tajam dari Bawaslu Sulsel. Bahkan, Bawaslu Sulsel menyerukan transparansi dan penjelasan komprehensif dari jajaran KPU terkait dasar penolakan tersebut.
Anggota Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad, mengungkapkan bahwa rekomendasi PSU dikeluarkan setelah ditemukan indikasi pelanggaran serius di beberapa TPS.
"Yang keluar rekomendasi PSU itu 8 TPS. Yang saya tahu itu yang sudah keluar yaitu, yang sudah ada jawaban dari PPK itu di Kecamatan Kelara untuk TPS 5 Tolo Barat dan TPS 1 Tolo Selatan," kata Saiful Jihad.
Saiful Jihad sangat heran dengan pernyataan PPK Kelara menyatakan bahwa tidak ada syarat untuk dilaksanakannya PSU dalam kajian mereka.
Padahal, dalam kajian Bawaslu, PSU justru dianggap bersyarat untuk dilaksanakan karena ditemukan adanya pemilih yang seharusnya tidak berhak memilih di TPS tersebut.
"Kajian Bawaslu dikatakan bersyarat untuk di-PSU-kan. Karena ada pemilih yang sebenarnya tidak berhak memilih di TPS tersebut," tegas Saiful Jihad.
Saiful Jihad lantas menilai penolakan ini kurang berdasar.
Kendati demikian, hingga kini, Ketua KPU Kabupaten Jeneponto, Asming Syarif, tak kunjung muncul. SINDO Makassar sudah berusaha mengkonfirmasi Ketua KPU Jeneponto namun belum ada tanggapan.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
Diduga Pakai Data Ganda, Oknum Kadis di Jeneponto Viral Nyoblos di TPS Berbeda
Dugaan penggunaan data pemilih ganda di Pilkada 2024 Kabupaten Jeneponto kembali muncul. Kali ini melibatkan oknum ASN yang menjabat sebagai Kepala Dinas.
Kamis, 12 Des 2024 10:07
Sulsel
5 Komisioner KPU Jeneponto Diadukan ke DKPP RI, Ini Nama-namanya
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan diadukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI. Laporan dilayangkan Hardianto Haris, Selasa (10/12/2024).
Rabu, 11 Des 2024 20:04
News
Sarif-Qalby Resmi Laporkan Ketua KPU Jeneponto ke DKPP RI
Muhammad Sarif-Moch Noer Alim Qalby resmi melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jeneponto ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI.
Rabu, 11 Des 2024 09:41
Sulsel
Memanas, Massa Aksi di KPU Jeneponto Nyaris Bentrok dengan Aparat
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 20.30 Wita, Massa dan aparat keamanan terlihat bersitegang dan nyaris bentrok. Hal itu dipicu aksi pengungjuk rasa yang mencoba menerobos kawat berduri di depan Gudang Logistik KPU.
Sabtu, 07 Des 2024 21:20
Sulsel
Massa Paslon Kembali Geruduk KPU Jeneponto, Suarakan Dugaan Kecurangan TSM
Ribuan massa salah satu paslon Pilkada Jeneponto kembali menggeruduk Gudang Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Ishak Iskandar, Sabtu (7/12/2024).
Sabtu, 07 Des 2024 18:50
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Aktivis Sulsel Desak Pencabutan Izin Distributor Pupuk Bermasalah di Jeneponto
2
Pertamina Hulu Energi Gandeng Bainstrahan Jaga Keamanan Operasional di Luar Negeri
3
MDA dan Polda Sulsel Teken MoU terkait Pengamanan-Penegakan Hukum
4
Komisi E DPRD Sulsel Bahas Evaluasi Kinerja RSUD dan Persoalan Stunting
5
Andalan Peduli Sulsel Bersama MPS Salurkan Bantuan ke Borong Raukang Gowa
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Aktivis Sulsel Desak Pencabutan Izin Distributor Pupuk Bermasalah di Jeneponto
2
Pertamina Hulu Energi Gandeng Bainstrahan Jaga Keamanan Operasional di Luar Negeri
3
MDA dan Polda Sulsel Teken MoU terkait Pengamanan-Penegakan Hukum
4
Komisi E DPRD Sulsel Bahas Evaluasi Kinerja RSUD dan Persoalan Stunting
5
Andalan Peduli Sulsel Bersama MPS Salurkan Bantuan ke Borong Raukang Gowa