Diduga Pakai Data Ganda, Oknum Kadis di Jeneponto Viral Nyoblos di TPS Berbeda
Kamis, 12 Des 2024 10:07
Tangkapan layar suket milik oknum ASN yang diduga memilih pada 2 TPS berbeda di Jeneponto. Foto: Istimewa
JENEPONTO - Dugaan penggunaan data pemilih ganda di Pilkada 2024 Kabupaten Jeneponto kembali muncul. Kali ini melibatkan oknum ASN yang menjabat sebagai Kepala Dinas.
Temuan itu diungkap Hardianto Haris, Liasion Officer (LO) dari pasangan Calon Bupati dan Wabup Jeneponto, Muhammad Sarif-Noer Alim Qalby.
"Ada kita temukan salah satu diduga ASN, yang bertugas sebagai kepala Dinas telah mencoblos sebanyak dua kali," jelas Hardianto.
Dia menjelaskan, data yang dipegang itu adalah temuan tim investigasi di lapangan. Bahkan nama oknum diduga ASN itu terpampang jelas tertulis Aspa Muji.
Untuk bukti yang ditemukan kata Hardianto, pihaknya telah mengantongi banyak data pemilih ganda dan pemilih 'siluman". Hanya saja, informasi di lapangan diterima timnya, tujuh orang masuk dalam absen DPK di TPS 005, Tolo Utara, Kecamatan Kelara.
Suket yang digunakan oleh Aspa Muji itu bahkan tertera cap tanda tangannya sendiri, sebagai Kadis Dukcapil Jeneponto dan diterbitkan pada 27 Februari 2019.
NIK yang digunakan di TPS 005 Tolo Utara dan TPS 007, Empoang Kecamatan Binamu berbeda. Di TPS 005 tertera angka NIK: 73040525046******, dan pemiliknya salah satu warga Kecamatan Kelara. Sementara di TPS 007 Empoang, tertulis NIK: 73040317********.
"Kita sudah mengantongi bukti, ada sama kita. Jadi persoalan ini valid atau tidaknya, nanti kita validasi. Kita juga akan bawa ke ranah hukum untuk prosesnya," ujarnya.
Alumni S2 Unhas ini menjelaskan lebih jauh bahwa Aspa Muji setelah mencoblos sebagai DPT, ia juga mencoblos di TPS 005 Tolo Utara. Hanya saja, di TPS 005 Tolo Utara menggunakan hak pilihnya sebagai DPK (Daftar Pemilih Khusus).
Aspa Muji ditengarai telah menggunakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang berbeda dan mengambil surat keterangan (Suket).
"Kita tentunya menduga, AM ini ke TPS 005 Tolo Utara menggunakan hak pilih sebagai DPK dengan NIK berbeda, yang diambil dari Surat Keterangan," imbuh Hardianto.
Untuk di TPS 007 Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Aspa Muji hadir dengan bukti cap tanda tangan dalam daftar hadir pemilih, pada nomor urut ke 65.
Timnya kemudian menelusuri surat keterangan itu, terkuak identitas pemegang suket sebenarnya. Dalam absen daftar hadir pemilih DPK, tercantum nama Aspa Muji di urutan ke empat. Di situ, Aspa Muji juga membumbuhi cap tanda tangan sebagai bukti hadir sebagai pemilih.
Namun, cap tanda tangan yang berada di TPS 007 Empoang, dan 005 Tolo Utara itu berbeda. Hardianto menengarai, ada dugaan permainan atau dugaan manipulasi data pemilih.
Bahkan, nama Aspa Muji tertera title yang lengkap, sebelumnya dia juga mencoblos di TPS 007 Empoang, Kecamatan Binamu. Begitupula dengan nama yang sama, terdapat pula mencantumkan gelar title yang lengkap pada absen DPK di TPS 005 Tolo Utara, Kecamatan Kelara.
"Setahu kami, tidak ada nama Aspa Muji yang memiliki title yang sama dengan Kepala Dinas Perhubungan yang sekarang dan Mantan Kadis Capil. Ini oknum memang pernah menjabat sebagai Kadis Kependudukan Pencatatan Sipil. Dan ditemukan fakta, bahwa suket itu, diduga telah disalahgunakan sebagaimana mestinya. Kita lihat dan patut menduga, dengan mengubah tanda tangannya dari TPS yang berbeda" tegas Hardianto.
Nama Aspa Muji tercantum di absen, bahkan gelarnya diikutsertakan yakni, Aspa Muji, S.STP, M.Si.
Sementara itu, Kadis Perhubungan Jeneponto, Aspa Muji yang dikonfirmasi terkait hal tersebut menanggapi santai. "NIKnya bukan NIK ku. Jadi ladang pahala," ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Namun saat ditanya soal nama dan titelnya yang sama persis, Kadis Perhubungan Jeneponto itu sudah tak merespons.
Temuan itu diungkap Hardianto Haris, Liasion Officer (LO) dari pasangan Calon Bupati dan Wabup Jeneponto, Muhammad Sarif-Noer Alim Qalby.
"Ada kita temukan salah satu diduga ASN, yang bertugas sebagai kepala Dinas telah mencoblos sebanyak dua kali," jelas Hardianto.
Dia menjelaskan, data yang dipegang itu adalah temuan tim investigasi di lapangan. Bahkan nama oknum diduga ASN itu terpampang jelas tertulis Aspa Muji.
Untuk bukti yang ditemukan kata Hardianto, pihaknya telah mengantongi banyak data pemilih ganda dan pemilih 'siluman". Hanya saja, informasi di lapangan diterima timnya, tujuh orang masuk dalam absen DPK di TPS 005, Tolo Utara, Kecamatan Kelara.
Suket yang digunakan oleh Aspa Muji itu bahkan tertera cap tanda tangannya sendiri, sebagai Kadis Dukcapil Jeneponto dan diterbitkan pada 27 Februari 2019.
NIK yang digunakan di TPS 005 Tolo Utara dan TPS 007, Empoang Kecamatan Binamu berbeda. Di TPS 005 tertera angka NIK: 73040525046******, dan pemiliknya salah satu warga Kecamatan Kelara. Sementara di TPS 007 Empoang, tertulis NIK: 73040317********.
"Kita sudah mengantongi bukti, ada sama kita. Jadi persoalan ini valid atau tidaknya, nanti kita validasi. Kita juga akan bawa ke ranah hukum untuk prosesnya," ujarnya.
Alumni S2 Unhas ini menjelaskan lebih jauh bahwa Aspa Muji setelah mencoblos sebagai DPT, ia juga mencoblos di TPS 005 Tolo Utara. Hanya saja, di TPS 005 Tolo Utara menggunakan hak pilihnya sebagai DPK (Daftar Pemilih Khusus).
Aspa Muji ditengarai telah menggunakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang berbeda dan mengambil surat keterangan (Suket).
"Kita tentunya menduga, AM ini ke TPS 005 Tolo Utara menggunakan hak pilih sebagai DPK dengan NIK berbeda, yang diambil dari Surat Keterangan," imbuh Hardianto.
Untuk di TPS 007 Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Aspa Muji hadir dengan bukti cap tanda tangan dalam daftar hadir pemilih, pada nomor urut ke 65.
Timnya kemudian menelusuri surat keterangan itu, terkuak identitas pemegang suket sebenarnya. Dalam absen daftar hadir pemilih DPK, tercantum nama Aspa Muji di urutan ke empat. Di situ, Aspa Muji juga membumbuhi cap tanda tangan sebagai bukti hadir sebagai pemilih.
Namun, cap tanda tangan yang berada di TPS 007 Empoang, dan 005 Tolo Utara itu berbeda. Hardianto menengarai, ada dugaan permainan atau dugaan manipulasi data pemilih.
Bahkan, nama Aspa Muji tertera title yang lengkap, sebelumnya dia juga mencoblos di TPS 007 Empoang, Kecamatan Binamu. Begitupula dengan nama yang sama, terdapat pula mencantumkan gelar title yang lengkap pada absen DPK di TPS 005 Tolo Utara, Kecamatan Kelara.
"Setahu kami, tidak ada nama Aspa Muji yang memiliki title yang sama dengan Kepala Dinas Perhubungan yang sekarang dan Mantan Kadis Capil. Ini oknum memang pernah menjabat sebagai Kadis Kependudukan Pencatatan Sipil. Dan ditemukan fakta, bahwa suket itu, diduga telah disalahgunakan sebagaimana mestinya. Kita lihat dan patut menduga, dengan mengubah tanda tangannya dari TPS yang berbeda" tegas Hardianto.
Nama Aspa Muji tercantum di absen, bahkan gelarnya diikutsertakan yakni, Aspa Muji, S.STP, M.Si.
Sementara itu, Kadis Perhubungan Jeneponto, Aspa Muji yang dikonfirmasi terkait hal tersebut menanggapi santai. "NIKnya bukan NIK ku. Jadi ladang pahala," ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Namun saat ditanya soal nama dan titelnya yang sama persis, Kadis Perhubungan Jeneponto itu sudah tak merespons.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
Sidang MK Bergulir, Penggugat Paparkan Deretan Pelanggaran Pilkada Jeneponto
Sidang sengketa Pilkada Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan telah bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Selasa, 14 Jan 2025 13:02
Sulsel
Serahkan Revisi Aduan Pelanggaran KPU Jeneponto ke DKPP, Tim Paslon: Tinggal Tunggu Sidang
DKPP di Jakarta telah menerima kembali berkas perbaikan pengaduan salah satu tim pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto yang merasa dirugikan di Jakarta, Senin (30/12/2024).
Jum'at, 03 Jan 2025 10:18
Sulsel
Kadis Jeneponto Diduga Pakai Suket 6 Tahun Lalu Nyoblos dan Masuk DPK
Nama seorang Kepala Dinas (Kadis) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan terseret dalam kasus dugaan pemilih ganda. Ia adalah Aspa Muji, Kepala Dinas Perhubungan Jeneponto.
Minggu, 15 Des 2024 14:56
Sulsel
Sejumlah Pemilih DPK di Jeneponto Diduga Mencoblos Lebih dari Sekali
Persoalan baru muncul di Pilkada Jeneponto, khususnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 005 Tolo Utara, Kecamatan Kelara.
Minggu, 15 Des 2024 11:07
Sulsel
Diduga Beda Pilihan di Pilkada, Kepesertaan BPJS Gratis Warga Jeneponto Dinonaktifkan
Berbagai persoalan muncul pasca pelaksanaan pilkada serentak 2024 di Kabupaten Jeneponto
Sabtu, 14 Des 2024 18:12
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Sidang MK Bergulir, Penggugat Paparkan Deretan Pelanggaran Pilkada Jeneponto
2
Sudah 73 Hari, Kematian Janda 2 Anak di Makassar Masih Misteri
3
DKPP Periksa Dugaan Pelanggaran Etik KPU dan Bawaslu Palopo, Imbas Sangkaan Ijazah Palsu
4
Sulsel Ditarget Tanam Jagung di Lahan 10 Ribu Hektare
5
Kapolda Sulsel Pimpin Upacara Pemberian Penghargaan dan PTDH
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Sidang MK Bergulir, Penggugat Paparkan Deretan Pelanggaran Pilkada Jeneponto
2
Sudah 73 Hari, Kematian Janda 2 Anak di Makassar Masih Misteri
3
DKPP Periksa Dugaan Pelanggaran Etik KPU dan Bawaslu Palopo, Imbas Sangkaan Ijazah Palsu
4
Sulsel Ditarget Tanam Jagung di Lahan 10 Ribu Hektare
5
Kapolda Sulsel Pimpin Upacara Pemberian Penghargaan dan PTDH