Teror Busur Panah di Kabupaten Bantaeng Kembali Telan Korban

Minggu, 12 Jan 2025 16:34
Teror Busur Panah di Kabupaten Bantaeng Kembali Telan Korban
Asrul (24) berada di fasilitas kesehatan dengan anak panah masih menancap di punggungnya. Foto: SINDO Makassar/Bahar Karibo
Comment
Share
BANTAENG - Teror busur panah kembali marak di Kabupaten Bantaeng. Kali menimpa seorang remaja bernama Asrul (24) warga Jalan Ratulangi, Kelurahan Lembang, Kecamatan Bantaeng.

Peristiwa itu bermula saat korban keluar rumah mencari makan di kawasan Pantai Seruni sekitar pukul 21.15 Wita, Sabtu. Saat belok kiri ke arah Jalan Sungai Calendu, dia berhenti karena ada sesuatu tertancap di bagian punggung sebelah kiri, yang ternyata anak panah.

Saat ditemui di ruang ICU RSUD Anwar Makkatutu, korban mengaku langsung meninggalkan TKP menuju ke rumah yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian dalam kondisi terluka.

Ketika tiba di rumah, ibu korban bersama dengan tetangga langsung bergegas membawa ke rumah sakit menggunakan motor. Kemudian korban langsung ditangangi oleh tim medis. Untuk anak panah yang menancap dibagian punggung menunggu kedatangan dokter bedah karena korban harus menjalani operasi.

Sebelumnya, seorang remaja bernama Andra (17) juga menjadi korban panah orang tak dikenal di Jalan Ketela, tepatnya di kawasan pasar lama, Kelurahan Tappanjeng, Kecamatan Bantaeng, pukul 00.52 Wita, Minggu (5/1/2025). Korban mengalami luka di bagian bibir tembus di pipi sebelah kiri.

Ibu korban Ratna, menuturkan, malam kejadian itu korban melintas di kawasan pasar lama untuk membeli rokok. Namun belum sempat beli rokok, korban langsung dibusur orang tidak dikenal. Akibatnya, korban mengalami luka yang cukup serius di bagian bibir tembus pipi bagian kiri.

Menurut dia, korban saat terluka tidak langsung pulang kerumah, tapi kerumah temannya yang tidak jauh dari tempat kejadian. Saat tjba dirumah temannya, korban langsung dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

"Teman temannya kodong yang bawa ke rumah sakit," kata Ratna, Minggu (12/1/2024).

Dia mengatakan, korban tidak pernah terlibat dalam kelompok-kelompok atau geng geng busur yang kerap melakukan tawuran. Terkait dengan peeistiwa yang menimpa anaknya, Ratna mengaku telah dimintai keterangan oleh pihak berwajib.

"Saya sangat berharap polisi bertindak tegas. Karena beberapa minggu terakhir ini, korban pembusuran orang tidak dikenal teeus bertambah," katanya.

Terpisah, salah seorang warga Bantaeng Sulthan, berharap pemerintah daerah dan DPRD serta pihak kepolisian untuk melakukan langkah langkah tegas terkait maraknya pembusuran di daerah ini. Menurut dia, saat ini masyarakat sudah resah, lantaran pelaku sudah bertindak brutal.

"Kondisi ini sudah sangat menprihantinkan, karena banyak korban yang orang tidak bersalah," katanya.

Bahkan kata dia, bukan saja kalangan remaja yang tidak bersalah merasa resah dengan kondisi saat ini, tapi termasuk para orang tua sudah takut keluar malam, lantaran ta,ut terkena busur.

"Kami berharap segera dilakukan tindakan tegas bagi para pelaku," ujarnya.

Sekadar diketahui, Pj Bupati Bantaeng Andi Abubakar bersama Forkopimda menanggapi maraknya pembusuran meminta Dinas Pemerintahan Desa dan Perlindungan Anak kembali implementasikan perda tentang Kamtibmas, dengan melakukan patroli Keamanan Sekolah bersama Dinas terkait lainnya. Andi Abubakar juga berharap peran orang tua untuk terus melakukan pengawasan di lingkungan masing-masing.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru