Dua Oknum Guru di SMP 4 SATAP Pulau Pangkep Diduga Lakukan Praktik Pungli
Senin, 03 Mar 2025 21:22

Oknum guru di Sekolah SMP 4 Negeri SATAP Liukang Tupabiring Utara, diduga melakukan praktik pungutan liar (pungli). Foto: Ilustrasi
PANGKEP - Oknum guru di Sekolah SMP 4 Negeri SATAP Liukang Tupabiring Utara, diduga melakukan praktik pungutan liar (pungli) terhadap siswa yang hendak pindah sekolah.
Kepala Sekolah SMP 4 Negeri SATAP Liukang Tupabiring Utara Ramadanial Bahar membenarkan adanya persoalan praktik pungli di sekolahnya yang dilakukan oleh guru sekolah tanpa sepengetahuan dirinya.
"Iye saya selaku kepala sekolah membenarkan adanya kejadian itu pak, tetapi saya baru tahu kalau dua oknum guru melakukan pungli tanpa sepengatuan saya," kata Ramadanial Bahar kepada Sindo Makassar, Senin, (3/03/2025).
Adapun praktik pungli tersebut dilakukan karena adanya persoalan urusan ingin pindah sekolah, dari rekaman suara yang didapatkan Sindo Makassar seorang perempuan menjelaskan permintaan tersebut terjadi karena urusan anaknya ingin pindah sekolah.
Dalam rekaman itu, perempuan tersebut menceritakan seorang guru yang terang-terangan menyebutkan anaknya bisa diterima disekolah itu, jika membayar senilai nilai Rp1 juta rupiah, dan bisa dicicl hingga bulan Mei mendatang.
Guru yang disebutkan tersebut berinisial (R) dan (I). Perempuan dalam rekaman suara itu mengkonfirmasi jika benar adanya pembayaran, namun guru tersebut menjelaskan jika memang membayar dan sudah ada yang melakukan pembayaran tersebut.
Rekaman itu juga menjelaskan jika guru tersebut ingin mengembalikan dana yang telah diminta, namun tidak akan memberikan nilai kepada anak tersebut karena sudah ketahuan oleh pihak kepala sekolah.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pangkep Sabrun Jamil telah mengethui persoalan itu. "Kami sudah bersurat ke yang bersangkutan untuk diminta keterangan besok," kata Sabrun.
Sumber yang didapatkan SINDO Makassar guru tersebut mengajar mata pelajaran Olahraga dan Bahasa Inggris.
Kepala Sekolah SMP 4 Negeri SATAP Liukang Tupabiring Utara Ramadanial Bahar membenarkan adanya persoalan praktik pungli di sekolahnya yang dilakukan oleh guru sekolah tanpa sepengetahuan dirinya.
"Iye saya selaku kepala sekolah membenarkan adanya kejadian itu pak, tetapi saya baru tahu kalau dua oknum guru melakukan pungli tanpa sepengatuan saya," kata Ramadanial Bahar kepada Sindo Makassar, Senin, (3/03/2025).
Adapun praktik pungli tersebut dilakukan karena adanya persoalan urusan ingin pindah sekolah, dari rekaman suara yang didapatkan Sindo Makassar seorang perempuan menjelaskan permintaan tersebut terjadi karena urusan anaknya ingin pindah sekolah.
Dalam rekaman itu, perempuan tersebut menceritakan seorang guru yang terang-terangan menyebutkan anaknya bisa diterima disekolah itu, jika membayar senilai nilai Rp1 juta rupiah, dan bisa dicicl hingga bulan Mei mendatang.
Guru yang disebutkan tersebut berinisial (R) dan (I). Perempuan dalam rekaman suara itu mengkonfirmasi jika benar adanya pembayaran, namun guru tersebut menjelaskan jika memang membayar dan sudah ada yang melakukan pembayaran tersebut.
Rekaman itu juga menjelaskan jika guru tersebut ingin mengembalikan dana yang telah diminta, namun tidak akan memberikan nilai kepada anak tersebut karena sudah ketahuan oleh pihak kepala sekolah.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pangkep Sabrun Jamil telah mengethui persoalan itu. "Kami sudah bersurat ke yang bersangkutan untuk diminta keterangan besok," kata Sabrun.
Sumber yang didapatkan SINDO Makassar guru tersebut mengajar mata pelajaran Olahraga dan Bahasa Inggris.
(GUS)
Berita Terkait

Sulsel
Kasus Pungli PTSL Leang-Leang Naik Penyidikan, 600 Penerima Program Dipanggil
Aksi pungutan liar diduga terjadi dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Kelurahan Leang-Leang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Selasa, 08 Jul 2025 18:07

News
Kepala Desa Uluere Bantah Klaim Tanah Ulayat Pong Salamba
Isu kepemilikan tanah ulayat kembali mencuat di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Kelompok yang menamakan diri Pong Salamba mengklaim lahan di kawasan hutan sebagai bagian dari tanah adat mereka.
Jum'at, 21 Feb 2025 16:49

Makassar City
Dimulai Besok, Tiga Kecamatan Launching Makan Bergizi Gratis
Tahap pertama Program Makan Bergizi Gratis (MBG) besok akan dilaunching di tiga kecamatan Kota Makassar, diantaranya Kecamatan Manggala, Kecamatan Mamajang, dan Kecamatan Panakukkang.
Minggu, 05 Jan 2025 22:50

Sulsel
Kadis Kesehatan Jeneponto Bantah Terlibat Dugaan Pungli Dana Kapitasi Nakes
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, Susanti A Mansyur membantah terlibat dalam kasus dugaan pemotongan dana kapitasi yang diduga dilakukan Kepala Puskesmas (Kapus) Bontoramba.
Rabu, 11 Des 2024 13:15

Sulsel
Dalami Dugaan Pungli Kepala Puskesmas, Kejari Jeneponto Lakukan Pemanggilan
Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Jeneponto mengaku telah menindaklanjuti kasus dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang terjadi di Puskesmas Bontoramba.
Rabu, 11 Des 2024 10:17
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Eks Karyawan Ngadu ke DPRD Sulsel, PT Huadi Bantaeng Bakal Dipanggil Klarifikasi
2

Fraksi PKS Tolak Kedatangan Honne di Makassar, Dorong Pembuatan Perda LGBT
3

Prof Hamdan Ingin Dokter Lulusan UIN Alauddin Miliki 3 Karakter Ideal
4

7 Fraksi DPRD Setuju Ranperda RPJMD 2025-2029 Dibahas Lebih Lanjut
5

MODENA Luncurkan Koleksi Perangkat Dapur Minimalis, Estetik & Hemat Energi
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Eks Karyawan Ngadu ke DPRD Sulsel, PT Huadi Bantaeng Bakal Dipanggil Klarifikasi
2

Fraksi PKS Tolak Kedatangan Honne di Makassar, Dorong Pembuatan Perda LGBT
3

Prof Hamdan Ingin Dokter Lulusan UIN Alauddin Miliki 3 Karakter Ideal
4

7 Fraksi DPRD Setuju Ranperda RPJMD 2025-2029 Dibahas Lebih Lanjut
5

MODENA Luncurkan Koleksi Perangkat Dapur Minimalis, Estetik & Hemat Energi