Beautiful Malino Ditarget Masuk KEN Kementerian Pariwisata
Minggu, 06 Jul 2025 16:53

Suasan press conference persiapan pelaksanaan Beautiful Malino 2025, Minggu (6/7/2025). Foto: SINDO Makassar/Herni Amir
GOWA - Perhelatan Festival Beautiful Malino (BM) pada 9-13 Juli di kawasan Hutan Pinus, ditargetkan bisa masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun depan.
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa Ratnawati mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan untuk mewujudkan hal itu yakni dengan digitalisasi ticketing bagi pengunjung.
"Salah satu indikator masuk dalam KEN, jumlah pengunjung harus terdata secara akurat. Dengan digitalisasi ini jumlah pengunjung yang datang dapat diketahui secara real time dan secara akurat," ungkapnya saat menggelar jumpa pers, di Baruga Karaeng Pattingalloang, Minggu (6/6).
KEN sendiri dirancang untuk mempromosikan dan mengembangkan acara-acara unggulan di berbagai daerah di Indonesia, menargetkan citra pariwisata Indonesia, dan mendorong kebangkitan sektor pariwisata
Ratnawati melanjutkan, tahun ini kegiatan akbar Pemkab Gowa tersebut mengusung tema warna-warna budaya "colours of culture" sehingga diharapkan mampu menjadi penguatan identitas budaya warisan daerah, serta penggerak ekonomi lokal berbasis pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hal ini juga sebagai jalan untuk mendukung masuknya BM ke dalam KEN.
"Dalam beberapakali perhelatan BM, baru satu kali masuk KEN. Hal ini disebabkan festival BM kurang mengangkat budaya," paparnya.
Untuk itu, kegiatan-kegiatan yang dilakukan kali ini semua menampilkan keanekaragaman budaya lokal. Seperti peserta karnaval yang harus menggunakan baju adat Sulsel emoat etnis seperti baju bodo, baju Toraja, atau Luwu.
Selain itu, pelibatan sanggar seni yang ada di Kabupaten Gowa bisa dalam bentuk sinrilik, a'raga, atau sendratari.
"Yang jelas mengangkat kearifan lokal," katanya.
Ia menambahkan bahwa konsep penyelenggaraan Beautiful Malino tahun ini menitikberatkan pada 3 nilai yang ingin dicapai yaitu aman, nyaman, dan memorable.
“Kami ingin menjadikan Malino sebagai panggung budaya terbuka yang inklusif, di mana setiap orang bisa datang bukan hanya sebagai penonton, tapi juga memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian budaya Kabupaten Gowa,” papar Ratnawati
Untuk diketahui, festival ini akan dibagi ke dalam beberapa zona tematik yang tersebar di kawasan Hutan Pinus dan sekitarnya. Di Culture Area, pengunjung dapat menikmati Art & Culture Show, bazar kuliner, hingga instalasi seni Malino Magical Forest.
Di area Culture Camp, suasana berkemah juga dipadukan dengan pertunjukan seni dan layar tancap. Sementara itu, Colours Area akan menjadi tempat berlangsungnya workshop bambu, live music, dan aktivitas budaya harian lainnya. Tak hanya menyajikan pengalaman budaya, festival ini juga memberikan pertunjukan hiburan yang ramah anak seperti lomba menggambar anak, dan permainan tradisional.
Menutup konferensi pers, Direktur Double Helix Indonesia selaku event organizer, Dr. Faizal Riski Tawil menyampaikan optimismenya terhadap pelaksanaan festival tahun ini.
“Beautiful Malino ini kami rancang untuk menjadi peristiwa budaya yang spektakuler. Kami berharap pengalaman yang didapatkan nanti tidak hanya indah secara visual, tetapi juga berkesan secara emosional,” pungkas Ichal
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa Ratnawati mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan untuk mewujudkan hal itu yakni dengan digitalisasi ticketing bagi pengunjung.
"Salah satu indikator masuk dalam KEN, jumlah pengunjung harus terdata secara akurat. Dengan digitalisasi ini jumlah pengunjung yang datang dapat diketahui secara real time dan secara akurat," ungkapnya saat menggelar jumpa pers, di Baruga Karaeng Pattingalloang, Minggu (6/6).
KEN sendiri dirancang untuk mempromosikan dan mengembangkan acara-acara unggulan di berbagai daerah di Indonesia, menargetkan citra pariwisata Indonesia, dan mendorong kebangkitan sektor pariwisata
Ratnawati melanjutkan, tahun ini kegiatan akbar Pemkab Gowa tersebut mengusung tema warna-warna budaya "colours of culture" sehingga diharapkan mampu menjadi penguatan identitas budaya warisan daerah, serta penggerak ekonomi lokal berbasis pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hal ini juga sebagai jalan untuk mendukung masuknya BM ke dalam KEN.
"Dalam beberapakali perhelatan BM, baru satu kali masuk KEN. Hal ini disebabkan festival BM kurang mengangkat budaya," paparnya.
Untuk itu, kegiatan-kegiatan yang dilakukan kali ini semua menampilkan keanekaragaman budaya lokal. Seperti peserta karnaval yang harus menggunakan baju adat Sulsel emoat etnis seperti baju bodo, baju Toraja, atau Luwu.
Selain itu, pelibatan sanggar seni yang ada di Kabupaten Gowa bisa dalam bentuk sinrilik, a'raga, atau sendratari.
"Yang jelas mengangkat kearifan lokal," katanya.
Ia menambahkan bahwa konsep penyelenggaraan Beautiful Malino tahun ini menitikberatkan pada 3 nilai yang ingin dicapai yaitu aman, nyaman, dan memorable.
“Kami ingin menjadikan Malino sebagai panggung budaya terbuka yang inklusif, di mana setiap orang bisa datang bukan hanya sebagai penonton, tapi juga memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian budaya Kabupaten Gowa,” papar Ratnawati
Untuk diketahui, festival ini akan dibagi ke dalam beberapa zona tematik yang tersebar di kawasan Hutan Pinus dan sekitarnya. Di Culture Area, pengunjung dapat menikmati Art & Culture Show, bazar kuliner, hingga instalasi seni Malino Magical Forest.
Di area Culture Camp, suasana berkemah juga dipadukan dengan pertunjukan seni dan layar tancap. Sementara itu, Colours Area akan menjadi tempat berlangsungnya workshop bambu, live music, dan aktivitas budaya harian lainnya. Tak hanya menyajikan pengalaman budaya, festival ini juga memberikan pertunjukan hiburan yang ramah anak seperti lomba menggambar anak, dan permainan tradisional.
Menutup konferensi pers, Direktur Double Helix Indonesia selaku event organizer, Dr. Faizal Riski Tawil menyampaikan optimismenya terhadap pelaksanaan festival tahun ini.
“Beautiful Malino ini kami rancang untuk menjadi peristiwa budaya yang spektakuler. Kami berharap pengalaman yang didapatkan nanti tidak hanya indah secara visual, tetapi juga berkesan secara emosional,” pungkas Ichal
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
3 Anak Viral di Gowa Dapat Bantuan Pendidikan dari Pemerintah
Tiga anak di Kabupaten Gowa, yang viral di media sosial karena aksinya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah sampai pusat.
Jum'at, 22 Agu 2025 18:14

Sulsel
Kabupaten Gowa Raih Sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menerima Sertifikat Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kamis, 21 Agu 2025 17:07

Sulsel
Pacu PAD, Pemkab Gowa Optimalkan Penerimaan Opsen PKB dan BBNKB
Pemerintah Kabupaten Gowa berupaya mendorong Peningkatan PAD. Salah satu upayanya, optimalisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Opsen BBNKB.
Rabu, 20 Agu 2025 15:22

Sulsel
Malam Resepsi Kenegaraan di Gowa Meriahkan HUT ke-80 RI
Malam resepsi kenegaraan menjadi puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Gowa.
Senin, 18 Agu 2025 12:33

Sulsel
Momentum HUT 80 RI, Bupati Husniah Ajak Bersatu Majukan Daerah
Pelaksanaan Upacara Detik-Detik Proklamasi dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia tingkat Kabupaten Gowa Tahun 2025 berjalan sukses dan lancar.
Minggu, 17 Agu 2025 21:26
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kolaborasi Orang Tua Siswa dan SD Islam Athirah Perkuat Program Takhasus
2

Muswil PKS Sulsel Fokus Kaderisasi, Siapkan Target 13 Kursi DPRD Sulsel
3

Kemenkum Sulsel Perkuat Sinergi Pembentukan Regulasi di Soppeng
4

Desa Bacu Jadi Pelopor Ekosistem Keuangan Inklusif di Bone
5

3 Anak Viral di Gowa Dapat Bantuan Pendidikan dari Pemerintah
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kolaborasi Orang Tua Siswa dan SD Islam Athirah Perkuat Program Takhasus
2

Muswil PKS Sulsel Fokus Kaderisasi, Siapkan Target 13 Kursi DPRD Sulsel
3

Kemenkum Sulsel Perkuat Sinergi Pembentukan Regulasi di Soppeng
4

Desa Bacu Jadi Pelopor Ekosistem Keuangan Inklusif di Bone
5

3 Anak Viral di Gowa Dapat Bantuan Pendidikan dari Pemerintah