Soal Isu Tersangka, TP Sebut Upaya Pembunuhan Karakter Jelang Musda Golkar Sulsel
Rabu, 16 Jul 2025 11:15
Anggota DPR RI, Taufan Pawe. Foto: Istimewa
JAKARTA - Anggota DPR RI, Taufan Pawe memberikan klarifikasi dan bantahan terhadap isu penetapan tersangkanya.
TP menegaskan bahwa informasi yang termuat dalam artikel tersebut sepenuhnya tidak benar dan diframing sedemikian rupa untuk membunuh karakternya.
"Sebenarnya dulu-dulu saya malas menanggapi, karena saya merasa tidak terlibat," kata TP.
Eks Wali Kota Parepare dua periode ini menilai, berita yang diangkat soal isu penetapan tersangkanya sudah sangat keterlaluan. Makanya ia mengaku perlu memberikan klarifikasi.
TP menambahkan bahwa isu dan berita serupa pernah mencuat sebelumnya. Makanya ia menduga adanya motif politis di balik penyebaran informasi ini.
"Saya sangat menyayangkan, berita ini juga pernah diangkat menjelang Musda Golkar Sulsel tahun 2020," ungkapnya.
Mengenai kasus yang disinggung dalam pemberitaan, TP menjelaskan bahwa justru dirinya yang mengambil langkah hukum untuk mempermasalahkannya pada tahun 2018.
"Kasus itu tahun 2018, saya yang mempersoalkan secara hukum, melalui APIP, karena ada pengakuan dari Kadis Kesehatan, bahwa lalai dalam melakukan pembayaran ke rekanan, dia melakukan pembayaran tunai, bukan non-tunai," jelas anggota Komisi II DPR RI ini
"Itulah mengapa saya minta untuk dilaporkan ke APH, dan bahkan saya meminta BPKP untuk audit investigasi kepada saya," tegas TP.
Ia juga menekankan bahwa keterlibatannya dalam kasus tersebut tidak pernah terbukti di persidangan.
"Bila disimak, 2 perkara terkait kasus ini, semua saksi-saksi di 2 berkas perkara yang disidangkan, satupun tidak menyebut saya terlibat. Tidak ada bukti dan fakta persidangan yang membuktikan saya terlibat," terangnya.
Menanggapi berita ini, TP tetap tenang dan santai. Sampai berita ini dinaikkan, ia masih beraktifitas di ruang Komisi II DPR RI.
"Saya tenang-tenang saja, sudah terlalu terbiasa diolah ini, sebagai upaya pembunuhan karakter, sampai saat ini saya masih melaksanakan tugas saya di kantor," ujarnya.
"Saya kira ini terlalu politis, sudah risiko saya sebagai politisi. Setiap ada hajat, ada saja yang olah. Saya tenang dan santai saja, petarung tidak pernah takut dengan cara main kayu seperti ini," sambung Anggota Banggar DPR RI ini.
TP berharap ada akuntabilitas dari pihak media dalam bekerja. Ia juga akan menimbang membawa persoalan ini ke Dewan Pers.
"Saya akan masukkan laporan ke Dewan Pers, karena judul tidak sesuai dengan isi pemberitaan," pungkasnya.
TP memberikan apresiasi kinerja Polri dalam kasus ini. Ia menilai kepolisian bekerja profesional.
"Sudah ada bantahan dari pihak Kepolisian bahwa berita itu tidak benar, saya yakin kepolisian kerja profesional, tanpa intervensi politis, saya percaya itu" tutup Taufan Pawe.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas sumber dan kebenarannya, serta selalu memeriksa fakta sebelum menyebarkan berita. Kami akan mempertimbangkan langkah hukum yang diperlukan terhadap pihak-pihak yang menyebarkan dan memproduksi kabar bohong yang merugikan nama baik ini," kuncinya.
TP menegaskan bahwa informasi yang termuat dalam artikel tersebut sepenuhnya tidak benar dan diframing sedemikian rupa untuk membunuh karakternya.
"Sebenarnya dulu-dulu saya malas menanggapi, karena saya merasa tidak terlibat," kata TP.
Eks Wali Kota Parepare dua periode ini menilai, berita yang diangkat soal isu penetapan tersangkanya sudah sangat keterlaluan. Makanya ia mengaku perlu memberikan klarifikasi.
TP menambahkan bahwa isu dan berita serupa pernah mencuat sebelumnya. Makanya ia menduga adanya motif politis di balik penyebaran informasi ini.
"Saya sangat menyayangkan, berita ini juga pernah diangkat menjelang Musda Golkar Sulsel tahun 2020," ungkapnya.
Mengenai kasus yang disinggung dalam pemberitaan, TP menjelaskan bahwa justru dirinya yang mengambil langkah hukum untuk mempermasalahkannya pada tahun 2018.
"Kasus itu tahun 2018, saya yang mempersoalkan secara hukum, melalui APIP, karena ada pengakuan dari Kadis Kesehatan, bahwa lalai dalam melakukan pembayaran ke rekanan, dia melakukan pembayaran tunai, bukan non-tunai," jelas anggota Komisi II DPR RI ini
"Itulah mengapa saya minta untuk dilaporkan ke APH, dan bahkan saya meminta BPKP untuk audit investigasi kepada saya," tegas TP.
Ia juga menekankan bahwa keterlibatannya dalam kasus tersebut tidak pernah terbukti di persidangan.
"Bila disimak, 2 perkara terkait kasus ini, semua saksi-saksi di 2 berkas perkara yang disidangkan, satupun tidak menyebut saya terlibat. Tidak ada bukti dan fakta persidangan yang membuktikan saya terlibat," terangnya.
Menanggapi berita ini, TP tetap tenang dan santai. Sampai berita ini dinaikkan, ia masih beraktifitas di ruang Komisi II DPR RI.
"Saya tenang-tenang saja, sudah terlalu terbiasa diolah ini, sebagai upaya pembunuhan karakter, sampai saat ini saya masih melaksanakan tugas saya di kantor," ujarnya.
"Saya kira ini terlalu politis, sudah risiko saya sebagai politisi. Setiap ada hajat, ada saja yang olah. Saya tenang dan santai saja, petarung tidak pernah takut dengan cara main kayu seperti ini," sambung Anggota Banggar DPR RI ini.
TP berharap ada akuntabilitas dari pihak media dalam bekerja. Ia juga akan menimbang membawa persoalan ini ke Dewan Pers.
"Saya akan masukkan laporan ke Dewan Pers, karena judul tidak sesuai dengan isi pemberitaan," pungkasnya.
TP memberikan apresiasi kinerja Polri dalam kasus ini. Ia menilai kepolisian bekerja profesional.
"Sudah ada bantahan dari pihak Kepolisian bahwa berita itu tidak benar, saya yakin kepolisian kerja profesional, tanpa intervensi politis, saya percaya itu" tutup Taufan Pawe.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas sumber dan kebenarannya, serta selalu memeriksa fakta sebelum menyebarkan berita. Kami akan mempertimbangkan langkah hukum yang diperlukan terhadap pihak-pihak yang menyebarkan dan memproduksi kabar bohong yang merugikan nama baik ini," kuncinya.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
KAHMI Sulsel Minta Ichlas Koperatif Hadapi Kasus Korupsi Dana Pilkada Pangkep 2024
MW KAHMI Sulsel akhirnya angkat suara menyikapi penetapan Ichlas, Presidium MD KAHMI Pangkep periode 2023–2028, sebagai salah satu tersangka dugaan korupsi dana hibah Pilkada 2024 oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Pangkep pada 1 Desember 2025.
Rabu, 03 Des 2025 09:33
Sulsel
Dua Komisioner KPU Pangkep jadi Tersangka Dugaan Korupsi Dana Pilkada 2024
Tiga pejabat KPU Pangkep resmi ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Pangkep pada Senin (01/12/2025). Ketiganya terseret kasus dugaan korupsi dana hibah Pilkada Pangkep 2024.
Senin, 01 Des 2025 23:45
News
Kasus Bibit Nanas Rp60 Miliar yang Ditangani Kejati saat Bachtiar jadi Pj Gubernur
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) menggeledah Kantor Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHBun) Provinsi Sulawesi Selatan.
Jum'at, 21 Nov 2025 16:54
Sulsel
NH dan Idrus Marham Bahas Dinamika Musda Golkar di Warung Makan Coto Gowa
Dua politisi senior Partai Golkar, Nurdin Halid dan Idrus Marham bertemu di Coto Sunggu II, Sungguminasa, Gowa pada Jumat (14/11/2025) pagi.
Jum'at, 14 Nov 2025 11:22
Sulsel
Temukan Dokumen Kausalitas, 4 Kantor Milik Pemkab Sinjai Digeledah Terkait Kasus Korupsi
Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Sinjai melaksanakan penggeledahan serentak di empat lokasi strategis pada Selasa, 11 November 2025.
Rabu, 12 Nov 2025 12:44
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Gerbong Mutasi Polres Luwu Timur Bergerak, Enam Pejabat Resmi Diganti
2
JNE Gratiskan Ongkir Bantuan ke Daerah Terdampak Bencana di Sumatra
3
Indosat Percepat Pemulihan Jaringan dan Salurkan Bantuan di Sumatera
4
Eks Suami Oknum Dewan Takalar Tantang Wakil Ketua DPRD Jeneponto Tes DNA
5
BRI dan LIB Buka Wawasan Mahasiswa Unismuh Tentang Industri Sepak Bola
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Gerbong Mutasi Polres Luwu Timur Bergerak, Enam Pejabat Resmi Diganti
2
JNE Gratiskan Ongkir Bantuan ke Daerah Terdampak Bencana di Sumatra
3
Indosat Percepat Pemulihan Jaringan dan Salurkan Bantuan di Sumatera
4
Eks Suami Oknum Dewan Takalar Tantang Wakil Ketua DPRD Jeneponto Tes DNA
5
BRI dan LIB Buka Wawasan Mahasiswa Unismuh Tentang Industri Sepak Bola