Eks Karyawan Ngadu ke DPRD Sulsel, PT Huadi Bantaeng Bakal Dipanggil Klarifikasi
Kamis, 17 Jul 2025 17:23

DPRD Sulsel menerima kunjungan perwakilan eks karyawan dan pekerja yang dirumahkan PT Huadi Group di Ruang Rapat Komisi D pada Kamis (17/07/2025). Foto: Muhaimin
MAKASSAR - DPRD Sulsel menerima kunjungan perwakilan eks karyawan dan pekerja yang dirumahkan PT Huadi Group di Ruang Rapat Komisi D pada Kamis (17/07/2025). Mereka didampingi oleh anggota DPRD Bantaeng, Hasriani, LBH Makassar, Serikat Buruh dan KontraS Sulawesi.
Mereka diterima langsung oleh sejumlah anggota dewan yakni Andi Aan Nugraha, Abd Rahman dan Muhtadin.
Legislator Bantaeng, Hasriani yang memimpin rombongan ini menyampaikan sejumlah persoalan yang dialami eks karyawan dan pekerja yang dirumahkan. Ia memperjuangkan agar upah yang menjadi hak mereka bisa segera dibayarkan.
"Teman-teman eks karyawan yang telah diPHK meminta agar kelebihan jam kerja atau upah lembur teman-teman ini segera dibayarkan. Sesuai dengan Undang-undang tenaga kerja yang telah diatur sebelumnya," katanya.
Hasriani menuturkan, karyawan yang telah dirumahkan juga membutuhkan kepastian. Mulai dari berapa lama mereka diistirahatkan dan berapa upah yang akan diterima setiap bulannya sebagai bentuk kompensasi dari pihak perusahaan.
Salah satu karyawan PT Huadi Group, Idris menambahkan bahwa dirinya termasuk pekerja yang dirumahkan. Ia meminta DPRD Sulsel untuk memperjuangkan nasibnya bisa Kembali bekerja di perusahaan yang terletak di Bantaeng itu.
"Saya salah satu karyawan PT Huadi Group yang terdampak, yang dirumahkan selama tiga bulan. Tapi setelah itu, tidak tentu kapan akan kembali normal atau kapan kami bisa bekerja kembali," tambahnya.
Anggota DPRD Sulsel, Aan Nugraha mengaku sudah menerima aspirasi eks karyawan dan pekerja yang dirumahkan PT Huadi Group di Bantaeng. Selain itu, ia mendapat informasi terjadi PHK besar-besaran yang mencapai ribuan.
"Mereka mau mendesak ini perusahaan untuk segera dibayarkan gajinya, katanya ada 3 bulan tidak terbayarkan. Terus minta transparansi kenapa ada PHK di PT Huadi sebelum memberikan klarifikasi terhadap pekerja yang ada di Kabupaten Bantaeng," ungkapnya.
"Jadi ada sekitar 2000 PHK yang ada di PT Huadi. Makanya ini ya teman-teman menuntut klarifikasi dan transparansi sehingga ada PHK besar-besaran yang terjadi di PT Huadi," sambungnya.
Polisi Nasdem ini berkomitmen siap memperjuangkan aspirasi mereka dengan menindaklanjutinya menjadi rapat dengar pendapat (RDP). Ia bilang Komisi E bakal menjadwalkan RDP minggu depan.
"Insya Allah DPRD Provinsi Sulawesi Selatan akan menjadwalkan RDP dengan PT Huadi dan Pemerintah Kabupaten Bantaeng, dinas tenaga kerja Sulsel, dan teman-teman serikat buruh serta karyawan yang dirumahkan dan diPHK," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur PT Huadi Bantaeng Industry Park, Lily Dewi Candinegara menanggapi rencana RDP yang akan dijadwalkan oleh DPRD Sulsel. Ia mengaku pihaknya siap memenuhi undangan tersebut.
"Kita negara hukum harusnya disesuaikan dengan prosedur hukum. Siap, kita terima untuk kebaikan semua pihak," tandasnya.
Mereka diterima langsung oleh sejumlah anggota dewan yakni Andi Aan Nugraha, Abd Rahman dan Muhtadin.
Legislator Bantaeng, Hasriani yang memimpin rombongan ini menyampaikan sejumlah persoalan yang dialami eks karyawan dan pekerja yang dirumahkan. Ia memperjuangkan agar upah yang menjadi hak mereka bisa segera dibayarkan.
"Teman-teman eks karyawan yang telah diPHK meminta agar kelebihan jam kerja atau upah lembur teman-teman ini segera dibayarkan. Sesuai dengan Undang-undang tenaga kerja yang telah diatur sebelumnya," katanya.
Hasriani menuturkan, karyawan yang telah dirumahkan juga membutuhkan kepastian. Mulai dari berapa lama mereka diistirahatkan dan berapa upah yang akan diterima setiap bulannya sebagai bentuk kompensasi dari pihak perusahaan.
Salah satu karyawan PT Huadi Group, Idris menambahkan bahwa dirinya termasuk pekerja yang dirumahkan. Ia meminta DPRD Sulsel untuk memperjuangkan nasibnya bisa Kembali bekerja di perusahaan yang terletak di Bantaeng itu.
"Saya salah satu karyawan PT Huadi Group yang terdampak, yang dirumahkan selama tiga bulan. Tapi setelah itu, tidak tentu kapan akan kembali normal atau kapan kami bisa bekerja kembali," tambahnya.
Anggota DPRD Sulsel, Aan Nugraha mengaku sudah menerima aspirasi eks karyawan dan pekerja yang dirumahkan PT Huadi Group di Bantaeng. Selain itu, ia mendapat informasi terjadi PHK besar-besaran yang mencapai ribuan.
"Mereka mau mendesak ini perusahaan untuk segera dibayarkan gajinya, katanya ada 3 bulan tidak terbayarkan. Terus minta transparansi kenapa ada PHK di PT Huadi sebelum memberikan klarifikasi terhadap pekerja yang ada di Kabupaten Bantaeng," ungkapnya.
"Jadi ada sekitar 2000 PHK yang ada di PT Huadi. Makanya ini ya teman-teman menuntut klarifikasi dan transparansi sehingga ada PHK besar-besaran yang terjadi di PT Huadi," sambungnya.
Polisi Nasdem ini berkomitmen siap memperjuangkan aspirasi mereka dengan menindaklanjutinya menjadi rapat dengar pendapat (RDP). Ia bilang Komisi E bakal menjadwalkan RDP minggu depan.
"Insya Allah DPRD Provinsi Sulawesi Selatan akan menjadwalkan RDP dengan PT Huadi dan Pemerintah Kabupaten Bantaeng, dinas tenaga kerja Sulsel, dan teman-teman serikat buruh serta karyawan yang dirumahkan dan diPHK," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur PT Huadi Bantaeng Industry Park, Lily Dewi Candinegara menanggapi rencana RDP yang akan dijadwalkan oleh DPRD Sulsel. Ia mengaku pihaknya siap memenuhi undangan tersebut.
"Kita negara hukum harusnya disesuaikan dengan prosedur hukum. Siap, kita terima untuk kebaikan semua pihak," tandasnya.
(UMI)
Berita Terkait

Sports
Bupati Bantaeng Uji Nurdin Raih Juara 1 Ajang Aquabike Championship
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin menorehkan prestasi sebagai atlet jetski. Tak tangung-tanggung, kepala daerah yang akrab disapa Uji Nurdin ini berhasil keluar sebagai juara 1 pada ajang Aquabike Indonesian Championship Round 3, di Kota Makassar.
Senin, 20 Okt 2025 08:45

Sulsel
Peringatan HUT Sulsel ke-356, Ketua DPRD Sulsel Ajak Perkuat Sinergi Pembangunan
DPRD Sulsel menggelar rapat paripurna istimewa dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-356 Provinsi Sulawesi Selatan, yang digelar di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Makassar pada (19/10/2025).
Minggu, 19 Okt 2025 20:46

Sulsel
DPRD Sulsel Bakal Panggil Konsultan Proyek Bermasalah Rp60 Miliar di Bone
Komisi D DPRD Sulsel menggelar rapat kerja bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membahas tindak lanjut proyek Bendung dan Embung Lalengrie di Kabupaten Bone dan lima paket pekerjaan jalan multi years 2025–2027.
Selasa, 14 Okt 2025 20:32

Sulsel
DPRD Sulsel Fasilitasi Aspirasi Ratusan Tenaga Kesehatan Non-ASN dari Kabupaten/kota
DPRD Sulsel menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama ratusan tenaga kesehatan (nakes) non-ASN dari berbagai kabupaten/kota di Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel, Makassar pada Selasa (14/10/2025).
Selasa, 14 Okt 2025 19:21

Sports
Lepas Kontingen Cabor Futsal, Bupati Uji Nurdin Yakin Bantaeng Lolos Babak Kualfikasi
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin melepas Kontingen Cabang Olahraga (Cabor) Olahraga Futsal, dalam rangka mengikuti Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Sulsel yang digelar di Kota Makassar.
Senin, 13 Okt 2025 21:22
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Fraksi PKB Konsistensi Kawal Pelaksanaan Instruksi Wali Kota Soal HUT Makassar 2025
2

Pelindo Regional 4 Bangun Semangat & Budaya Kerja Positif Lewat Breakfast With Leader
3

Gandeng Pemkab, Unhas Berencana Bangun Kampus di Bone
4

Honda Rilis Scoopy x Kuromi di Makassar, Harga Rp26 Juta
5

Kantor Imigrasi Makassar Berhasil Capai Realisasi PNBP Rp57,97 Miliar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Fraksi PKB Konsistensi Kawal Pelaksanaan Instruksi Wali Kota Soal HUT Makassar 2025
2

Pelindo Regional 4 Bangun Semangat & Budaya Kerja Positif Lewat Breakfast With Leader
3

Gandeng Pemkab, Unhas Berencana Bangun Kampus di Bone
4

Honda Rilis Scoopy x Kuromi di Makassar, Harga Rp26 Juta
5

Kantor Imigrasi Makassar Berhasil Capai Realisasi PNBP Rp57,97 Miliar