PT Vale Komitmen Lanjutkan Pemulihan Towuti Lewat Dialog Inklusif & Solusi Nyata
Sabtu, 27 Sep 2025 08:12
Dalam rapat dengar pendapat bersama DPRD Luwu Timur, PT Vale menekankan pentingnya proses pemulihan yang transparan dan berbasis partisipasi. Foto/Istimewa
TOWUTI - Pasca berakhirnya masa tanggap darurat insiden kebocoran pipa minyak pada 12 September 2025, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menegaskan kembali komitmennya untuk menangani dampak terhadap masyarakat dan lingkungan secara menyeluruh dan transparan, melalui dialog inklusif dengan seluruh pemangku kepentingan.
Fokus utama perusahaan adalah menjawab keresahan masyarakat dengan langkah nyata dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Hingga hari ini, lebih dari 284 aduan dari warga di enam desa terdampak—Lioka, Wawondula, Baruga, Langkea Raya, Matompi, dan Timampu—telah dicatat melalui Posko Pengaduan di Kantor Camat Towuti maupun dari interaksi langsung di lapangan. Lebih dari setengah aduan telah ditindaklanjuti, menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendengar dan merespons aspirasi masyarakat.
Dalam rapat dengar pendapat bersama DPRD Luwu Timur, PT Vale menekankan pentingnya proses pemulihan yang transparan dan berbasis partisipasi.
Endra Kusuma, Head of External Relations PT Vale, menyatakan pihaknya hadir untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat dan memastikan setiap langkah diambil dengan mempertimbangkan aspek sosial, lingkungan, dan keberlanjutan.
"Pendekatan ini bukan hanya soal menyelesaikan dampak, tapi juga membangun kembali kepercayaan bersama," kata dia.
Bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, PT Vale menyusun klasifikasi dampak yang mencakup sawah, kebun, empang, ternak unggas, ternak besar, nelayan, hingga sumur air. Klasifikasi ini dibagi berdasarkan tingkat keparahan—rendah, sedang, hingga tinggi.
Pendekatan ini diharapkan dapat memastikan bahwa penanganan terhadap warga terdampak bersifat proporsional dan sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Saat ini proses telah memasuki tahap verifikasi menuju penandatanganan perjanjian pembayaran dan penyaluran kompensasi.
Seluruh proses didukung penuh oleh PT Vale, melibatkan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan tim ahli independen, termasuk Disaster Risk Reduction Centre (DRRC) Universitas Indonesia di bawah pimpinan Prof. Fatma Lestari.
Selama tiga minggu terakhir, pengambilan sampel air, udara, dan tanah dilakukan secara terbuka, terdokumentasi, disegel sesuai standar, dan diuji di laboratorium resmi.
Hasil uji hingga 24 September 2025 menunjukkan kadar Merkuri (Hg) sebesar 0.0008 mg/L dan Chromium (Cr6+) sebesar 0.01 mg/L—jauh di bawah ambang batas baku mutu I.
Prof. Fatma menjelaskan pihaknya memahami kekhawatiran masyarakat. Karena itu, seluruh pengambilan sampel dilakukan terbuka, terdokumentasi, dan hasilnya berbasis sains.
"Jika masih ada keraguan, kami siap mendampingi agar masyarakat benar-benar merasa yakin bahwa pemulihan dilakukan secara bertanggung jawab," tutur dia.
Selain kompensasi, PT Vale juga terus melanjutkan upaya lapangan, termasuk pembersihan sisa minyak di pinggiran sungai dan monitoring berkelanjutan bersama pemerintah serta warga.
Upaya pemulihan ini tidak hanya bertujuan menyelesaikan dampak insiden, tetapi juga menjadi titik balik untuk memperkuat kolaborasi, membangun kepercayaan, dan menjamin keberlanjutan ekosistem Towuti.
Fokus utama perusahaan adalah menjawab keresahan masyarakat dengan langkah nyata dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Hingga hari ini, lebih dari 284 aduan dari warga di enam desa terdampak—Lioka, Wawondula, Baruga, Langkea Raya, Matompi, dan Timampu—telah dicatat melalui Posko Pengaduan di Kantor Camat Towuti maupun dari interaksi langsung di lapangan. Lebih dari setengah aduan telah ditindaklanjuti, menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendengar dan merespons aspirasi masyarakat.
Dalam rapat dengar pendapat bersama DPRD Luwu Timur, PT Vale menekankan pentingnya proses pemulihan yang transparan dan berbasis partisipasi.
Endra Kusuma, Head of External Relations PT Vale, menyatakan pihaknya hadir untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat dan memastikan setiap langkah diambil dengan mempertimbangkan aspek sosial, lingkungan, dan keberlanjutan.
"Pendekatan ini bukan hanya soal menyelesaikan dampak, tapi juga membangun kembali kepercayaan bersama," kata dia.
Bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, PT Vale menyusun klasifikasi dampak yang mencakup sawah, kebun, empang, ternak unggas, ternak besar, nelayan, hingga sumur air. Klasifikasi ini dibagi berdasarkan tingkat keparahan—rendah, sedang, hingga tinggi.
Pendekatan ini diharapkan dapat memastikan bahwa penanganan terhadap warga terdampak bersifat proporsional dan sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Saat ini proses telah memasuki tahap verifikasi menuju penandatanganan perjanjian pembayaran dan penyaluran kompensasi.
Seluruh proses didukung penuh oleh PT Vale, melibatkan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan tim ahli independen, termasuk Disaster Risk Reduction Centre (DRRC) Universitas Indonesia di bawah pimpinan Prof. Fatma Lestari.
Selama tiga minggu terakhir, pengambilan sampel air, udara, dan tanah dilakukan secara terbuka, terdokumentasi, disegel sesuai standar, dan diuji di laboratorium resmi.
Hasil uji hingga 24 September 2025 menunjukkan kadar Merkuri (Hg) sebesar 0.0008 mg/L dan Chromium (Cr6+) sebesar 0.01 mg/L—jauh di bawah ambang batas baku mutu I.
Prof. Fatma menjelaskan pihaknya memahami kekhawatiran masyarakat. Karena itu, seluruh pengambilan sampel dilakukan terbuka, terdokumentasi, dan hasilnya berbasis sains.
"Jika masih ada keraguan, kami siap mendampingi agar masyarakat benar-benar merasa yakin bahwa pemulihan dilakukan secara bertanggung jawab," tutur dia.
Selain kompensasi, PT Vale juga terus melanjutkan upaya lapangan, termasuk pembersihan sisa minyak di pinggiran sungai dan monitoring berkelanjutan bersama pemerintah serta warga.
Upaya pemulihan ini tidak hanya bertujuan menyelesaikan dampak insiden, tetapi juga menjadi titik balik untuk memperkuat kolaborasi, membangun kepercayaan, dan menjamin keberlanjutan ekosistem Towuti.
(TRI)
Berita Terkait
News
PT Vale dan Pemkab Lutim Laksanakan Kickoff PPM–SDGs Desa 2025
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari Mining Industry Indonesia (MIND ID), kembali menegaskan komitmennya mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Luwu Timur.
Selasa, 09 Des 2025 16:01
News
PT Vale - Kementerian ESDM Salurkan Bantuan untuk Pemulihan Sumatera
PT Vale bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui program “ESDM Siaga Bencana” menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi para korban.
Senin, 08 Des 2025 14:08
Sulsel
Kolaborasi PT Vale & Pemkab Lutim Perkuat Pendidikan Tinggi Vokasi di Sorowako
Presiden Direktur & CEO PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, menegaskan bahwa transformasi ATS menjadi Politeknik Sorowako merupakan momentum penting,
Jum'at, 05 Des 2025 20:24
News
Sinergi TNI dan PT Vale Dorong Hilirisasi Berkelanjutan
Kunjungan ini memperkuat sinergi antara sektor pertahanan dan industri, fondasi penting dalam membangun ekosistem hilirisasi yang aman, stabil, dan berkelanjutan.
Kamis, 04 Des 2025 15:19
News
Gerakan Hijau PT Vale: Penanaman Pohon Serentak di Morowali & Sorowako
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), anggota grup Mining Industry Indonesia (MIND ID), mempertegas kontribusinya melalui aksi penanaman pohon serentak di seluruh wilayah operasional.
Senin, 01 Des 2025 16:58
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Malam Tahun Baru, Vasaka Hotel Makassar Hadirkan DJ hingga Art Touch Experience
2
Pencalon Dinyatakan Sah! Waketum Tegaskan Vonny Ameliani Sah Pimpin KNPI Sulsel
3
HUT ke-37, Kalla Aspal Mantapkan Transformasi Layanan & Kepedulian Sosial
4
Dari Layanan Publik hingga Industri, Papua Siap Terbang dengan Data Center Lokal
5
Tiba di Aceh, Tim Khusus PLN UID Sulselrabar Kebut Pemulihan Sistem Kelistrikan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Malam Tahun Baru, Vasaka Hotel Makassar Hadirkan DJ hingga Art Touch Experience
2
Pencalon Dinyatakan Sah! Waketum Tegaskan Vonny Ameliani Sah Pimpin KNPI Sulsel
3
HUT ke-37, Kalla Aspal Mantapkan Transformasi Layanan & Kepedulian Sosial
4
Dari Layanan Publik hingga Industri, Papua Siap Terbang dengan Data Center Lokal
5
Tiba di Aceh, Tim Khusus PLN UID Sulselrabar Kebut Pemulihan Sistem Kelistrikan