DPRD Luwu Gelar Paripurna Hari Jadi ke-17 Kota Belopa

Chaeruddin
Senin, 13 Feb 2023 21:52
DPRD Luwu Gelar Paripurna Hari Jadi ke-17 Kota Belopa
Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Luwu dalam rangka Hari Jadi ke-17 Belopa sebagai ibu kota Kabupaten Luwu di ruang paripurna DPRD Luwu, Senin (13/2/2023). Foto: SINDOmakassar/Chaeruddin
Comment
Share
LUWU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu menggelar rapat paripurna Hari Jadi ke-17 Belopa sebagai ibu kota Kabupaten Luwu di ruang paripurna DPRD Luwu, Senin (13/2/2023).

Rapat ini dipimpin Ketua DPRD Luwu, Rusli Sunali, didampingi para wakil ketua, Andi Mappatunru dan Zulkifli. Hadir pula para kepala OPD, Kepala Dinas dan Kepala Bagian.

Sekretaris Daerah (Sekda) Luwu, H Sulaiman, mewakili, sekaligus membacakan sambutan Bupati Luwu, H Basmin Mattayang. Dalam sambutannya, Menurut orang nomor satu di Luwu itu, rapat paripurna ini menjadi starting poin bagi legislatif dalam membuat sejarah dan warna baru penyelenggaraan HUT.

"Tidak hanya semarak dengan event seremonial, tetapi tercatat dalam lembaran daerah sebagai sebuah agenda rutin Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Luwu sekaligus sebagai produk legislatif yang sangat monumental," ujarnya.

Demikian juga bagi ekeskutif, peringatan Hari Jadi Belopa ke-17 menjadi sangat istimewa ketika jajaran ekesekutif, masyarakat dan stakeholder mampu melakukan refleksi dan merenubgi, betapa tiap waktu berganti penuh dengan perjuangan, padat dengan semangat pengabdian. Itu semua demi mewujudkan cita-cita menjadikan masa depan masyarakat Luwu lebih baik.

Baca juga: 5.265 Tenaga Honorer di Kabupaten Wajo Terancam Putus Kerja

Menurut dia, waktu 17 tahun adalah rentang panjang perjalanan karena penuh dengan romantika dan dinamika sejarah. Sebuah kota yang dulu sepi, kini menjelma menjadi kota yang sedang bersolek dan berhias diri sebagai wajah Kabupaten Luwu.

"Memperingati hari ulang tahun secara filosofis bermakna retrospektif yaitu dengan sebuah peringatan hari ulang, tahun kita berupaya untuk menengok masa lalu sebagai sebuah mata rantai sejarah dan sebuah masa lalu adalah fondasi yang sangat bernilai sebagai referensi, menapaki masa kini dan masa depan, introspektif," urainya.

"Artinya peringatan hari ulang tahun kita jadikan sebagai sarana mawas diri atau introsfeksi diri, dengan demikian setiap etape perjalanan kehidupan ini selalu bermakna karena mampu memberikan jawaban atas persoalan kekinian serta responsif dengan tantangan ke depan," sambunh Basmin dalam sambutannya.

Prospektif artinya, melalui perayaan hari ulang tahun ini, ada upaya mendesain atau merancang formula masa depan berlandaskan realita dan dinamika kekinian, tanpa melupakan nilai dan peristiwa bersejarah di masa lalu.

Sebagai masyarakat Kota Belopa secara khusus dan masyarakat Luwu pada umumnya, kata Basmin, wajib disyukuri dengan menjadikan hari kelahiran Kota Belopa, sebagai sebuah inspirasi dan motivasi untuk mengisi kembali setiap detik perjuangan kehidupan daerah ini dengan karya dan prestasi, lalu dibingkai catatan perjalanan hari ini dan ke depan dengan kerja produktif demi meraih cita-cita.

Baca juga: Dinas Kesehatan Pinrang Gelar Bakti Sosial di Desa Terpencil

Begitu juga sebagai generasi penerus, mari menjadikan sejarah sebagai sebuah untaian peristiwa penuh makna dan hikmah. Lalu dari sejarah kehidupan pemerintahan dan pembangunan Luwu selama ini, bisa dipetik pembelajaran bahwa setiap generasi kepemimpinan memiliki warna dan dinamika tersendiri sesuai era dan zamannya.

Bupati Luwu dua periode ini berharap, rasa cinta dan rasa memiliki terhadap Kabupaten Luwu hendaknya terpatri dalam dada, tercermin dalam sikap dan mewujud dalam laku setiap diri pribadi masyarakat Luwu. Rasa cinta dan bangga terhadap daerah ini harus diwujudkan dalam kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas sesuai potensi dan profesi. Sehingga jargon, tidak hanya indah dalam perkataan, tapi dalam karya nyata.

"Spirit inilah yang menjadi alasan kuat sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu menjadikan 'Bersama kita kuat, Bersatu kita hebat' sebagai tema Peringatan Hari jadi belopa sebagai ibu kota Kabupaten Luwu ke-17 pada tahun 2023 ini," sebut Basmin.

Baca juga: Wabup Bulukumba Soroti PNS hingga Kepala OPD Malas Ikut Apel Gabungan

Tema ini kata dia, hendaknya menginspirasi semua pihak untuk bersama sama mengukir dan memaknai sejarah kehidupan dan kebangkitan kembali Kabupaten Luwu dalam rangka meraih kemajuan, kemandirian, dan daya saing dalam nuansa religius.

Lebih jauh dia menjelaskan, memaknai perjalanan sejarah tentu harus dilakukan dengan membuka kembali lembaran awal ketika sebuah pemerintahan dan pembangunan dilaksanakan.

Pemerintahan dan pembangunan telah dipahami ibarat dua sisi dari satu mata uang yang sama. Bahwa tujuan utama dari sebuah pemerintahan yakni, menyelenggarakan pembangunan, begitu juga pembangunan tidak pernah bisa dilaksanakan tanpa adanya sebuah pemerintahan yang kuat.

Pembangunan kata Basmin, merupakan proses yang menyentuh dan merangkum semua aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena itu proses dan dinamika pembangunan termasuk pembangunan di Kabupaten Luwu, harus dikawal.

Basmin mengakui, ada banyak tantangan yang dihadapi pemerintahan dalam mewujudkan tujuan ini. Menciptakan gagasan, eksekusi, kinerja, membangun kebersamaan, melakukan adaptasi dan revitalisasi birokrasi serta meramu strategi mengatasi kapasitas fiskal yang defisit adalah sedikit di antara tantangan itu.

Baca juga: KPP Pratama Maros Target Penerimaan Pajak Capai Rp385 Miliar

Saat ini kata Basmin, Luwu harus bangkit dan segera melakukan akselerasi dengan memaksimalkan potensi dan keunggulan yang dimiliki. Lalu merancang pendekatan pembangunan agar dapat melakukan lompatan dan terobosan dengan lompatan yang tinggi.

Basmin menyebutkan bahwa Kabupaten Luwu sangat potensial bila dibandingkan dengan kabupaten lain karena memiliki keunggulan kompetitif maupun keunggulan komparatif. Meliputi kekayaan sumber daya alam, letak geografis yang sangat strategis maupun modal sosial yang pengaruhnya sangat dominan.

"Dengan meningkatkan pengelolaan potensi yang kita miliki secara profesional, serta dengan memaksimalkan kontribusi dan peran serta semua stakeholder maupun stakeholder yang ada serta didukung oleh manajemen pemerintahan yang efesien dan kepemimpinan yang kuat maka saya sangat optimis akselerasi laju pembangunan pada semua sektor dapat kita tingkatkan," kata dia.

Basmin melanjutkan, peningkatan kapasitas pengelolaan potensi lokal juga sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah yang esensinya mendorong berkembangnya pembangunan daerah, sesuai dengan kondisi sosial maupun aspirasi dan potensi masyarakat yang terus berkembang.

"Sampai dengan menjelang berakhirnya tahun ke lima pemerintahan, kami dengan bangga menyampaikan kepada masyarakat Luwu, bahwa apa yang telah kami tetapkan dalan visi misi pemerintahan dan pembangunan dan selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah telah berjalan pada arah yang benar," kesan Basmin.

Baca juga: Bawaslu Lutim Gelar Raker Teknis Penanganan Pelanggaran Pemilu

"Walaupun mungkin ada sedikit adaptasi dan deviasi namun secara substantif tidak merubah orientasi yang sudah ditetapkan. Secara konsisten Pembangunan Daerah selalu mengacu pada prinsip-prinsip yang menekankan keseimbangan antara pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan dimana pendekatannya merujuk pada empat pilar pembangunan nasional yaitu pro growth, pro poor, pro job dan pro environment," tutupnya.
(RPL)
Berita Terkait
Berita Terbaru