Gelar Diskusi Media, COO PT Vale Bahas Program Sosial untuk Masyarakat

fitra budin
Selasa, 16 Mei 2023 16:06
Gelar Diskusi Media, COO PT Vale Bahas Program Sosial untuk Masyarakat
COO PT Vale Indonesia, Abu Ashar, dan Kapolres Luwu Timur, AKBP Silvester tampil sebagai pembicara dalam diskusi media yang digelar PT Vale di TAB pada Selasa (16/5/2023). Foto/Fitra Budin
Comment
Share
SOROWAKO - PT Vale Indonesia menggelar diskusi media di Taman Antar Bangsa (TAB) PT Vale Indonesia, Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, pada Selasa (16/5/2023). Hadir sebagai pembicara yakni Chief Operating Officer (COO) PT Vale Indonesia, Abu Ashar, dan Kapolres Luwu Timur, AKBP Silvester.

Kegiatan itu juga dihadiri oleh para penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari Lembaga Pers Dr. Soetomo.

Dalam diskusi tersebut, terdapat dua pembahasan utama kontribusi program sosial PT Vale untuk keberlanjutan serta bahaya berita hoaks dan dampak hukumnya.



Pembicara pertama yakni Abu Ashar selaku COO PT Vale Indonesia lebih banyak membahas soal program, termasuk bantuan sosial perseroan kepada masyarakat di wilayah pemberdayaan.

Menurut Abu, sejak 2012 lalu nama bantuan sosial yang diberikan masuk pada program Pengembangan Masyarakat (Community Development/Comdev). Lalu berubah lagi pada 2013 hingga 2017 menjadi program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM).

"Setelah itu muncul siklus pertama PPM pada tahun 2018 hingga 2022, lalu berlanjut pada siklus kedua PPM pada tahun 2023 tahun ini hingga 2027 mendatang," jelas Abu.

Sementara itu, Kapolres Luwu Timur, AKBP Silvester, juga membahas soal peredaran berita hoaks yang ada di wilayah hukumnya. Menurut Silvester, dengan adanya keterbukaan informasi dan makin canggihnya elektronik pada masa sekarang, sehingga membuat fenomena Illusory Truth Effect, dan Firehouse of Faisehood pada Era Post-Truth.

"Kedua fenomena tersebut fenomena Illusory Truth Effect adalah fenomena ketika sebuah pernyataan diulang terus menerus, sehingga meyakinkan otak kita merasa familiar walaupun faktanya belum jelas, dan Firehouse Of Faisehood pada Era Post-Truth adalah Fenomena ketika menyebarkan informasi yang disukai," jelas dia.



Berita hoaks, kata AKBP Silvester, fenomena yang ada sekarang ini banyak yang menjadi ancaman bagi kehidupan masyarakat. "Faktor maraknya berita hoaks itu diakibatkan rendahnya literasi minat baca, sehingga masyarakat jarang ingin mengetahui yang sepenuhnya. Selain itu, faktor penyebab mearaknya berita hoaks juga ada pada kepentingan politik," kata dia.

Bahkan kata perwira dua melati itu, berita hoaks tersebut adalah berita yang belum pasti kebenarannya, atau bisa dibilang berita hoaks itu adalah sampah yang bisa membuat bencana di kalangan masyarakat. "Sehingga masyarakat bisa jadi bingung, akibat olahan berita yang belum pasti kebenarannya itu," kata dia.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru