Pascakebakaran Toko Pecah Belah di Maros, Warga Sekitar Keluhkan Sesak Nafas
Rabu, 22 Feb 2023 19:20
Tim Labfor dari kepolisian melakukan olah TKP di puing-puing kebakaran toko grosir pecah belah Al-Fathir Maros. Pascakebakaran, sejumlah warga sekitar mengeluhkan sesak nafas. Foto/Najmi S Limonu
MAROS - Pascakebakaran toko grosir barang pecah belah Al-Fathir di Kabupaten Maros, warga sekitar mengeluhkan sesak nafas. Diduga akibat menghirup asap pembakaran plastik.
Salah seorang warga Batangase Kecamatan Mandai, Ramlah (40), mengaku harus mengungsi dari rumahnya. Selain karena bagian rumahnya ikut terbakar, juga karena dia dan keluarganya mulai merasakan dampak dari asap pembakaran plastik.
"Saya dan tujuh orang keluarga lainnya harus mengungsi ke masjid karena tidak memungkinkan untuk menetap di rumah. Apalagi asap tebal dari pembakaran itu sangat mengganggu pernafasan. Satu jam saja kita di rumah, sudah akan terasa sesak nafas," ujarnya, Rabu (22/2/2023).
Dia menjelaskan, apalagi saat ini, kondisinya yang sedang hamil, serta anaknya yang berusia 2 tahun sangat rawan ketika menghirup asap. "Gampang sekali sesak nafas kalau kami menghirup udara. Saya khawatir berpengaruh sama kandungan," ujarnya.
Dia mengaku, semenjak kebakaran terjadi Minggu (19/2/2023) lalu, tim kesehatan dari Dinas Kesehatan tetap rutin melakukan pemeriksaan kesehatan warga.
Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus, menambahkan sejauh ini Dinas Kesehatan terus melakukan pemantauan kesehatan warga yang berada di sekitar area lokasi kebakaran.
"Ada petugas yang bekerja di sana untuk memantau kondisi warga di sekitar lokasi kebakaran," jelasnya.
Dia menambahkan menghirup asap pembakaran terlalu lama memang berbahaya. Manusia bisa terkena sesak nafas, dan jangka panjangnya bisa berdampak ispa. Karena itu, warga di sekitar lokasi kebakaran dianjurkan mengungsi dan rutin melakukan pemeriksaan di posko kesehatan bila mengalami sesak nafas.
"Memang menghirup asap pembangkaran dalam jangka panjang akan menyebabkan penyakit ispa atau sesak nafas. Makanya sebaiknya warga mengungsi dulu," jelasnya.
Dia menjelaskan saat ini yang sangat butuh untuk diperiksa kesehatannya adalah tim pemadam kebakaran. Pasalnya mereka yang berhadapan langsung dengan lokasi pembakaran.
Salah seorang warga Batangase Kecamatan Mandai, Ramlah (40), mengaku harus mengungsi dari rumahnya. Selain karena bagian rumahnya ikut terbakar, juga karena dia dan keluarganya mulai merasakan dampak dari asap pembakaran plastik.
"Saya dan tujuh orang keluarga lainnya harus mengungsi ke masjid karena tidak memungkinkan untuk menetap di rumah. Apalagi asap tebal dari pembakaran itu sangat mengganggu pernafasan. Satu jam saja kita di rumah, sudah akan terasa sesak nafas," ujarnya, Rabu (22/2/2023).
Dia menjelaskan, apalagi saat ini, kondisinya yang sedang hamil, serta anaknya yang berusia 2 tahun sangat rawan ketika menghirup asap. "Gampang sekali sesak nafas kalau kami menghirup udara. Saya khawatir berpengaruh sama kandungan," ujarnya.
Dia mengaku, semenjak kebakaran terjadi Minggu (19/2/2023) lalu, tim kesehatan dari Dinas Kesehatan tetap rutin melakukan pemeriksaan kesehatan warga.
Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus, menambahkan sejauh ini Dinas Kesehatan terus melakukan pemantauan kesehatan warga yang berada di sekitar area lokasi kebakaran.
"Ada petugas yang bekerja di sana untuk memantau kondisi warga di sekitar lokasi kebakaran," jelasnya.
Dia menambahkan menghirup asap pembakaran terlalu lama memang berbahaya. Manusia bisa terkena sesak nafas, dan jangka panjangnya bisa berdampak ispa. Karena itu, warga di sekitar lokasi kebakaran dianjurkan mengungsi dan rutin melakukan pemeriksaan di posko kesehatan bila mengalami sesak nafas.
"Memang menghirup asap pembangkaran dalam jangka panjang akan menyebabkan penyakit ispa atau sesak nafas. Makanya sebaiknya warga mengungsi dulu," jelasnya.
Dia menjelaskan saat ini yang sangat butuh untuk diperiksa kesehatannya adalah tim pemadam kebakaran. Pasalnya mereka yang berhadapan langsung dengan lokasi pembakaran.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
Kunjungi Korban Kebakaran, Bupati Gowa Salurkan Bantuan dan Rehabilitasi Rumah
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, mengunjungi lokasi kebakaran rumah di Dusun Pajalau, Desa Panakkukang, Kecamatan Pallangga, Sabtu (22/11).
Sabtu, 22 Nov 2025 14:19
Makassar City
Kebakaran Hanguskan Delapan Rumah Warga di Jalan Adhyaksa
Kebakaran menghanguskan delapan rumah semi permanen di Jalan Adhyaksa Lorong 12 Kelurahan, Masale Kecamatan Panakkukang, Kamis, (20/11/2025).
Kamis, 20 Nov 2025 14:05
Sulsel
Peduli Sesama, Semen Tonasa Bantu Korban Puting Beliung & Kebakaran di Pangkep
PT Semen Tonasa melalui Tim TJSL menyalurkan bantuan berupa uang tunai bagi warga yang menjadi korban bencana angin puting beliung dan kebakaran di Kabupaten Pangkep.
Selasa, 04 Nov 2025 14:23
Sulsel
Pemkab Gowa dan Baznas Bangun Rumah untuk Korban Kebakaran di Bontonompo
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Gowa akan membangun rumah layak huni kepada keluarga Amir Daeng Rate di Lingkungan Bu’nea, Kelurahan Bontonompo.
Kamis, 09 Okt 2025 17:41
Sulsel
Area Parkir Kendaraan Pejabat di Kantor Bupati Bulukumba Terbakar
Area parkiran kendaraan pejabat di Kantor Bupati Bulukumba, Sulawesi Selatan terbakar, pada Kamis (9/10) sekitar pukul 14.45 Wita.
Kamis, 09 Okt 2025 16:49
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
6 Pertandingan Tersaji di Pembukaan Bassogi Kids Football Tournament
2
Hanya Sehari! Panitia Musda Buka Pendaftaran Calon Ketua KNPI Sulsel Besok
3
Warga NTI Kembali Keluhkan Distribusi Air, PDAM Telusuri Sumber Masalah
4
Meity Rahmatia Serap Aspirasi Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Jeneponto
5
GRT Siap Gelar Konsolidasi Terbuka Terkait Dugaan Skandal Oknum DPRD Jeneponto
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
6 Pertandingan Tersaji di Pembukaan Bassogi Kids Football Tournament
2
Hanya Sehari! Panitia Musda Buka Pendaftaran Calon Ketua KNPI Sulsel Besok
3
Warga NTI Kembali Keluhkan Distribusi Air, PDAM Telusuri Sumber Masalah
4
Meity Rahmatia Serap Aspirasi Warga Binaan di Rutan Kelas IIB Jeneponto
5
GRT Siap Gelar Konsolidasi Terbuka Terkait Dugaan Skandal Oknum DPRD Jeneponto