Maju Senayan, Eks Kepala BNNP Sulsel Bertekad Perbaiki Sistem dan Hukum di Indonesia

Tim Sindomakassar
Rabu, 13 Des 2023 20:45
Maju Senayan, Eks Kepala BNNP Sulsel Bertekad Perbaiki Sistem dan Hukum di Indonesia
Caleg DPR RI, Brigjen Pol (Purn) Idris Kadir bersama warga. Foto: IST
Comment
Share
MAKASSAR - Mantan Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi Sulawesi Selatan (BNNP Sulsel), Brigjend Pol (Purn) Idris Kadir ingin mengantarkan Partai Demokrat kembali menjadi partai yang dominan di DPR RI untuk periode mendatang.

Untuk itu, Calon Legislatif DPR RI Dapil Sulsel 1 ini bertekad, menambah kursi Demokrat di dapil yang meliputi Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar itu.

"Ya tentunya sebagai kader, saya berharap bisa dua kursi (perolehannya di periode 2024-2029). Saya menginginkan Demokrat kembali berkuasa," ucap mantan Kapolsek Biringkanaya itu kepada awak media di Makassar pada Rabu (13/12).

Menurutnya, Partai Demokrat pantas kembali menjadi pemenang Pemilu, seperti yang telah ditorehkan pada Pemilu 2009 lalu.

Dia pun menyadari, bukan pekerjaan yang cukup mudah untuk meningkatkan perolehan suara di Partai Demokrat untuk Pileg 2024 mendatang.

Namun, dengan pengalamannya yang bekerja di bidang reserse dan intel selama di kepolisian, dianggap jadi modal yang cukup untuk meraup hati dan suara masyarakat sebanyak dan sebisa mungkin.

"Saya ingin berkontribusi memperbaiki sistem dan hukum. Karena saya berpendapat, kalau aspek hukumnya baik, maka masyarakatnya juga pasti nyaman dan bisa menjalankan aktivitasnya dengan baik pula," ucap caleg nomor urut 3 itu.

Untuk itu, meski terbilang "muda" di dunia politik, ia langsung membidik kursi Senayan. Alasannya pun sederhana. DPR RI ialah lembaga yang punya peran besar dalam membentuk dan menciptakan sistem tata hukum yang diberlakukan di Indonesia.

"Saya awalnya tidak berniat untuk terjun ke politik. Mengingat cost politik yang cukup besar. Namun, setelah beberapa kali diajak komunikasi oleh teman-teman aktivis dan Partai Demokrat, akhirnya saya putuskan untuk ikut berpolitik, dengan modal utama yang saya miliki, yaitu nekat," ungkapnya.

"Apalagi teman-teman menilai, masih membutuhkan pengalaman dan kapasitas saya untuk ikut terlibat dalam memperbaik hal-hal, khususnya pada aspek hukum, agar lebih baik lagi ke depannya," sambungnya.

Idris juga mengakui, ada sejumlah partai yang sempat mengajaknya untuk bergabung, sebelum ke memilih Demokrat. Ia menyebut PKS, PKB hingga PDIP.

"Tapi dalam kacamata saya, Partai Demokrat ini cukup banyak memberi kontribusi yang baik selama berkuasa. Jadi saya memilih untuk bergabung ke partai Demokrat, selain karena banyak orang yang saya kenal di partai ini," tandasnya.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru