Ada 600 Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Maros
Jum'at, 05 Jan 2024 13:07

Ilustrasi. Foto: Pexels
MAROS - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mencatat ada 600 anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Maros.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maros Andi Patiroi mengatakan ada berbagai faktor mengapa mereka tidak sekolah. Salah satunya ekonomi.
“Faktor ekonomi paling mendominasi. Biasanya anak tersebut ikut sama orang tuanya merantau. Makanya mereka tidak bersekolah,” katanya, Kamis (4/1/2024).
Tak hanya itu jarak domisili dengan sekolah juga cukup jauh. Untuk menekan angka tersebut ada berbagai program yang akan dilakukan pemerintah daerah. Mulai dari pendataan anak tidak sekolah hingga membuat kelas jarak jauh.
“Ada beberapa lokus yang sudah kami rampungkan datanya, seperti di Desa Timpuseng, kami akan ikutkan paket B dan C. Di Tompobulu juga sudah ada kelas jauh,” jelasnya.
Dia menuturkan, pada dasarnya, tinggi angka anak tidak sekolah harusnya bisa dikendalikan. Apalagi tahun ini sektor pendidikan mendapatkan anggaran besar dari Pemkab Maros sebesar Rp460 miliar.
Beberapa waktu lalu Pemkab Maros menggelar pelatihan pendataan anak tidak sekolah menggunakan aplikasi yang diberi nama Pasti Beraksi atau Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat Anak Tidak Sekolah (SIPBM-ATS).
Bupati Maros AS Chaidir Syam mengatakan, melalui aplikasi tersebut akan diketahui jumlah dan penyebab anak tidak sekolah sehingga penanganannya menjadi efektif dan tepat sasaran.
Saat ini di Maros ada empat desa yang menjadi pilot project implementasi Pasti Beraksi. Desa Timpuseng-Kecamatan Camba, Desa Kurusumange-Kecamatan Tanralili, Desa Baruga-Kecamatan Bantimurung, dan Desa Bontosomba-Kecamatan Tompobulu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maros Andi Patiroi mengatakan ada berbagai faktor mengapa mereka tidak sekolah. Salah satunya ekonomi.
“Faktor ekonomi paling mendominasi. Biasanya anak tersebut ikut sama orang tuanya merantau. Makanya mereka tidak bersekolah,” katanya, Kamis (4/1/2024).
Tak hanya itu jarak domisili dengan sekolah juga cukup jauh. Untuk menekan angka tersebut ada berbagai program yang akan dilakukan pemerintah daerah. Mulai dari pendataan anak tidak sekolah hingga membuat kelas jarak jauh.
“Ada beberapa lokus yang sudah kami rampungkan datanya, seperti di Desa Timpuseng, kami akan ikutkan paket B dan C. Di Tompobulu juga sudah ada kelas jauh,” jelasnya.
Dia menuturkan, pada dasarnya, tinggi angka anak tidak sekolah harusnya bisa dikendalikan. Apalagi tahun ini sektor pendidikan mendapatkan anggaran besar dari Pemkab Maros sebesar Rp460 miliar.
Beberapa waktu lalu Pemkab Maros menggelar pelatihan pendataan anak tidak sekolah menggunakan aplikasi yang diberi nama Pasti Beraksi atau Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat Anak Tidak Sekolah (SIPBM-ATS).
Bupati Maros AS Chaidir Syam mengatakan, melalui aplikasi tersebut akan diketahui jumlah dan penyebab anak tidak sekolah sehingga penanganannya menjadi efektif dan tepat sasaran.
Saat ini di Maros ada empat desa yang menjadi pilot project implementasi Pasti Beraksi. Desa Timpuseng-Kecamatan Camba, Desa Kurusumange-Kecamatan Tanralili, Desa Baruga-Kecamatan Bantimurung, dan Desa Bontosomba-Kecamatan Tompobulu.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
23 ASN Maros Tak Hadir Tanpa Alasan pada Hari Pertama Kerja
Sebanyak 43 ASN Pemkab Maros masih libur pada hari pertama kerja usai libur lebaran Idulfitri 2025.
Selasa, 08 Apr 2025 11:53

Sulsel
Pejabat Eselon II Maros Mulai Dievaluasi Pekan Depan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros segera mengevaluasi pejabat eselon II yang saat ini menjabat sebagai Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Senin, 07 Apr 2025 15:46

Sulsel
ASN Maros Terancam Tak Naik Pangkat Jika Menambah Waktu Libur
Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Maros diimbau tidak menambah libur setelah lebaran Idulfitri 2025.
Minggu, 06 Apr 2025 18:39

Sulsel
Jelang Lebaran, Pemkab Maros Perketat Pengawasan Daging di Pasar Tramo
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros melakukan pemeriksaan daging sapi dan ayam yang dijual di Pasar Tradisional Butta Salewangang, Kamis (27/3/2025).
Kamis, 27 Mar 2025 11:58

Sulsel
Dinas Pertanian Gelar Pasar Murah dengan Harga di Bawah Pasar
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros menggelar pasar murah di halaman kantor Dinas Pertanian, Rabu (26/3/2025).
Rabu, 26 Mar 2025 13:55
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Seleksi Sekda Makassar: 10 Peserta Lolos Administrasi, Pansel Tekankan Sistem Merit
2

BRIN dan Pangkep Kerjasama untuk Riset dan Inovasi Daerah
3

Idrus Marham Sebut Amran Sulaiman Tak Bertanggungjawab Jika Tak Mau Pimpin KKSS
4

Halalbihalal SMP Islam Athirah: Memperkuat Silaturahmi dan Kebersamaan
5

DPRD Bantaeng Dukung Rencana Uji Nurdin Rotasi Pejabat
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Seleksi Sekda Makassar: 10 Peserta Lolos Administrasi, Pansel Tekankan Sistem Merit
2

BRIN dan Pangkep Kerjasama untuk Riset dan Inovasi Daerah
3

Idrus Marham Sebut Amran Sulaiman Tak Bertanggungjawab Jika Tak Mau Pimpin KKSS
4

Halalbihalal SMP Islam Athirah: Memperkuat Silaturahmi dan Kebersamaan
5

DPRD Bantaeng Dukung Rencana Uji Nurdin Rotasi Pejabat