Kementan Alokasikan Anggaran Rp24,19 Miliar untuk Luwu Raya

Minggu, 04 Feb 2024 10:04
Kementan Alokasikan Anggaran Rp24,19 Miliar untuk Luwu Raya
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, saat berada di Kota Palopo. Foto: Chaeruddin
Comment
Share
PALOPO - Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengalokasikan anggaran sebesar Rp24,19 miliar untuk Luwu Raya. Anggaran tersebut dalam bentuk bantuan di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan.

Kunjungan kerja Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, di Kota Palopo, menyebutkan alokasi anggaran tersebut tersebar empat kabupaten dan kota di Luwu Raya, Luwu, Kota Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur.

"Total bantuan untuk Luwu Rp 24,19 miliar. Untuk Kota Palopo, Rp 2,121 miliar. Ada bantuan peremajaan Kelapa seluas 100 hektar untuk 110.000 batang kelapa, kita beri Solar Dryer sebanyak 5 unit, Kambing 50 ekor, ayam 2.500 ekor, benih padi seluas 1.671 hektar, bantuan benih jagung untuk lahan seluas 500 hektar," sebutnya.

Amran Sulaiman melanjutkan, bantuan untuk Kabupaten Luwu Rp 11,622 miliar. "Dari Ditjen Perkebunan, ada bantuan pemeliharaan kebun induk tanaman kelapa tahun ke lima seluas 5 hektar, bantuan pemeliharaan kebun induk tanaman pala tahun ke enam seluas 3 hektar," ungkapanya.

"Dari Ditjen Tanaman Pangan, kita berikan bantuan benih Padi inbrida sebanyak 8.000 hektar, bantuan Benih Jagung Hibrida sebanyak 5.000 hektar dan bantuan Combine Harvester type besar sebanyak 10 unit," lanjutnya.

Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur, juga mendapat bantuan dari Kementerian Pertanian RI. Termasuk Kabupaten Tana Toraja, juga mendapat bantuan sebesar Rp 2,926 miliar.

"Kabupaten Tana Toraja mendapat bantuan dari Ditjen Perkebunan berupa rintisan penerbitan STDB sebanyak 500 STDB dan dari Ditjen Tanaman Pangan, bantuan benih Padi Inbrida sebanyak 3.500 hektar dan Combine Harvester type besar sebanyak 4 unit," sebut Amran Sulaiman.

Diketahui, Menteri Pertanian beserta rombongan menghadiri Temu Teknis Pekebun yang mengangkat Tema, "Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produksi Perkebunan, serta pameran produk hasil pertanian dan perkebunan di Lapangan Pancasila, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu, (3/2/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Amran Sulaiman, melakukan dialog dengan pelaku usaha UMKM, petani dan pekebun. Kelangkaan pupuk dan sulitnya mendapatkan BBM, dua persoalan utama yang diutarakan petani dan pekebun dalam pertemuan tersebut.

Amran Sulaiman, menyampaikan tahun 2024 tidak boleh lagi ada petani ataupun pekebun yang mengeluhkan kelangkaan pupuk. Karena, pemerintah pusat telah menambah alokasi dana untuk ketersediaan pupuk sebesar Rp 14 triliun untuk 2,5 juta ton pupuk bersubsidi.

"Tahun ini tidak boleh lagi ada kelangkaan pupuk hingga dikeluhkan petani. Untuk Luwu Raya dan Toraja, petani cukup menggunakan KTP kalau tidak punya kartu tani, untuk mendapatkan pupuk. Para pengecer jangan dipersulit petani, kalau ada pengecer yang mempersulit, kami cabut izinnya," katanya.

"Sudah diputuskan, untuk mendapatkan solar, petani dan pekebun hanya menggunakan tandatangan kepala desa atau lurah setempat. Jangan dipersulit petani, karena mereka ini pahlawan kita dalam menjaga ketahanan pangan negara kita," lanjutnya.

Di Kesempatan yang sama, Penjabat Wali Kota Palopo, Asrul Sani, menyampaikan terimakasih dan selamat datang kepada Menteri Pertanian Ri beserta rombongan. " Ini menjadi kebanggan bagi kami dan menjadi spirit dan penyemangat baru untuk membangun pertanian di Palopo," ujarnya.

Asrul Sani, memaparkan 273 ribu hektar luas wilayah Kota Palopo, dimana 58 persen merupakan tutupan hutan. "5,83 pertumbuhan ekonomi Kota Palopo dan 20 persen sektor perdagangan dan jasa dan 17 persen dari sektor pertanian dengan luas lahan pertanian 10.668 hektar," terangnya.

Setelah acara Temu Teknis Pekebun, Amran Sulaiman, lanjut memberikan kuliah umum di Ruang Ratona Kantor Wali Kota Palopo. Bersama Mentan, hadir pula, Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, Satgas Pangan, Brigjen Pol Helfi Assegaf, Direktur IPDN Makassar, Profesor Murtir Jeddawi, Anggota DPR RI, La Tinro La Tunrung, serta sejumlah pejabat Kementerian RI.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru