Seleksi KPID dan KI, Komisi A DPRD Sulsel Terima Banyak Nama Titipan
Rabu, 24 Apr 2024 21:28

Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Andi Syafiuddin Patahuddin. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Andi Syafiuddin Patahuddin blak-blakan menyebut proses seleksi calon Komisioner KPID dan KIP banyak titipan.
Dia menuturkan, titipan tersebut berdatangan sebelum Komisi A DPRD Sulsel melakukan fit ang proper tes atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon komisioner KPID dan KIP selama dua hari, Selasa-Rabu, (16-17/04/2024) lalu.
"Kalau titipan banyak sekali, kalau saya bilang tidak ada titipan, itu saya (bohong). Ini dari 14 anggota (Komisi A) DPRD, ini semua punya nama, baik keluarga, kenalan, pokoknya macam-macam lah," kata Andi Syafiuddin kepada awak media pada Rabu (24/04/2024).
"Kita ini kan di Komisi A perwakilan dari partai juga, fraksi kan tentu banyaklah kepentingan-kepentingan di dalamnya. Makanya sebelum kita melakukan fit and proper tes itu kami sudah rapat intern," sambungnya.
Komisi A DPRD Sulsel diberi kewenangan melakukan seleksi terhadap 21 calon Komisioner KPID dan 15 calon KIP. Jumlah calon komisioner tersebut tiga kali kebutuhan yang diserahkan Pemprov Sulsel setelah melalui penjaringan di Tim Panitia Seleksi.
Sehingga Komisi A yang melakukan fit and proper, mengerucutkan 10 nama calon Komisioner KPID, dan tujuh komisioner terpilih dan tiga cadangan. Sementara KIP, komisi A mengerucutkan delapan nama, lima komisioner terpilih dan tiga cadangan.
Andi Syafiuddin menuturkan, nama-nama yang telah dijaring dibuatkan Berita Acara (BA) dan diserahkan ke pimpinan DPRD Sulsel untuk diteruskan ke Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin. Nama-nama yang telah disepakati di Komisi A DPRD Sulsel tidak akan mengalami perubahan.
"Setelah itu nama-namanya diserahkan berupa berita acara ke Pimpinan DPRD. Nanti Pimpinan DPRD yang secara administratif itu menyampaikan ke Pemprov dalam hal ini Gubernur Sulsel. Sesuai undang-undang, itu final, walaupun bahasanya di situ berita acara, kecuali ada emergency betul, tapi tidak serta merta dirubah," tegasnya.
Politisi PKS ini menyampaikan, hasil fit and proper tes tersebut tidak ada lagi tanggapan masyarakat mengenai calon yang telah ditetapkan. Meski begitu, pihaknya telah membuka tanggapan masyarakat sebelum dilaksanakan fit and proper tes.
"Jadi proses tanggapan masyarakat (tidak ada lagi), kami sudah buka sebelum fit and proper tes, Jadi ada hampir satu bulan kami minta tanggapan tentang 15 nama calon KIP dan 21 nama KPID," imbuhnya.
Namun demikian, Andi Syaifuddin menegaskan pihaknya sudah bekerja secara profesional sesuai dengan aturan. Bahkan sebelum melakukan fit and proper test, Komisi A sudah konsultasi ke KI dan KPID pusat.
"Karena memang kami bertujuan agar bagaimana bisa seprofesional mungkin terbuka, jujur, adil dan kita berusaha memilih, menetapkan anggota KIP dan KPID ini betul-betul baik dan bermutu sesuai dengan harapan," kuncinya.
Anggota Komisi A, Andi Nurhidayati Zainuddin mengaku persoalan seleksi KI dan KPID selalu seksi untukk dibicarakan karena banyak kepentingan. Ia juga tak menampik manuver yang dilakukan para calon komisioner untuk mencari simpati dan dukungan dengan mencoba “menekan”.
"Namun Komisi A walau tanpa anggaran tetap bijak dan mencoba fair dalam melaksanakan kewajibannya melakukan fit. Siapapun yang terpilih semoga bisa profesional dalam bekerja dan bisa merajut hubungan Pemprov dan DPRD, bukan membuat gaduh," jelasnya.
Dia menuturkan, titipan tersebut berdatangan sebelum Komisi A DPRD Sulsel melakukan fit ang proper tes atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon komisioner KPID dan KIP selama dua hari, Selasa-Rabu, (16-17/04/2024) lalu.
"Kalau titipan banyak sekali, kalau saya bilang tidak ada titipan, itu saya (bohong). Ini dari 14 anggota (Komisi A) DPRD, ini semua punya nama, baik keluarga, kenalan, pokoknya macam-macam lah," kata Andi Syafiuddin kepada awak media pada Rabu (24/04/2024).
"Kita ini kan di Komisi A perwakilan dari partai juga, fraksi kan tentu banyaklah kepentingan-kepentingan di dalamnya. Makanya sebelum kita melakukan fit and proper tes itu kami sudah rapat intern," sambungnya.
Komisi A DPRD Sulsel diberi kewenangan melakukan seleksi terhadap 21 calon Komisioner KPID dan 15 calon KIP. Jumlah calon komisioner tersebut tiga kali kebutuhan yang diserahkan Pemprov Sulsel setelah melalui penjaringan di Tim Panitia Seleksi.
Sehingga Komisi A yang melakukan fit and proper, mengerucutkan 10 nama calon Komisioner KPID, dan tujuh komisioner terpilih dan tiga cadangan. Sementara KIP, komisi A mengerucutkan delapan nama, lima komisioner terpilih dan tiga cadangan.
Andi Syafiuddin menuturkan, nama-nama yang telah dijaring dibuatkan Berita Acara (BA) dan diserahkan ke pimpinan DPRD Sulsel untuk diteruskan ke Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin. Nama-nama yang telah disepakati di Komisi A DPRD Sulsel tidak akan mengalami perubahan.
"Setelah itu nama-namanya diserahkan berupa berita acara ke Pimpinan DPRD. Nanti Pimpinan DPRD yang secara administratif itu menyampaikan ke Pemprov dalam hal ini Gubernur Sulsel. Sesuai undang-undang, itu final, walaupun bahasanya di situ berita acara, kecuali ada emergency betul, tapi tidak serta merta dirubah," tegasnya.
Politisi PKS ini menyampaikan, hasil fit and proper tes tersebut tidak ada lagi tanggapan masyarakat mengenai calon yang telah ditetapkan. Meski begitu, pihaknya telah membuka tanggapan masyarakat sebelum dilaksanakan fit and proper tes.
"Jadi proses tanggapan masyarakat (tidak ada lagi), kami sudah buka sebelum fit and proper tes, Jadi ada hampir satu bulan kami minta tanggapan tentang 15 nama calon KIP dan 21 nama KPID," imbuhnya.
Namun demikian, Andi Syaifuddin menegaskan pihaknya sudah bekerja secara profesional sesuai dengan aturan. Bahkan sebelum melakukan fit and proper test, Komisi A sudah konsultasi ke KI dan KPID pusat.
"Karena memang kami bertujuan agar bagaimana bisa seprofesional mungkin terbuka, jujur, adil dan kita berusaha memilih, menetapkan anggota KIP dan KPID ini betul-betul baik dan bermutu sesuai dengan harapan," kuncinya.
Anggota Komisi A, Andi Nurhidayati Zainuddin mengaku persoalan seleksi KI dan KPID selalu seksi untukk dibicarakan karena banyak kepentingan. Ia juga tak menampik manuver yang dilakukan para calon komisioner untuk mencari simpati dan dukungan dengan mencoba “menekan”.
"Namun Komisi A walau tanpa anggaran tetap bijak dan mencoba fair dalam melaksanakan kewajibannya melakukan fit. Siapapun yang terpilih semoga bisa profesional dalam bekerja dan bisa merajut hubungan Pemprov dan DPRD, bukan membuat gaduh," jelasnya.
(UMI)
Berita Terkait

Sulsel
RP Sebut Internal Golkar Adem Jelang Musda, Tapi Orang Luar yang Heboh
Golkar Barru belum mengambil sikap di musyawarah daerah (Musda) DPD I Sulsel. Padahal mayoritas DPD II kabupaten/kota lainnya sudah condong mendukung Munafri Arifuddin (Appi).
Senin, 30 Jun 2025 19:32

Sulsel
DPRD Sulsel Bakal Gelar RDP Soal Ribut-ribut Rencana Tambang Emas di Sinjai
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan, Fauzi Andi Wawo menerima perwakilan demonstran yang menyuarakan penolakan terhadap rencana pertambangan di Kabupaten Sinjai.
Rabu, 25 Jun 2025 22:30

Sulsel
Pengelola Tambang Bangsa Damai Siap Beroperasi dan Laksanakan Rekomendasi DPRD Sulsel
CV Bangsa Damai selaku pengelola tambang batu di Tikala, Toraja Utara, mengapresiasi Komisi D DPRD Sulsel yang telah menerbitkan rekomendasi terkait aktivitas pertambangan tersebut.
Rabu, 25 Jun 2025 10:15

Sulsel
Dewan Apresiasi Tambang Galian C di Tikala Torut karena Punya Izin Lengkap
Komisi D DPRD Sulsel menggelar rapat dengar pendapat (RDP) lanjutan terkait tambang galian C di Gedung Tower DPRD Sulsel pada Selasa (24/06/2025). Proyek ini milik CV Bangsa Damai yang beroperasi di Tikala, Toraja Utara (Torut).
Selasa, 24 Jun 2025 16:29

Sulsel
Uang Rp6,7 M Tidak Cukup, DPRD Sulsel Usul Bonus Atlet PON Aceh-Sumut Dicicil
Komisi E DPRD Sulsel menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait janji bonus atlet berprestasi di PON Aceh-Sumut 2024. Rapat digelar di Gedung Tower DPRD Sulsel pada Senin (23/06/2025).
Senin, 23 Jun 2025 18:05
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Pemegang Saham Restui Merger Adira & Mandala, Berlaku Efektif 1 Oktober 2025
2

Taufan Pawe Perjuangkan Jaminan Pensiun PPPK, Minta Disamakan dengan PNS
3

Warga Keluhkan Pelayanan di UPT Samsat Jeneponto
4

Lintasarta Luncurkan SQURA Cybersec Xperience Center, Pusat Edukasi Keamanan Siber Pertama di RI
5

Edukasi Safety Riding Sasar Pegawai Dinas Pendidikan Sulsel
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Pemegang Saham Restui Merger Adira & Mandala, Berlaku Efektif 1 Oktober 2025
2

Taufan Pawe Perjuangkan Jaminan Pensiun PPPK, Minta Disamakan dengan PNS
3

Warga Keluhkan Pelayanan di UPT Samsat Jeneponto
4

Lintasarta Luncurkan SQURA Cybersec Xperience Center, Pusat Edukasi Keamanan Siber Pertama di RI
5

Edukasi Safety Riding Sasar Pegawai Dinas Pendidikan Sulsel