Mahasiswa UIN Alauddin Juara 1 Desain Penyaring Udara
Rabu, 01 Mei 2024 14:58

Tri Gunawan Musa dan Desi Puspitasari, mahasiswa UIN Alauddin yang berhasil juara pada Lomba Desain Alat Filter Udara Nasional. Foto: Istimewa
GOWA - Dua mahasiswa UIN Alauddin Makassar berhasil menjuarai Lomba Desain Alat Filter Udara Nasional. Ajang itu digelar pada National Environmental Expo (NEO) Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin (Unhas) beberapa waktu lalu.
Kedua mahasiswa itu adalah Tri Gunawan Musa dan Desi Puspitasari. Mereka merupakan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Riset Keilmuan dan Kemitraan Masyarakat (Ritma).
Mereka berhasil menjadi juara setelah desain alat penyaring udara Fibervoltaic Purifier miliknya dinyatakan sebagai pemenang.
Menurut Tri Gunawan, pemanfaatan nanofiber dan fotokatalik TIO2 sebagai alat penyaring udara berbasis renewable energy yang didesain berdasarkan rumus Dispersi Gaussian, mampu menangkap partikel karbon dioksida sebanyak 4,307 kg/thn. Alat ini memiliki jangkauan radius 817 m atau setara dengan delapan pohon beringin.
Mahasiswa Jurusan Fisika ini menjelaskan, penyaring ini merupakan kombinasi teknologi dari nanofiber kitosan, fotokatalik, TIO2 dan panel surya photovoltaic. Alat ini dapat menjadi penyaring yang efektif membersihkan udara dari berbagai jenis polutan. Ia juga bersifat ramah lingkungan dan sangat efisien dalam meningkatkan kualitas udara.
Menurut Tri, timnya memiliki keunggulan dari para kompetitor karena desain alat mereka fokus pada penyaringan partikel sampai skala nanometer. Sementara tim lain masih pada skala mikro.
"Jadi kelihatan efisiensinya alat kami lebih tinggi, terus kami pakai bahan dasar yang ramah lingkungan, jadi tidak membuat pencemaran atau permasalahan baru lagi karena memang kami highlight isu lingkungan karena jurusan yang adakan itu Teknik Lingkungan Unhas. Jadi kami fokusnya menghasilkan alat yang efisiensi tinggi, tapi tidak merugikan lingkungan," ungkap mahasiswa semester enam ini.
Tri berharap desain penyaring udara yang ia buat bersama timnya bisa dilirik pihak pengembang. Sehingga karyanya bukan sekadar pelengkap perlombaan.
"Semoga bisa direalisasikan dengan kerja sama melibatkan pelaku usaha di bidang tersebut, terkhususnya produsen yang ada di Makassar agar kota ini bisa memiliki udara yang lebih baik," pintanya.
Kedua mahasiswa itu adalah Tri Gunawan Musa dan Desi Puspitasari. Mereka merupakan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Riset Keilmuan dan Kemitraan Masyarakat (Ritma).
Mereka berhasil menjadi juara setelah desain alat penyaring udara Fibervoltaic Purifier miliknya dinyatakan sebagai pemenang.
Menurut Tri Gunawan, pemanfaatan nanofiber dan fotokatalik TIO2 sebagai alat penyaring udara berbasis renewable energy yang didesain berdasarkan rumus Dispersi Gaussian, mampu menangkap partikel karbon dioksida sebanyak 4,307 kg/thn. Alat ini memiliki jangkauan radius 817 m atau setara dengan delapan pohon beringin.
Mahasiswa Jurusan Fisika ini menjelaskan, penyaring ini merupakan kombinasi teknologi dari nanofiber kitosan, fotokatalik, TIO2 dan panel surya photovoltaic. Alat ini dapat menjadi penyaring yang efektif membersihkan udara dari berbagai jenis polutan. Ia juga bersifat ramah lingkungan dan sangat efisien dalam meningkatkan kualitas udara.
Menurut Tri, timnya memiliki keunggulan dari para kompetitor karena desain alat mereka fokus pada penyaringan partikel sampai skala nanometer. Sementara tim lain masih pada skala mikro.
"Jadi kelihatan efisiensinya alat kami lebih tinggi, terus kami pakai bahan dasar yang ramah lingkungan, jadi tidak membuat pencemaran atau permasalahan baru lagi karena memang kami highlight isu lingkungan karena jurusan yang adakan itu Teknik Lingkungan Unhas. Jadi kami fokusnya menghasilkan alat yang efisiensi tinggi, tapi tidak merugikan lingkungan," ungkap mahasiswa semester enam ini.
Tri berharap desain penyaring udara yang ia buat bersama timnya bisa dilirik pihak pengembang. Sehingga karyanya bukan sekadar pelengkap perlombaan.
"Semoga bisa direalisasikan dengan kerja sama melibatkan pelaku usaha di bidang tersebut, terkhususnya produsen yang ada di Makassar agar kota ini bisa memiliki udara yang lebih baik," pintanya.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
BNSP Dorong UIN Alauddin Dirikan LSP Berlisensi di Lingkungan Kampus
Komisioner BNSP Bidang Pendidikan, Prof Alimin bertandang ke UIN Alauddin Makassar, Selasa 1 Juli kemarin. Kedatangannya itu untuk membahas pendirian LSP berlisensi BNSP di lingkungan kampus.
Kamis, 03 Jul 2025 14:40

Sulsel
UIN Alauddin Resmi Buka Program Magister Manajemen Bisnis Syariah
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar resmi membuka Program Studi Magister Manajemen Bisnis Syariah.
Sabtu, 28 Jun 2025 23:15

News
RS UIN Alauddin Makassar Tingkatkan Kompetensi Tenaga Medis dan Nonmedis
Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar melaksanakan kegiatan In House Training yang diikuti oleh tenaga medis dan nonmedis.
Rabu, 25 Jun 2025 21:24

News
UIN Alauddin Kantongi Izin Pembukaan Prodi S2 Pendidikan Bahasa Inggris
Kabar gembira datang dari UIN Alauddin Makassar. Kampus yang dikenal dengan tagline Kampus Peradaban ini resmi mengenatongi izin pembukaan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris jenjang S2.
Sabtu, 21 Jun 2025 20:35

Sulsel
Tim WUR UIN Alauddin Gandeng UB Dampingi Dosen-Mahasiwa Publikasi Artikel Scopus
Komitmen UIN Alauddin Makassar dalam mendorong budaya akademik berbasis riset internasional kembali ditegaskan melalui kegiatan Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah Terindeks.
Jum'at, 20 Jun 2025 09:06
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

UKI Paulus Buka Prodi Kecerdasan Buatan Pertama se-Indonesia Timur
2

Pemerintah Bantaeng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
3

Beautiful Malino Ditarget Masuk KEN Kementerian Pariwisata
4

Kabar Bahagia, Ribuan Meter Jalan di Tombolopao Bakal Diaspal
5

2.000 Pelari Ramaikan Maros Marathon 2025
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

UKI Paulus Buka Prodi Kecerdasan Buatan Pertama se-Indonesia Timur
2

Pemerintah Bantaeng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
3

Beautiful Malino Ditarget Masuk KEN Kementerian Pariwisata
4

Kabar Bahagia, Ribuan Meter Jalan di Tombolopao Bakal Diaspal
5

2.000 Pelari Ramaikan Maros Marathon 2025