Cerita Dokter Helmi, Sempat Dilarang Ortu dan Istri Maju Pilkada Takalar 2024
Ahmad Muhaimin
Senin, 03 Jun 2024 00:03
Bakal Calon Wakil Bupati Takalar, Dokter Helmiyadi Kuswardhana mengikuti uji kelayakan dan kepatutan Demokrat di Hotel Claro Makassar. Foto: Muhaimin
MAKASSAR - Bakal Calon Wakil Bupati Takalar, Dokter Helmiyadi Kuswardhana menunjukkan keseriusannya maju di Pilkada 2024. Ia mengikuti uji kelayakan dan kepatutan Demokrat di Hotel Claro Makassar pada Ahad (02/06/2024).
"Alhamdulillah sudah ikut fit and proper test di Partai Demokrat, berjalan lancar selesai. Cuma kita menunggu hasilnya bagaimana dari pusat," kata Dokter Helmy dalam sesi konferensi pers.
Dokter Helmi menyampaikan alasannya maju di Pilkada Takalar. Salah satunya karena kelurga besar ada di Butta Panrannuangku.
"Karena keluarga istri lebih banyak di Takalar, dan cita-cita di Takalar membuat rumah sakit Ortopedi dan Traumatologi. Basis (kami) di Pattallassang," ujarnya.
Dokter Helmi bercerita keinginannya maju di Pilkada Takalar 2024 sempat tak direstui orang tua dan istrinya. Namun ia berhasil meyakinkan dan akhirnya diizinkan untuk bergerak.
"Keluarga pun tidak ada yang setuju, waktu saya mau maju. Orang tua, istri tapi saya yakinkan mereka apa yang bisa saya bikin kalau saya jadi pemimpin," tuturnya.
"Jadi tidak ada yang setuju sebenarnya. Saya ji yang dalam hati," sambung Dokter Helmi.
Dokter Helmi dikenal aktif membuat konten di media sosial terkait Kesehatan dengan gaya komedi. Ia memiliki pengikut 456 ribu di Instagram dan 1,1 juta di TikTok.
Keinginannya maju di Pilkada Takalar 2024 bahkan pertama kali disampaikannya lewat media sosial. Melalui uji kelayakan di Demokrat, ia menegaskan memang siap maju di Pilkada.
"Saya memang suka bercanda, tapi ini (niat maju Pilkada) serius dibalut dengan guyonan. Saya cara promosi mungkin tidak seperti kebanyakan orang," bebernya.
Dia melanjutkan, keinginannya maju di Pilkada juga sempat ditanyakan oleh orang terdekatnya. Namun Dokter Helmi menekankan, bahwa menjadi pemegang kebijakan bisa bermanfaat lebih untuk orang banyak.
"Saya ditanya sama orang tua, keluarga dan teman-teman semua. Apa jadi Dokter tidak cukup? Kan jadi dokter sudah bagus. Niat saya adalah lebih menjangkau lebih luas, karena kalau kita masuk di pemerintahan untuk kebijakan bidang Kesehatan, bisa lebih kuat," bebernya.
Dokter tulang ini mengaku punya mimpi membangun rumah sakit (RS) Ortopedi di Takalar. Ia mencontohkan Takalar bisa mengikuti Solo, yang sudah punya RS Ortopedi Dr. Soeharso Surakarta.
"Rumah sakit percontohannya itu di Solo. Jadi kita tidak perlu ke ibu kota Jawa Tengah di Semarang, tapi bisa di Solo. Jadi semua yang butuh, bisa pergi ke Solo," paparnya.
"Nah kenapa kita di Indonesia Timur tidak tangkap itu, tapi tidak usah di Makassar, tapi bisa di Takalar. Di Makassar, ada 3 rumah sakit saya perhatikan bisa (jadi RS Ortopedi. Tapi di Makassar kan sudah padat sekali. Kerjasama BPJS pun susah. Makanya di Takalar itu masih besarki peluangnya" sambungnya.
Di sisi lain, Dokter Helmi ingin lebih memperhatikan peran petugas kesehatan. Menurutnya selama ini, mereka hanya dibebankan tanggung jawab saja, namun tidak memperhatikan haknya.
Sejauh ini, Dokter Helmi telah membangun komunikasi dengan dua bakal calon bupati. Namun ia masih enggan untuk menyebutkan namanya.
"Sampai saat ini ada 2 calon bupati yang sudah komunikasi. Keduanya politisi. Tapi tunggu mi dulu kejutannya, karena hasil fit and proper test ini, nanti saya pastikan maju atau tidak. Karena tidak bijak juga, siapa tahu saya hanya kegeeran saja. Saya sampaikan kalau memang jadi," terangnya.
Dia mengklaim hanya mendaftar di Demokrat saja sejauh ini. Dokter Helmi mengaku siap menjadi kader jika diusung. Selain itu, ia juga siap mundur sebagai ASN jika benar-benar mendapatkan tiket di Pilkada.
"Saya sudah tadi ditanya di dalam (Waktu fit and proper test), saya siap. Saya ASN di Sulbar, kalau memang pilihannya ini, kami siap (mundur)," imbuhnya.
Bagi Helmi, dirinya tetap menjadi dokter meski tidak berstatus ASN. "Kalau memang tidak di ASN, saya tetap dokter. Jadi saya tetap melayani pasien di bidang ortopedi," kuncinya.
"Alhamdulillah sudah ikut fit and proper test di Partai Demokrat, berjalan lancar selesai. Cuma kita menunggu hasilnya bagaimana dari pusat," kata Dokter Helmy dalam sesi konferensi pers.
Dokter Helmi menyampaikan alasannya maju di Pilkada Takalar. Salah satunya karena kelurga besar ada di Butta Panrannuangku.
"Karena keluarga istri lebih banyak di Takalar, dan cita-cita di Takalar membuat rumah sakit Ortopedi dan Traumatologi. Basis (kami) di Pattallassang," ujarnya.
Dokter Helmi bercerita keinginannya maju di Pilkada Takalar 2024 sempat tak direstui orang tua dan istrinya. Namun ia berhasil meyakinkan dan akhirnya diizinkan untuk bergerak.
"Keluarga pun tidak ada yang setuju, waktu saya mau maju. Orang tua, istri tapi saya yakinkan mereka apa yang bisa saya bikin kalau saya jadi pemimpin," tuturnya.
"Jadi tidak ada yang setuju sebenarnya. Saya ji yang dalam hati," sambung Dokter Helmi.
Dokter Helmi dikenal aktif membuat konten di media sosial terkait Kesehatan dengan gaya komedi. Ia memiliki pengikut 456 ribu di Instagram dan 1,1 juta di TikTok.
Keinginannya maju di Pilkada Takalar 2024 bahkan pertama kali disampaikannya lewat media sosial. Melalui uji kelayakan di Demokrat, ia menegaskan memang siap maju di Pilkada.
"Saya memang suka bercanda, tapi ini (niat maju Pilkada) serius dibalut dengan guyonan. Saya cara promosi mungkin tidak seperti kebanyakan orang," bebernya.
Dia melanjutkan, keinginannya maju di Pilkada juga sempat ditanyakan oleh orang terdekatnya. Namun Dokter Helmi menekankan, bahwa menjadi pemegang kebijakan bisa bermanfaat lebih untuk orang banyak.
"Saya ditanya sama orang tua, keluarga dan teman-teman semua. Apa jadi Dokter tidak cukup? Kan jadi dokter sudah bagus. Niat saya adalah lebih menjangkau lebih luas, karena kalau kita masuk di pemerintahan untuk kebijakan bidang Kesehatan, bisa lebih kuat," bebernya.
Dokter tulang ini mengaku punya mimpi membangun rumah sakit (RS) Ortopedi di Takalar. Ia mencontohkan Takalar bisa mengikuti Solo, yang sudah punya RS Ortopedi Dr. Soeharso Surakarta.
"Rumah sakit percontohannya itu di Solo. Jadi kita tidak perlu ke ibu kota Jawa Tengah di Semarang, tapi bisa di Solo. Jadi semua yang butuh, bisa pergi ke Solo," paparnya.
"Nah kenapa kita di Indonesia Timur tidak tangkap itu, tapi tidak usah di Makassar, tapi bisa di Takalar. Di Makassar, ada 3 rumah sakit saya perhatikan bisa (jadi RS Ortopedi. Tapi di Makassar kan sudah padat sekali. Kerjasama BPJS pun susah. Makanya di Takalar itu masih besarki peluangnya" sambungnya.
Di sisi lain, Dokter Helmi ingin lebih memperhatikan peran petugas kesehatan. Menurutnya selama ini, mereka hanya dibebankan tanggung jawab saja, namun tidak memperhatikan haknya.
Sejauh ini, Dokter Helmi telah membangun komunikasi dengan dua bakal calon bupati. Namun ia masih enggan untuk menyebutkan namanya.
"Sampai saat ini ada 2 calon bupati yang sudah komunikasi. Keduanya politisi. Tapi tunggu mi dulu kejutannya, karena hasil fit and proper test ini, nanti saya pastikan maju atau tidak. Karena tidak bijak juga, siapa tahu saya hanya kegeeran saja. Saya sampaikan kalau memang jadi," terangnya.
Dia mengklaim hanya mendaftar di Demokrat saja sejauh ini. Dokter Helmi mengaku siap menjadi kader jika diusung. Selain itu, ia juga siap mundur sebagai ASN jika benar-benar mendapatkan tiket di Pilkada.
"Saya sudah tadi ditanya di dalam (Waktu fit and proper test), saya siap. Saya ASN di Sulbar, kalau memang pilihannya ini, kami siap (mundur)," imbuhnya.
Bagi Helmi, dirinya tetap menjadi dokter meski tidak berstatus ASN. "Kalau memang tidak di ASN, saya tetap dokter. Jadi saya tetap melayani pasien di bidang ortopedi," kuncinya.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
Demokrat Sulsel Instruksikan Anggota DPRD Bentuk Desa Binaan sebagai Basis Suara
Partai Demokrat Sulsel menggelar orientasi anggota fraksi se-Sulawesi Selatan di Hotel Claro, Makassar. Kegiatan ini berlangsung selaman tiga hari yakni 14 sampai 16 November 2024.
Kamis, 14 Nov 2024 21:45
Sulsel
Ketua KPU Takalar Kutip Ayat Al Quran tentang Merebut Kekuasaan di Debat Pamungkas
KPU Kabupaten Takalar menggelar debat publik kedua antar pasangan calon (Paslon) Pilkada di Hotel Dalton, Makassar pada Selasa, 12 November 2024 malam.
Selasa, 12 Nov 2024 22:52
News
Inovasi SK-Nojeng: Teknologi Smart Farming untuk Sejahterakan Petani Takalar
Calon Bupati dan Wakil Bupati Takalar, Syamsari Kitta dan Natsir Ibrahim, berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani jika kelak terpilih kembali.
Minggu, 10 Nov 2024 10:47
Sulsel
Fatma Wahyudin Tegaskan Ribuan Loyalisnya Siap Menangkan Andalan Hati di Pilgub Sulsel
Ribuan loyalis Sahabat FW yang dipimpin Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Demokrat, Fatma Wahyudin, menyatakan komitmennya memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati), pada Pilgub Sulsel 27 November mendatang.
Kamis, 07 Nov 2024 23:03
Sulsel
Debat Pertama Pilkada Takalar, SK-Nojeng Cetuskan 12 Program Prioritas
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Takalar, Syamsari Kitta-Natsir Ibrahim alias Haji Nojeng (SK-Nojeng) tampil all out dalam debat kandidat pertama.
Jum'at, 25 Okt 2024 20:54
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada