Dukungan Srikandi PLN Bantu UMKM Rama Craft Dongkrak Omzet Dua Kali Lipat

Tri Yari Kurniawan
Kamis, 19 Sep 2024 16:28
Dukungan Srikandi PLN Bantu UMKM Rama Craft Dongkrak Omzet Dua Kali Lipat
General Manager PT PLN (Persero) UID Sulselrabar, Budiono, turun langsung menyerahkan bantuan dan meninjau UMKM Rama Craft di Makassar. Foto/Dok PLN
Comment
Share
MAKASSAR - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) berkomitmen untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna memajukan perekonomian masyarakat.

Melalui program Srikandi Movement 2024, 'Woman Support Woman', Srikandi PLN memberikan dukungan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) kepada Rama Craft. Bantuan PLN itu berhasil mendongkrak omzet UMKM itu menjadi dua kali lipat lebih besar.

Srikandi Movement merupakan inisiatif PLN untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Program 'Woman Support Woman' ditujukan untuk membantu kelompok perempuan rentan, termasuk lanjut usia alias lansia.

Rama Craft, yang didirikan pada 2014 dan dipimpin oleh Masjeng (Ijeng), bergerak dalam kerajinan tangan dari enceng gondok dan sebagian besar anggotanya adalah perempuan lanjut usia. Dengan bantuan PLN, Ijeng berharap kegiatan operasional mereka semakin mudah dan inovasi produk baru dapat dikembangkan.

“Kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh PLN melalui program TJSL PLN Peduli dan Woman Support Woman kepada UMKM kami. Bantuan dari PLN berupa mesin jahit, lemari etalase, bio varnish, dan seragam ini semoga dapat memudahkan kegiatan operasional kami serta membantu kami berinovasi menciptakan produk baru agar UMKM kami semakin berkembang,” ujarnya.

Sebelum menerima bantuan, Rama Craft memproduksi 20 kerajinan dengan omzet Rp4 juta per bulan. Kini, setelah menjadi mitra PLN, mereka mampu memproduksi 50 kerajinan dengan omzet Rp 10 juta per bulan.

Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan Kota Makassar, Naning Sudiar, mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah memberikan perhatiannya kepada kelompok perempuan rentan.

“Terima kasih kepada PLN yang telah memberikan perhatian kepada kelompok perempuan rentan. Untuk membantu para perempuan rentan agar lebih produktif, tentu dibutuhkan bantuan dari banyak pihak. Program Woman Support Woman ini tentunya sejalan dengan program kami di pemerintah kota,” ujar Naning.

General Manager PT PLN (Persero) UID Sulselrabar, Budiono, menyatakan bahwa pemberian bantuan ini adalah wujud komitmen PLN dalam mendorong dan memberdayakan perempuan di lingkungan sekitar.

Ia menjelaskan kegiatan yang dilakukan UMKM Rama Craft dengan membuat kerajinan anyaman dari bahan baku enceng gondok tidak hanya bermanfaat untuk peningkatan ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan.

"Melalui Srikandi Movement dan program TJSL, PLN mewujudkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mendorong dan memberdayakan kelompok perempuan di sekitar lingkungan PLN. Kami melihat bahwa kegiatan yang dilakukan UMKM Rama Craft ini sangat luar biasa. Tidak hanya memberdayakan ibu-ibu dan kelompok perempuan rentan, tetapi bahan baku yang digunakan, yaitu enceng gondok, juga sangat ramah lingkungan," jelas Budiono.

Budiono optimis bahwa dengan bantuan berupa mesin jahit berjenis cangklong, kapasitas produksi dan variasi produk dari Rama Craft akan semakin meningkat.

“Kami berharap dengan bantuan yang kami berikan, termasuk mesin jahit berjenis cangklong ini, kapasitas produksi akan semakin meningkat dan variasi produk yang dihasilkan oleh Rama Craft akan semakin beragam,” tambahnya.

Dhini Fakhdiana selaku Ketua Srikandi PLN yang hadir pada acara tersebut, mengatakan program Woman Support Woman, yang merupakan bagian dari Srikandi Movement, bertujuan untuk memberikan bantuan secara langsung kepada kelompok perempuan rentan, seperti lansia.

"Program Woman Support Woman yang merupakan bagian dari Srikandi Movement ini bertujuan untuk memberikan bantuan secara langsung kepada kelompok perempuan rentan, seperti lansia. Rama Craft memenuhi kriteria tersebut, selain dipimpin oleh seorang perempuan, yaitu Ibu Ijeng. Hampir semua pengrajin di bawah naungan Rama Craft adalah perempuan lanjut usia,” ujar Dhini.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru