Easycash Dukung OJK Perangi Pinjol Ilegal dan Perluas Inklusi Keuangan
Jum'at, 22 Nov 2024 22:05

Easycash mendukung komitmen dan langkah OJK dalam memerangi pinjol ilegal dan memperluas inklusi keuangan. Foto/Ilustrasi/Istimewa
MAKASSAR - PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) mengapresiasi langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendengarkan masukan dari pelaku industri terkait evaluasi penerapan kebijakan batas maksimum suku bunga untuk industri fintech P2P lending (pinjaman daring/Pindar) yang berizin dan diawasi OJK.
Evaluasi kebijakan suku bunga ini sangat relevan mengingat dinamika inklusi keuangan, kinerja pelaku industri pinjaman daring, perlindungan konsumen dari praktik pinjol ilegal, serta kondisi makroekonomi yang dipengaruhi faktor geopolitik kawasan.
Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo Djatmiko, menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia dengan menjaga aksesibilitas dan likuiditas di industri pinjaman daring berizin.
Ini diakuinya sangat penting mengingat minat terhadap pinjaman daring yang terus berkembang sejak diluncurkan pada 2017. Hal ini terlihat dari jumlah rekening penerima dana (borrower) yang mencapai 135 juta serta total nilai pinjaman yang dicairkan mencapai 950 triliun Rupiah pada Agustus 2024.
“Kami mengapresiasi langkah OJK dalam mengevaluasi batas suku bunga yang seimbang dan mendukung keberlanjutan industri. Harapan kami, kebijakan suku bunga sebesar 0,3% per hari dapat dipertahankan pada 2025. Dengan dipertahankannya suku bunga ini, aksesibilitas serta likuiditas pinjaman untuk masyarakat unbanked dan underbanked akan lebih terjaga,” ujar Nucky.
Aksesibilitas menjadi faktor penting karena terbatasnya masyarakat unbanked dan underbanked dalam mendapatkan pinjaman tunai, seringkali karena kurangnya riwayat kredit atau jaminan. Sementara itu, kebutuhan pinjaman di segmen ini tetap tinggi, yang menjadi salah satu penyebab maraknya praktik pinjol ilegal.
Di sisi lain, likuiditas juga berperan kunci untuk menjaga industri pinjaman daring berizin agar tetap bisa melayani masyarakat yang tidak terlayani sektor keuangan konvensional, serta terhindar dari praktik pinjol ilegal.
“Untuk itu, diperlukan nilai manfaat ekonomi yang sehat bagi pemberi dana serta ruang bertumbuh bagi platform Pindar untuk terus berinovasi demi inklusi keuangan yang lebih luas,” tambah Nucky.
Berdasarkan data Bank Dunia pada 2021, segmen unbanked dan underbanked di Indonesia, termasuk pemilik UMKM, mencapai 48% dari total populasi dan berkontribusi sekitar 60% terhadap PDB Indonesia. Namun, kesenjangan pendanaan UMKM mencapai sekitar 234 miliar dolar AS.
Hal ini menunjukkan bahwa pinjaman daring diperlukan untuk memperluas akses ke produk keuangan, menjaga likuiditas masyarakat, membuka ruang investasi asing, dan mendukung inklusi keuangan.
Namun, maraknya pinjol ilegal menjadi ancaman besar bagi masyarakat dan UMKM yang mencari pendanaan. Hingga Oktober 2024, pemerintah telah memblokir 2.500 entitas pinjol ilegal, membawa total jumlah pinjol yang diblokir sejak 2017 menjadi 9.180 entitas. Presiden Prabowo Subianto juga menekankan pemberantasan pinjol ilegal sebagai prioritas pemerintah.
Sebagai dukungan terhadap upaya pemerintah, Easycash secara rutin mengedukasi masyarakat mengenai manajemen keuangan dan cara mengidentifikasi layanan pinjaman daring berizin.
“Saat ini, terdapat 97 platform Pindar yang berizin dan diawasi OJK, sementara pinjol ilegal yang telah diblokir mencapai 9.180 entitas. Ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara OJK dan pelaku industri untuk menjaga akses pendanaan yang legal dan dapat dipercaya bagi masyarakat,” ujar Nucky.
Salah satu upaya industri Pindar untuk mengantisipasi dampak negatif pinjol ilegal adalah dengan melakukan edukasi dan literasi yang terencana dan terskala. “Dengan edukasi yang terstruktur dan penindakan terhadap pinjol ilegal, diharapkan akses dan likuiditas di masyarakat dapat terjaga,” tambah Nucky.
Dengan banyaknya pengguna pinjaman daring dari segmen unbanked dan underbanked, risiko profil peminjam di platform Pindar umumnya lebih tinggi dibandingkan produk keuangan konvensional. Penurunan suku bunga di bawah 0,3% dikhawatirkan akan memengaruhi ketahanan platform Pindar dalam melayani peminjam dari segmen ini, yang berpotensi mengganggu kemampuan industri untuk memenuhi kebutuhan pendanaan masyarakat.
Nucky menekankan bahwa kolaborasi antara OJK dan pelaku industri adalah kunci untuk melindungi masyarakat dari praktik pinjol ilegal dan memastikan keberlanjutan akses pendanaan yang legal dan sehat.
“Pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat harus bekerja sama memberantas pinjol ilegal. Dengan upaya edukasi yang terstruktur, mendorong kepatuhan pada peraturan, serta mengawasi perilaku usaha yang tidak sehat, kami yakin industri yang sehat akan tercipta. Harapannya, perluasan inklusi keuangan melalui platform Pindar yang aman dan berizin dapat mendorong peningkatan produktivitas dan ekonomi nasional,” tutup Nucky.
Evaluasi kebijakan suku bunga ini sangat relevan mengingat dinamika inklusi keuangan, kinerja pelaku industri pinjaman daring, perlindungan konsumen dari praktik pinjol ilegal, serta kondisi makroekonomi yang dipengaruhi faktor geopolitik kawasan.
Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo Djatmiko, menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia dengan menjaga aksesibilitas dan likuiditas di industri pinjaman daring berizin.
Ini diakuinya sangat penting mengingat minat terhadap pinjaman daring yang terus berkembang sejak diluncurkan pada 2017. Hal ini terlihat dari jumlah rekening penerima dana (borrower) yang mencapai 135 juta serta total nilai pinjaman yang dicairkan mencapai 950 triliun Rupiah pada Agustus 2024.
“Kami mengapresiasi langkah OJK dalam mengevaluasi batas suku bunga yang seimbang dan mendukung keberlanjutan industri. Harapan kami, kebijakan suku bunga sebesar 0,3% per hari dapat dipertahankan pada 2025. Dengan dipertahankannya suku bunga ini, aksesibilitas serta likuiditas pinjaman untuk masyarakat unbanked dan underbanked akan lebih terjaga,” ujar Nucky.
Aksesibilitas menjadi faktor penting karena terbatasnya masyarakat unbanked dan underbanked dalam mendapatkan pinjaman tunai, seringkali karena kurangnya riwayat kredit atau jaminan. Sementara itu, kebutuhan pinjaman di segmen ini tetap tinggi, yang menjadi salah satu penyebab maraknya praktik pinjol ilegal.
Di sisi lain, likuiditas juga berperan kunci untuk menjaga industri pinjaman daring berizin agar tetap bisa melayani masyarakat yang tidak terlayani sektor keuangan konvensional, serta terhindar dari praktik pinjol ilegal.
“Untuk itu, diperlukan nilai manfaat ekonomi yang sehat bagi pemberi dana serta ruang bertumbuh bagi platform Pindar untuk terus berinovasi demi inklusi keuangan yang lebih luas,” tambah Nucky.
Berdasarkan data Bank Dunia pada 2021, segmen unbanked dan underbanked di Indonesia, termasuk pemilik UMKM, mencapai 48% dari total populasi dan berkontribusi sekitar 60% terhadap PDB Indonesia. Namun, kesenjangan pendanaan UMKM mencapai sekitar 234 miliar dolar AS.
Hal ini menunjukkan bahwa pinjaman daring diperlukan untuk memperluas akses ke produk keuangan, menjaga likuiditas masyarakat, membuka ruang investasi asing, dan mendukung inklusi keuangan.
Namun, maraknya pinjol ilegal menjadi ancaman besar bagi masyarakat dan UMKM yang mencari pendanaan. Hingga Oktober 2024, pemerintah telah memblokir 2.500 entitas pinjol ilegal, membawa total jumlah pinjol yang diblokir sejak 2017 menjadi 9.180 entitas. Presiden Prabowo Subianto juga menekankan pemberantasan pinjol ilegal sebagai prioritas pemerintah.
Sebagai dukungan terhadap upaya pemerintah, Easycash secara rutin mengedukasi masyarakat mengenai manajemen keuangan dan cara mengidentifikasi layanan pinjaman daring berizin.
“Saat ini, terdapat 97 platform Pindar yang berizin dan diawasi OJK, sementara pinjol ilegal yang telah diblokir mencapai 9.180 entitas. Ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara OJK dan pelaku industri untuk menjaga akses pendanaan yang legal dan dapat dipercaya bagi masyarakat,” ujar Nucky.
Salah satu upaya industri Pindar untuk mengantisipasi dampak negatif pinjol ilegal adalah dengan melakukan edukasi dan literasi yang terencana dan terskala. “Dengan edukasi yang terstruktur dan penindakan terhadap pinjol ilegal, diharapkan akses dan likuiditas di masyarakat dapat terjaga,” tambah Nucky.
Dengan banyaknya pengguna pinjaman daring dari segmen unbanked dan underbanked, risiko profil peminjam di platform Pindar umumnya lebih tinggi dibandingkan produk keuangan konvensional. Penurunan suku bunga di bawah 0,3% dikhawatirkan akan memengaruhi ketahanan platform Pindar dalam melayani peminjam dari segmen ini, yang berpotensi mengganggu kemampuan industri untuk memenuhi kebutuhan pendanaan masyarakat.
Nucky menekankan bahwa kolaborasi antara OJK dan pelaku industri adalah kunci untuk melindungi masyarakat dari praktik pinjol ilegal dan memastikan keberlanjutan akses pendanaan yang legal dan sehat.
“Pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat harus bekerja sama memberantas pinjol ilegal. Dengan upaya edukasi yang terstruktur, mendorong kepatuhan pada peraturan, serta mengawasi perilaku usaha yang tidak sehat, kami yakin industri yang sehat akan tercipta. Harapannya, perluasan inklusi keuangan melalui platform Pindar yang aman dan berizin dapat mendorong peningkatan produktivitas dan ekonomi nasional,” tutup Nucky.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
OJK Terbitkan POJK UMKM, Dorong Pembiayaan UMKM Lebih Cepat & Murah
OJK menerbitkan POJK UMKM sebagai bagian dari upaya memperkuat pemberdayaan UMKM untuk mendorong ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Senin, 15 Sep 2025 16:22

Ekbis
Tumbuh Positif, Aset Keuangan Syariah Tembus Rp2.972,94 Triliun
Per Juni 2025, total aset keuangan syariah nasional mencapai Rp2.972,94 triliun atau tumbuh 8,21 persen secara tahunan (yoy), dengan pangsa pasar sebesar 11,47 persen.
Senin, 08 Sep 2025 14:21

Ekbis
OJK Jatuhkan Denda Rp23,43 Miliar ke 43 Pihak di Pasar Modal
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjatuhkan sanksi administratif di bidang pasar modal sepanjang Januari-Agustus 2025, dengan nilai denda mencapai Rp23,43 miliar.
Minggu, 07 Sep 2025 19:31

News
OJK Sulselbar Sosialisasi Pedoman SETARA, Dorong PUJK Lebih Ramah Difabel
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) terus mendorong industri jasa keuangan untuk lebih ramah penyandang disabilitas alias difabel.
Rabu, 27 Agu 2025 12:02

Ekbis
OJK - Pemkab Sinjai Berikan Edukasi Keuangan untuk Pelajar & Pelaku UMKM
OJK bekerja sama dengan Pemkab Sinjai serta pelaku sektor jasa keuangan, menggelar kegiatan edukasi keuangan kepada masyarakat di Kabupaten Sinjai.
Sabtu, 23 Agu 2025 16:33
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Telkomsel Perluas Jangkauan 4G ke Pelosok Takalar, Kini Hadir di Desa Kaleko'mara
2

Program CSR Kalla Toyota Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Pensiunan
3

Riuh, Tembak Menembak Warnai Aksi Teroris di Bandara Sultan Hasanuddin
4

Kolaborasi PT Vale, Pemkab Lutim, & Poliwako Dongkrak Daya Saing Tenaga Kerja Lokal
5

DPRD Sulsel Dalami Proyek Bendung dan Embung Bermasalah Senilai Rp60 Miliar di Bone
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Telkomsel Perluas Jangkauan 4G ke Pelosok Takalar, Kini Hadir di Desa Kaleko'mara
2

Program CSR Kalla Toyota Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Pensiunan
3

Riuh, Tembak Menembak Warnai Aksi Teroris di Bandara Sultan Hasanuddin
4

Kolaborasi PT Vale, Pemkab Lutim, & Poliwako Dongkrak Daya Saing Tenaga Kerja Lokal
5

DPRD Sulsel Dalami Proyek Bendung dan Embung Bermasalah Senilai Rp60 Miliar di Bone